Hari Kopi Sedunia, Inilah 5 Fakta Unik Seputar Sejarah Kopi Indonesia

1 Oktober 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengecek kualitas buah kopi di pengolahan kopi Solok Radjo di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengecek kualitas buah kopi di pengolahan kopi Solok Radjo di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dalam memperingati Hari Kopi Sedunia yang jatuh setiap 1 Oktober, belum lengkap rasanya jika tidak membahas mengenai seluk beluk minuman paling populer di dunia ini. Ternyata minuman ini memiliki fakta unik yang sayang untuk dilewatkan terutama bagi kamu para pencinta kopi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), Indonesia menjadi negara yang menempati posisi keempat produksi kopi terbesar di dunia sebanyak 11,95 juta karung pada tahun 2020. Ini menjadi bukti bahwa produksi kopi dalam negeri dapat bersaing secara internasional.
Sementara, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) produksi kopi di Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 774,60 ribu ton. Untuk daerah penyumbang produksi kopi terbanyak dipegang oleh Sumatera Selatan sebanyak 201,40 ribu ton sepanjang tahun 2021.
Untuk menambah rasa bangga kamu akan produksi kopi Indonesia di Hari Kopi Internasional ini, tim kumparanFOOD telah merangkum beberapa fakta unik tentang kopi dan sejarahnya. Penasaran apa saja? Yuk simak di bawah ini!

1. Hubungan kopi dengan perbudakan

Ilustrasi sejarah kopi Foto: dok.shutterstock
Kopi masuk Indonesia sejak tahun 1696 yang dibawa oleh pasukan Belanda yaitu Adrian Van Ommen dari Malabar, India. Dalam perkembangannya, Belanda gigih dalam menanamkan kopi di Indonesia meski dilanda beberapa kali kegagalan.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena kopi dari perkebunan Jawa memiliki mutu yang disukai orang Eropa. Sehingga pemerintah kolonial menjadikan kopi sebagai komoditas ekspor utama pada zaman itu. Namun sayangnya, kenikmatan hasil ekspor tersebut hanya berlaku untuk Pemerintah Hindia-Belanda saja. Masyarakat lokal justru terpuruk dalam perbudakan dan sistem kerja paksa.

2. Asal-usul julukan Java

Ilustrasi kopi Jawa Foto: Shutter Stock
Kopi menjadi sebuah komoditas yang terkenal di dunia. Istilah cup of java muncul di dunia Barat dan menjadikan Indonesia sebagai pengekspor kopi terbesar pada era kolonial. Hal itu karena sebagian besar kopi ditanam di Jawa. Kemudian muncullah istilah Java yang menjadi julukan atau nama lain dari kopi.

3. Jenis kopi pertama yang ditanam di Indonesia

Pekerja memperlihatkan biji kopi arabika Gayo kualitas ekspor saat penyortiran di Takengon, Aceh Tengah, Aceh. Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
Pada tahun 1699, kopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah jenis arabika yang kemudian berkembang di perkebunan Jawa. Namun sayangnya, pada 1878 tanaman ini terkena serangan jamur. Pemerintah Belanda pun tidak kehabisan akal dengan menanam aneka jenis kopi baru di tanah Indonesia. Lalu hingga tahun 1900, Belanda kembali datang dengan membawa kopi robusta dan sukses bertahan dari serangan jamur.
ADVERTISEMENT

4. Pertama kali ditanam di Jakarta Timur

Ilustrasi kebun kopi Foto: Rina Nurjanah/kumparan
Mungkin kamu tidak asing dengan nama wilayah Pondok Kopi di Jakarta Timur? Rupanya, nama kelurahan itu menjadi cikal bakal lokasi tumbuh pohon kopi pertama di Indonesia oleh dua orang asal Belanda, yaitu Johan van Hoorn dan Hendrik Zwaardecroon. Sehingga kamu bisa menemukan berbagai nama jalan yang terinspirasi dari nama jenis kopi.

5. Indonesia memiliki lahan kopi terbesar kedua di dunia

Kebun Kopi di Gombengsari Banyuwangi Foto: Nur Syarifah Sa'diyah/kumparan
Indonesia memiliki lahan perkebunan kopi dengan luas mencapai 1,3 juta hektare. Hal ini menjadikan Indonesia menduduki posisi kedua dengan lahan terbesar di dunia setelah Brasil. Berita baiknya, sebanyak 96 persen lahan kopi di negeri ini milik rakyat. Sedangkan dua persen milik pemerintah dan sisanya milik swasta.
Nah, selalu menarik, bukan bila membahas fakta-fakta seputar kopi. Maka itu jangan lupa minum kopi, ya hari ini. Selamat hari kopi sedunia!
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana
=====