Hati-hati Jangan Masak Tanghulu di Microwave

7 September 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tanghulu. Foto: rongyiquan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tanghulu. Foto: rongyiquan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tak tahu tanghulu, camilan manis khas Tiongkok yang terkenal dengan tampilan buah berlapis gula kristal ini telah menjadi favorit banyak orang. Camilan ini biasa ditemukan di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Tanghulu terdiri dari buah-buahan segar seperti stroberi, anggur, atau bahkan jeruk yang ditusukan ke tusukan bambu seperti sate, lalu dicelupkan ke dalam gula panas hingga mengkristal.
Namun, di balik popularitasnya, muncul tren yang berpotensi berbahaya. Melihat proses pembuatannya yang terlihat sederhana, banyak yang berasumsi bahwa mereka bisa melakukannya dengan cepat dan mudah.
Akhirnya, banyak orang mencoba membuat tanghulu sendiri di rumah, bahkan di media sosial banyak konten kreator membagikan tips membuat tanghulu dengan cepat yaitu menggunakan microwave. Padahal, beberapa ahli memperingatkan bahwa memasak tanghulu dengan microwave bisa berbahaya.
Untuk mendapatkan lapisan gula kristal yang sempurna, gula harus dipanaskan di suhu minimal 300°F (150°C). Suhu ini jauh lebih panas dibandingkan air mendidih.
Ilustrasi Tanghulu. Foto: Kruadotco/Shutterstock
Ketika gula mencapai suhu tersebut, gula menjadi sangat lengket dan kental. Apabila gula yang sangat panas ini terkena kulit, bisa menyebabkan cedera bakar serius yang jauh lebih berbahaya daripada air panas.
ADVERTISEMENT
Dokter dari berbagai negara juga telah memperingatkan tentang meningkatnya kasus luka bakar akibat penggunaan microwave saat membuat tanghulu.
Beberapa luka bakar bahkan sangat parah hingga memerlukan cangkok kulit. Hal ini karena sifat gula yang menempel erat pada kulit membuatnya sulit untuk dilepaskan, sehingga memperburuk cedera yang disebabkan oleh panas.
Dikutip dari Today, seorang ahli bedah Dr. Colleen Ryan dari rumah sakit Boston Shriners Children, menyatakan dalam siaran persnya pada 14 Agustus bahwa mereka baru-baru ini menangani dua pasien dengan cedera ini dalam kurun waktu hanya dua minggu.
Laporan serupa juga muncul dari berbagai negara, yang menunjukkan bahwa teknik yang ditampilkan di media sosial memiliki potensi yang berbahaya, terutama bagi anak-anak yang mencoba membuat camilan ini tanpa pengawasan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, risiko cedera meningkat ketika proses pemanasan dilakukan menggunakan microwave. Ann Reardon, seorang ilmuwan makanan dan ahli gizi asal Australia, melalui kanal YouTube-nya "How to Cook That," juga turut memperingatkan bahaya ini.
Plastik yang aman untuk microwave bisa runtuh atau bocor saat digunakan untuk melelehkan gula pada suhu tinggi, dan wadah kaca yang terlalu panas bisa pecah jika dipindahkan ke permukaan yang dingin.
Ilustrasi Tanghulu. Foto: Pattana Kesarat/Shutterstock
Lalu, apakah dengan berbagai risiko ini, berarti kita tidak bisa membuat tanghulu sendiri di rumah?
Seorang konten kreator, Emmy Cho dari Emmymade, mengatakan bahwa meskipun berisiko, tanghulu tetap bisa dibuat di rumah asalkan dengan peralatan dan pengawasan yang tepat.
Ia juga bercerita, percobaan pertamanya sempat gagal, tetapi ia menemukan cara bahwa menambahkan sirup jagung ternyata dapat membantu mencegah pembentukan kristal gula yang tidak diinginkan. Selain itu, gula harus dipanaskan hingga suhu 300°F (150°C) untuk mendapatkan kerenyahan khas tanghulu.
ADVERTISEMENT
Cho juga menegaskan bahwa pembuatan sirup gula untuk tanghulu tidak boleh dilakukan di microwave. "Saya rasa ini sama saja dengan menggoreng dengan minyak banyak. Tetapi lebih berbahaya lagi, karena lengket," katanya.
Bahkan saat menggunakan panci di atas kompor, anak-anak harus tetap diawasi untuk menghindari kecelakaan dapur. Kendati demikian, Emmy Cho mendorong para orang tua untuk melibatkan anak-anak mereka dalam proses memasak, tetapi dengan cara yang aman.
Menurutnya, mengenalkan kegiatan memasak sejak dini sangat penting agar anak-anak tidak hanya mampu memasak tetapi juga memiliki pengetahuan yang baik tentang makanan dan keamanan di dapur. "Saya sangat suka bereksperimen!" katanya.
Jadi, dengan langkah yang tepat, tanghulu buatan sendiri tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan keselamatan.
ADVERTISEMENT