Gurih dan Beraroma Khas, Daging Sapi Sei Kupang yang Diasap Kayu Kosambi 9 Jam

20 Februari 2021 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menu makanan Yudonsei - Sei sapi khas Kupang Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menu makanan Yudonsei - Sei sapi khas Kupang Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Gurih dengan aroma asap khas, begitulah karakteristik daging sapi sei. Makanan khas Kupang, NTT ini memang unik, dan mungkin jarang kamu temukan dalam olahan kuliner daerah lain.
ADVERTISEMENT
Jika biasanya sei berbahan daging babi, maka tak perlu khawatir, karena sekarang sudah cukup banyak tempat makan yang menggunakan daging sapi sebagai penggantinya. Salah satunya, yang baru saja buka yakni Yudonsei.
Ibrahim Rahman, salah satu pemiliknya, menjelaskan Yudonsei membawa rasa autentik sei sapi langsung dari wilayah asalnya Kupang. Sei sapi tersebut disajikan layaknya rice bowl. Sehingga bisa menjadi menu makan siang praktis.
"Yang bikin sei beda sama daging asap biasa itu prosesnya. Sei diasap pakai kayu kosambi dan dibungkus juga pakai daun kosambi. Itu juga bikin jadi lebih tahan lama. Dagingnya dipotong memanjang, dan lebih baik disantap selagi panas, karena kalau sudah dingin biasanya jadi agak alot," jelasnya kepada kumparan, Kamis (18/2).
Menu makanan Yudonsei - Sei sapi khas Kupang Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Uniknya lagi, proses tersebut memakan waktu sembilan jam. Sehingga rasa asap yang khas juga membalut daging sapi. Itulah mengapa, sei sapi akan terasa berbeda di lidahmu.
ADVERTISEMENT

Ada tiga pilihan menu daging sapi sei dengan aneka sambal

Kami juga sempat mencicipi beberapa menu makanan mereka. Sei sapi sambal matah dan sei sapi sambal balado. Masing-masing per porsi dibanderol Rp 35 ribu, dengan isi 40 gram daging sapi per porsi. Sudah lengkap, pakai nasi dan sayuran.
Pertama, kami mencoba sei sapi sambal matah. Begitu tutup mangkuk dibuka, langsung menguar bau sambal yang pedas berpadu aroma asap. Sambal matahnya berlimpah. Tampak irisan rawit merah, serai, daun jeruk, kecombrang, dan aneka bawang.
Menu sei sapi sambal matah - Yudonsei Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Tiba menikmatinya. Hap! Gurih, pedas, dan asin langsung menyerang lidah. Hmm, rupanya rasa asin dan gurih berasal dari daging sapi. Tapi dagingnya agak sedikit keras, mungkin karena sudah tak terlalu panas; seperti yang Ibrahim katakan.
ADVERTISEMENT
Sementara sambal matahnya cukup pedas. Perlahan-lahan namun pedasnya menggigit juga. Untung ada tumisan sayur singkong yang meredakan. Tumisan sayur ini masih agak renyah dan sedikit gurih lantaran dimasak bersama rebon. Unik!
Menu sei sapi sambal balado - Yudonsei Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Kemudian lanjut mencoba sei sapi sambal balado. Nah, yang ini sambalnya tak terlalu pedas. Tapi lama-lama lumayan juga. Yang membedakan hanya sambalnya saja. Sementara untuk daging dan tumisan sayur singkong rasanya sama.
Selain kedua sambal tersebut, kamu juga bisa menikmati sei sapi sambal ijo. Harganya sama per porsi. Sehingga bila penasaran dan pengin yang tak terlalu pedas, mungkin kamu bisa mencicipi menu satu ini.
Bagaimana, kamu tertarik juga mencoba kuliner tradisional dengan daging sapi asap ini?
Yudonsei
Alamat: Jl. Wijaya II No.42, RT.5/RW.7, Melawai, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160.
ADVERTISEMENT
Jam buka: 11.00-21.00 WIB (Senin dan Minggu tutup)