Jangan Dibuang! Minyak Jelantah Bisa Jadi Ide Bisnis, Ini 5 Tips dari Ahlinya

19 Mei 2021 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andi Hilmi pemilik GenOil, bisnis minyak jelantah jadi biodiesel Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Andi Hilmi pemilik GenOil, bisnis minyak jelantah jadi biodiesel Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bisnis pengolahan minyak jelantah rupanya kian menjamur. Ada yang mengolahnya menjadi sabun maupun lilin aromaterapi. Tampaknya hal tersebut kini menjadi alternatif bisnis daur ulang di lingkungan rumah tangga yang dinilai cukup menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Namun, berbeda dengan bisnis yang satu ini. Andi Hilmi, seorang pengusaha yang menjalani bisnis minyak jelantah jadi biodiesel. Ia melihat peluang bisnis ini punya nilai ekonomi tinggi dan berdampak baik pada lingkungan.
Hal serupa juga disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Potensi mendaur ulang minyak goreng bekas, sangat baik bila dijadikan biodiesel; lantaran produk itu bisa memenuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional.
Apalagi, sekarang banyak minyak bekas yang dibuang begitu saja. Bukankah menjadi lebih baik kalau diusahakan untuk mendaur ulangnya? Bila banyak dari kamu yang tertarik untuk mengikuti jejak pebisnis pengolah minyak jelantah tersebut. Berikut ada tips menarik langsung dari ahlinya, seperti dikutip dari rilis yang kumparan terima, Selasa (16/4).
ADVERTISEMENT

1. Gali potensi akan kebutuhan minyak jelantah daur ulang

Sabun cuci tangan dari minyak jelantah Foto: Reporter: Balqis Tsabita Azkiya/Kumparan
Sebelum mewujudkan produk bisnis apa yang ingin dihadirkan, pastikan selalu paham akan kebutuhan dan fungsi yang bisa diperoleh dari produk tersebut. Semisal, pada minyak jelantah ini, pengolahannya sekaligus untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar alternatif yang masih langka.
Terlebih menurut Andi, jika kita mampu mendaur ulang kembali minyak bekas tersebut, maka dapat mencegah perubahan iklim yang kian ekstrem. Dikarenakan, biodiesel hasil minyak jelantah berpotensi menekan jumlah emisi karbon di dunia.

2. Jalin jejaring bersama komunitas atau kelompok sosial

Ilustrasi komunitas. Foto: Thinkstock
Kadang kala, inspirasi tak diperoleh secara instan. Andi sendiri mengaku bila ide bisnisnya diperoleh saat ia menjadi bagian Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Kala itu, ia berbagi ide kreatif, serta mencari teman yang memang tertarik dan punya visi yang sama.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengandalkan komunitas itu saja, Andi juga pergi ke beberapa forum luar negeri. Ia kemudian dapat banyak ilmu dan tawaran menarik untuk membantunya mengembangkan bisnis ini. Pilihan akhirnya pun jatuh pada partnernya Ricky Amukti, menjabat sebagai Engagement Unit Manager, Traction Energy Asia.

3. Mengedepankan pola pikir inovatif

Ilustrasi Bank Sampah. Foto: Ajo Darisman/kumparan
Meski idenya terbilang kreatif, tapi hampir semua bisnis memiliki tantangan. Sama halnya dengan Andi dan Ricky di tengah rintisan kariernya ini. Saat itu, hambatan terbesar yang dialami adalah cara mengumpulkan minyak jelantah dari para warga.
Akhirnya, keduanya mempelajari model bank sampah guna menemukan cara yang efektif untuk mengumpulkan limbah minyak bekas.
“Berbekal berbagai analisis, kami membuat bank minyak jelantah RT/RW, yang efektif sampai hari ini. Kami memberi fasilitas, seperti check point dan jerigen, untuk kemudahan masyarakat. Dengan sistem ini, kami mengintegrasi satu kota” jelas Andi.
ADVERTISEMENT

4. Jangan bosan mengedukasi

Ilustrasi berbisnis Foto: Shutterstock
Dalam menjalani bisnis, kita diajak juga untuk selalu memberi edukasi yang bermanfaat pada lingkungan sekitar. Andi tengah melakukan peran ini dengan memberi pemahaman kepada warga bila daur ulang minyak jelantah penting adanya.
Selain bisa menambah pemasukan bahan baku produknya. Warga sekitar pun dapat memperoleh manfaat baik, yakni mereka mulai terbiasa membuang minyak tak layak masak lagi, dan segera mengganti dengan minyak baru yang lebih sehat.

5. Bekerja sama dengan masyarakat sekitar

GenOil, bisnis minyak jelantah jadi biodiesel Foto: Dok. Istimewa
Melibatkan masyarakat rupanya penting guna membantu kelancaran tiap bisnis. Andi mengaku bila sampai saat ini, ia telah bekerja sama dengan puluhan mantan preman untuk mengumpulkan bahan baku. Menariknya, mereka mempunyai peran selaku agen lingkungan, memilih dan memilah minyak jelantah yang berpotensi baik untuk diolah kembali.
ADVERTISEMENT
Hal seperti ini mampu menyerap tenaga kerja, dan meminimalisasi angka pengangguran yang ada. Dengan begitu, selain perusahaan dapat keuntungan, mereka juga telah berjasa dalam memberi kesempatan tiap orang bekerja sama dengannya.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya