Gula Aren vs Gula Jawa, Manakah yang Lebih Sehat?

7 Maret 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gula merah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula merah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu salah satu yang cukup sering menggunakan gula aren atau gula jawa dalam masakan. Ya, kedua gula ini memang umum digunakan dalam sajian sehari-hari. Tapi, sebenarnya di antara kedua alternatif gula ini manakah yang lebih sehat?
ADVERTISEMENT
Sejatinya, gula aren dan gula jawa menggunakan bahan yang berbeda. Gula aren terbuat dari nira pohon aren. Nira merupakan cairan manis yang didapat dari proses sadapan batang tanaman atau tandan bunga tumbuhan palem; seperti kelapa, aren, kurma atau sagu. Lalu, biasanya gula aren dicetak menggunakan batok kelapa dengan bentuk yang pipih dan bundar. Gula aren juga ada yang diberi campuran gula pasir.
Sementara, gula jawa terbuat dari nira kelapa, dan nantinya akan diolah dengan cara direbus hingga menyerupai karamel. Setelah itu, barulah dicetak atau dibentuk silinder atau seperti batok kelapa. Warna gula jawa cenderung cokelat tua kemerahan. Sedangkan gula aren tampak lebih cerah dengan kuning kemerahan.
Walaupun kedua gula ini sama-sama manis, namun rasa gula aren lebih manis dibandingkan gula jawa. Gula aren yang memang memiliki rasa kuat sehingga biasa menjadi campuran minuman dan makanan manis, seperti campuran cendol atau dawet.
ADVERTISEMENT
Untuk gula jawa atau gula merah biasa digunakan sebagai bahan campuran makanan tradisional. Contohnya, olahan semur, gudeg, hingga pembuatan kecap dengan aroma khasnya.

Dengan bahan dan cara membuat yang berbeda, lantas manakah yang lebih sehat di antara gula aren dan gula jawa?

Ilustrasi gula aren. Foto: Meiliani/kumparan
Menurut chef Chrysansia Chitra Dewi atau yang akrab disapa Chitra, gula aren dan gula jawa memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Keduanya memiliki jumlah kalori yang tak jauh berbeda, yaitu sekitar 370-380 kalori per 100 gram.
Chef lulusan Le Cordon Bleu Paris ini juga mengungkapkan sejatinya kedua pilihan gula dari nira ini sama-sama lebih sehat bila dibandingkan dengan gula putih atau gula yang diproses lainnya.
“Iya (gula aren dan gula jawa lebih sehat) kalorinya lebih rendah sedikit. Gula putih kandungan gizinya lebih sedikit dibandingkan gula aren atau gula kelapa. Gula putih memiliki nilai glikemik indeks yang lebih tinggi, sehingga akan memengaruhi kenaikan darah yang mengonsumsi,” terangnya kepada kumparanFOOD (6/3).
Chef Chitra Foto: Safira Maharani/ kumparan
Lebih lanjut, Chef spesialis food art ini mengatakan kalau umumnya ia menggunakan gula aren atau gula jawa pada resep dessert atau minuman. Ia pun memberikan tips, “gunakan pada resep yang tepat dan pahami suhu panas ketika mengolahnya (gula aren dan gula jawa). Dipadukan dengan garam, rasa gula akan menjadi lebih kuat dan kaya.”
ADVERTISEMENT
Chef yang kini menganut pola makan sehat serba plant-based itu pun kerap menyimpan gula aren atau gula jawa pada suhu ruang. Jika umumnya kita menyimpan dalam kulkas, maka chef Chitra menyarankan untuk cukup menyimpannya dalam ruang terbuka.
“Jangan menyimpan di dalam kulkas. Cukup suhu ruangan saja. Simpan per butirnya dengan melapisi kertas roti atau baking paper. Lalu simpan dalam wadah kedap udara yang rapat,” pungkasnya.
Penulis: Ade Naura Intania