Glico Indonesia Kini Produksi Pocky Crushed Nuts untuk Pasar ASEAN

Mengunjungi PT Glico Manufacturing Indonesia, perusahaan yang memproduksi Pocky, Pretz, dan Pjoy yang ada di Telukjambe Barat, Karawang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

PT Glico Manufacturing Indonesia (GMI) menjadi satu-satunya pabrik di kawasan Asia Pasifik yang memproduksi varian Pocky Crushed Nuts. Peluncuran produk terbaru ini pada awal bulan Mei 2024 di Indonesia menandai langkah signifikan dalam strategi ekspansi global Glico, memperluas jangkauan merek camilan premium Jepang ke pasar internasional.

Pocky Crushed Nuts merupakan camilan premium yang menggabungkan gandum utuh pilihan, potongan almond impor, dan lapisan ganda coklat berkualitas tinggi. Kombinasi bahan-bahan premium ini menawarkan pengalaman camilan yang lezat dan bergizi, menjadikannya pilihan favorit bagi konsumen yang mencari kualitas dan cita rasa dalam satu paket.

Mengunjungi PT Glico Manufacturing Indonesia, perusahaan yang memproduksi Pocky, Pretz, dan Pjoy yang ada di Telukjambe Barat, Karawang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

"Sebagai pabrik dan eksportir Glico terbesar untuk Amerika Serikat, kami bangga menunjukkan komitmen terhadap kualitas dan inovasi. Kami sangat senang melihat dampak luar biasa GMI terhadap kemampuan produksi dan distribusi kami di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya untuk menghadirkan kualitas Glico dan cita rasa Jepang bagi lebih banyak pelanggan,” kata Bhakti Priyana, Presiden Direktur GMI dan Direktur PT Glico Indonesia, saat Media Factory Trip di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Menurut Bhakti, sejak didirikan pada tahun 2022, GMI telah memainkan peran penting dalam memperluas kehadiran Glico di pasar Asia Pasifik dan Amerika Utara. Dengan lebih dari satu abad pengalaman dalam industri makanan, Glico bertekad untuk mempercepat pertumbuhannya di Asia Tenggara dan pasar global, dipimpin oleh merek andalan seperti Pocky.

Mengunjungi PT Glico Manufacturing Indonesia, perusahaan yang memproduksi Pocky, Pretz, dan Pjoy yang ada di Telukjambe Barat, Karawang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

Sementara itu, Plant General Manager GMI, Yoshinori Miyomoto, mengatakan sejak memulai operasinya, GMI telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan. Fasilitas produksi ini tidak hanya mengandalkan teknologi mutakhir, tetapi juga berkolaborasi erat dengan fasilitas produksi di Thailand untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, khususnya di pasar ASEAN dan Indonesia.

"Karena pabrik di Indonesia adalah pabrik terbaru sehingga teknologi yang kami terapkan untuk produksi juga baru, sehingga kapasitas produksi meningkat untuk Glico grup secara keseluruhan dan itu bisa membawa untuk pabrik-pabrik lain dan untuk meningkatkan kapasitasnya dengan melakukan apa yang sudah kami lakukan di sini," terang Miyomoto.

Mengunjungi PT Glico Manufacturing Indonesia, perusahaan yang memproduksi Pocky, Pretz, dan Pjoy yang ada di Telukjambe Barat, Karawang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

Pabrik GMI mengintegrasikan teknologi produksi mutakhir dan teknik inovatif untuk meningkatkan kualitas produk, termasuk teknologi pendingin vakum tepung pertama di dunia, kontrol suhu dan kelembapan otomatis, serta proses pencampuran, pencetakan, dan pemanggangan yang presisi. Kemajuan ini memastikan hasil produksi GMI memenuhi standar rasa dan kualitas tertinggi, serta mencerminkan komitmen berkelanjutan Glico terhadap keunggulan.

Selain itu, GMI menerapkan langkah-langkah pengendalian kualitas yang ketat untuk mempertahankan standar tinggi Glico, termasuk penerapan sistem dan teknik ala Jepang, kontrol otomatis, dan pemantauan jarak jauh dari Jepang.

Mengunjungi PT Glico Manufacturing Indonesia, perusahaan yang memproduksi Pocky, Pretz, dan Pjoy yang ada di Telukjambe Barat, Karawang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

GMI juga telah mengantongi standar HACCP dan menerapkan sertifikasi keberlanjutan seperti RSPO dan FSC (diwajibkan oleh pemasok pengemasan), yang semakin menekankan dedikasinya terhadap kualitas dan tanggung jawab lingkungan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DPO International pada tahun 2022, industri makanan ringan Indonesia diproyeksikan tumbuh pada CAGR sebesar 11,03 persen, mencapai ukuran pasar sebesar USD 12,18 miliar (setara lebih dari Rp 197 triliun) pada tahun 2027.

Pertumbuhan ini didorong secara signifikan oleh generasi milenial dan Gen Z yang berkontribusi terhadap lebih dari 55 persen pasar makanan ringan, dan kian giat mencari opsi makanan ringan yang sehat dan mudah dibawa dalam perjalanan. Hal ini sejalan dengan komitmen Glico untuk memperkenalkan produk-produk yang lebih sehat, seperti Pocky Crushed Nuts dengan bahan-bahan berkualitas tinggi, sesuai dengan preferensi konsumen yang terus berkembang di Indonesia dan di kawasan Asia Pasifik.

Meskipun Pocky Crushed Nuts saat ini merupakan produk premium yang diproduksi di GMI, pabrik ini juga memproduksi beragam produk Pocky untuk pasar domestik, ASEAN, dan pasar negara-negara Amerika Utara. Fasilitas produksi GMI siap diperluas guna mengakomodasi produk masa depan, selaras dengan rencana pertumbuhan strategis Glico untuk menghadirkan produk-produk menarik dan berkualitas tinggi di seluruh dunia.