Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Renyah, gurih, dan garing. Itulah sebagian cita rasa dari kentang goreng. Tak heran, jika kudapan ini selalu menjadi favorit semua orang.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, kentang goreng biasanya dijadikan sebagai camilan. Bisa pula jadi pengganti nasi, untuk pendamping ayam goreng.
Meski terlihat lezat dan menggiurkan, ternyata mengkonsumsi kentang goreng juga harus ada batasannya, lho.
Menurut profesor yang bekerja di Departemen Epidemiologi dan Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Eric Rimm, porsi yang sehat untuk mengkonsumsi kentang goreng hanyalah enam potong per hari.
"Saya pikir itu akan lebih sehat jika makanan kamu berisi salad dan enam potong kentang goreng," katanya kepada The New York Times.
Tak hanya itu, Rimm dalam akun Twitter-nya juga menyarankan agar restoran cepat saji menyajikan pilihan kentang goreng dengan porsi yang kecil sebagai pilihan alternatif.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Rimm sepertinya tidak berlebihan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2018 mencatat bahwa kentang goreng memiliki Indeks Glikemik (IG) yang sangat tinggi.
Indeks Glikemik merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa cepat tubuh kita mengubah karbohidrat dalam makanan menjadi gula.
Dengan Indeks Glikemik yang sangat tinggi, kentang goreng bahkan sering dikaitkan dengan peningkatan beberapa risiko penyakit. Misalnya saja obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Masih dalam studi yang sama, para ahli juga menyarankan untuk membatasi konsumsi kentang goreng dua hingga tiga kali seminggu untuk mengurangi risiko kematian yang lebih tinggi.
Jadi, bagaimana apakah kamu bisa mengurangi camilan kentang gorengmu?