Hari Gizi Nasional, Royco dan BKKBN Buat Program untuk Kurangi Kasus Stunting

25 Januari 2022 20:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (25/1), merek bumbu masak Royco melakukan kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk membuat program Royco Nutrimenu dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
ADVERTISEMENT
Sesuai nama program tersebut, memiliki tujuan mengurangi dan mencegah kasus stunting pada anak Indonesia. Sebab, menurut studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai 24,4 persen.
Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengungkapkan, “selaku pelaksana percepatan penurunan stunting nasional yang ditunjuk oleh Presiden RI, kami berupaya mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024.”
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa program percepatan penurunan stunting membutuhkan gotong royong dari seluruh pihak, termasuk pihak pelaku industri pangan. Sehingga, Unilever melalui Royco menyelenggarakan virtual conference dengan tema “Aksi dan Kolaborasi Atasi Malnutrisi.”
Sementara, malnutrisi merupakan isu yang masih nyata di kalangan anak-anak Indonesia; karena persoalan gizi yang menyangkut stunting dan obesitas sangat banyak di Indonesia. Prof. drh. M Rizal. M Damanik, M.Rep.Sc, Phd selaku Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, mengatakan bahwa stunting dan obesitas sangat berpengaruh terhadap pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Foto bersama para pembicara pada Hari Gizi Nasional 2022. Foto: BKKBN
Seperti yang kita ketahui, stunting merupakan penyakit kurangnya gizi pada anak yang memperlambat laju pertumbuhan mereka; serta obesitas merupakan kondisi tubuh kelebihan berat badan. Sayangnya kedua isu ini ternyata menjadi kasus yang cukup tinggi di Indonesia. Malnutrisi menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Angka kasus stunting tertinggi terjadi pada tahun 2019, yaitu sebanyak 27,7 persen. Lalu angka itu turun di tahun 2020 menjadi 24,4 persen. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting dan obesitas; selain dari pola makan yang sembarangan dan jarang melakukan olahraga, hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor stress.
Alhasil, ketika sedang stress kamu akan tergoda untuk memakan camilan sehingga tidak sadar dan akhirnya menyebabkan obesitas. Lalu, faktor lainnya merupakan keturunan dari gen tertentu yang memengaruhi proses sintesa asam lemak yang tidak terolah dan akhirnya menumpuk.
Adapun faktor pengetahuan mengenai bagaimana memasak makanan yang benar, seperti sayur yang tidak boleh dimasak terlalu matang karena akan layu; atau lauk yang sebaiknya tidak dimasak terlalu gosong. Faktor ekonomi pun mengambil peran dalam isu malnutrisi ini, karena tidak mencukupi akhirnya memasak makanan yang seadanya atau sembarangan saja.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes. yang merupakan seorang Ahli Gizi Keluarga, bahwa nutrisi baik untuk memenuhi gizi anak bisa dimulai dari ibu dan ayahnya terlebih dahulu, bahkan sebelum masa kehamilan. Gizi yang baik dan seimbang tentunya yang mengandung makronutrien atau gizi dalam jumlah yang besar; seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Lalu, ada juga mikronutrien atau zat gizi dalam jumlah kecil, seperti vitamin.
Kedua hal ini harus terpenuhi guna menjaga metabolisme tubuh, maka penting untuk memperbaiki asupan gizi harian di rumah. Salah satu zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan gizi anak adalah iodium, dan akan memengaruhi hormon tiroid.
Penandatanganan MoU Unilever-BKKBN pada Hari Gizi Nasional 2022. Foto: BKKBN
Iodium menjadi penting karena merupakan bahan baku pertumbuhan hormon. Sehingga kamu membutuhkan makanan yang mengandung zat tersebut. Seperti selebriti Fitri Tropica yang sedang dalam masa kehamilan, juga mengusahakan untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk janinnya; seperti bagaimana membuat MP-ASI.
ADVERTISEMENT
Dalam virtual conference ini, Chef Jerry Andrean yang merupakan Pemenang Masterchef Indonesia Season 7 ikut membagikan ide masakan bernutrisi yang baik untuk anak. Memulai masak dibantu dengan Fitri Tropica, mereka membuat menu menarik untuk anak-anak agar mau menyantap sayuran dan buah. Ada chicken patty, creamy spinach, dan purple smashed potato; serta untuk menambah rasa gurih serta kandungan iodium, mereka menggunakan bumbu masak Royco yang sudah mengandung garam iodium di dalamnya.
Chef Jerry sendiri mengatakan bahwa makanan yang berwarna akan memancing anak-anak untuk menyantap makanan yang berisi sayur. Maka itu dibuatlah purple smashed potato yang terbuat dari ubi ungu. Daging ayam untuk chicken patty dan creamy spinach menjadi teman yang cocok untuk dimakan oleh anak-anak, karena tidak sulit pula untuk membuat menu ini.
ADVERTISEMENT
Gizi seimbang berasal dari ketiga makanan tersebut bisa menjadi menu pilihan sarapan untuk anak-anak di rumah. Adapun tips lainnya agar anak ingin memakan makanan yang bergizi; sayuran bisa dipotong tipis atau kecil-kecil, lalu dimasukkan ke dalam daging ayam atau lainnya, sehingga mereka tidak mengetahui tetapi bisa mendapatkan gizi yang tetap cukup.
Reporter: Ade Naura Intania