Indo Food Jadi Restoran Halal Indonesia Pertama di Kazan, Rusia

12 Mei 2018 19:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes RI M Wahid Supriyadi dan Miratullo Saidov. (Foto: dok. Kedutaan Besar RI di Rusia)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes RI M Wahid Supriyadi dan Miratullo Saidov. (Foto: dok. Kedutaan Besar RI di Rusia)
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal dengan keragaman kulinernya yang lezat. Bahkan, beberapa makanan di antaranya telah mendunia. Restoran khas Indonesia pun bisa dengan mudah ditemukan di beberapa negara, termasuk di Rusia.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, sebuah restoran halal Indonesia pertama dibuka di Republik Tatarstan, Kota Kazan, Rusia. Menariknya, restoran ini didirikan oleh seorang warga asli Rusia, lho.
Pernah berkuliah di Tanah Air, tepatnya di Universitas Islam Negeri Malang, menjadi alasan Miratullo Saidov membuka restoran halal Indonesia di tanah kelahirannya. Bersama seorang pengusaha lokal, Ayrat Khakimov, restoran yang diberi nama Indo Food resmi dibuka di GUM, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kazan.
M. Wahid Supriyadi, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus sangat antusias dengan dibukanya Indo Food. Menurutnya, Republik Tatarstan merupakan salah satu negara bagian di Rusia yang mayoritas warganya beragama Islam, sehingga dengan adanya restoran tersebut diharapkan akan memiliki peluang yang baik di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Promosi makanan Indonesia dengan konsep cepat saji seperti ini justru akan sangat efektif sekali, karena dengan mudah dinikmati publik dengan harga cukup terjangkau, dan bersertifikasi halal,” kata Dubes Wahid saat mengunjungi Indo Food beberapa waktu lalu.
“Ada sekitar 25 juta umat Muslim di Rusia, artinya produk halal memiliki peluang yang besar,” lanjut mantan Dubes RI Abu Dhabi tersebut.
Restoran Indonesia di Kazan, Federasi Rusia. (Foto: dok. Kedutaan Besar RI di Rusia)
zoom-in-whitePerbesar
Restoran Indonesia di Kazan, Federasi Rusia. (Foto: dok. Kedutaan Besar RI di Rusia)
Beberapa hari sebelumnya, Miratullo bersama Ayrat dan seorang chef sempat menyambangi Moskow saat berlangsungnya perhelatan Indonesian Culinary Festival, yang digelar KBRI bersama jaringan restoran Grabli yang sangat populer di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Wahid mengatakan bahwa ia akan mengirim seorang juru masak ke Kazan untuk memberi pelatihan kepada juru masak mereka.
ADVERTISEMENT
“Rencananya kami akan buka beberapa cabang lagi di Tatarstan dan Insya Allah kami akan melebarkan sayap ke beberapa mall di Moskow juga,” kata Miratullo dengan nada optimis saat bertemu Dubes Wahid.
Meskipun belum secara resmi dibuka, rupanya restoran Indo Food sudah memiliki pelanggan setia, yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. “Saya belum pernah ke Indonesia tapi saya suka masakannya karena kaya rasa,” kata Leisan, seorang mahasiswi di Kazan.
Pembeli memesan makanan di restoran Indonesia. (Foto: dok. Kedutaan Besar RI di Rusia)
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli memesan makanan di restoran Indonesia. (Foto: dok. Kedutaan Besar RI di Rusia)
Untuk menunya sendiri, Indo Food menyajikan beberapa hidangan yang bisa di pilih, mulai dari nasi goreng, mi goreng, pisang goreng, jamur goreng, hingga ayam goreng. Namun, dari sekian banyak menu yang ada, menurut Miratullo, mi goreng menjadi salah satu sajian yang paling banyak digemari masyarakat lokal. Harganya pun terbilang cukup murah, yaitu 120 rubel atau senilai Rp 27 ribu per porsi.
ADVERTISEMENT
“Mi goreng dan nasi gorengnya sudah enak, cocok untuk lidah Indonesia juga,” komentar Reza, salah satu mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Kazan Federal University.
Untuk mengembangkan bisnis kuliner yang ia rintis bersama rekannya, Miratullo juga berencana akan menambahkan dua menu andalan baru, yakni bakso dan soto. Menurut rencana, restoran ini akan segera melakukan soft-launching pada 15 Mei 2018 mendatang. Dan setelah Idul Fitri, Indo Food akan kembali diresmikan oleh Dubes Wahid sambil diiringi dengan penampilan kesenian khas Nusantara.