Jangan Kebanyakan, Buka Puasa dengan Gorengan Bisa Ganggu Daya Tahan Tubuh

10 Mei 2020 15:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakwan Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Bakwan Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Tampaknya, sudah jadi kebiasaan orang Indonesia untuk berbuka puasa dengan menyantap gorengan. Teksturnya yang renyah dan tak begitu mengenyangkan, membuatnya terasa pas untuk dikonsumsi sebagai camilan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, jenisnya sangat beragam, dari yang manis, hingga gurih. Meski bikin ketagihan, tapi hati-hati, jangan sampai kamu makan gorengan kebanyakan. Sebab, konsumsi gorengan yang berlebihan bisa menurunkan daya tahan tubuh.
Dilansir Eat This, menurut ahli gizi Patricia Bannan, MS, RDN, makanan yang digoreng cenderung berminyak dan mengandung lemak, yang berpotensi menurunkan sistem imun tubuh.
"Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2016 menemukan, pola makan tinggi lemak berdampak negatif terhadap mikrobioma pencernaan yang berperan penting dalam fungsi imun," jelas Bannan.
Ya, konsumsi makanan berminyak yang berlebihan memang bisa membunuh bakteri baik dalam pencernaan, dan meningkatkan jumlah bakteri tak sehat.
Sebagai catatan, pencernaan dan sistem imun kita saling berkaitan satu sama lain. Setidaknya, 70 persen dari sistem imun tubuh berada di pencernaan.
Tempe mendoan. Foto: Shutter Stock
Tak hanya itu, di pencernaan juga terdapat jaringan bernama GALT yang menjadi rumah dari sel plasma khusus. Sel tersebut berfungsi membantu memproduksi antibodi yang melawan infeksi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut penelitian berjudul Influence of High-Fat-Diet on Gut Microbiota: A Driving Force for Chronic Disease Risk, perubahan pada ekosistem pencernaan ini bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis lainnya; seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan parkinson.
Lebih lanjut, Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB juga menyarankan, sebaiknya kita membuat sendiri gorengan yang akan dikonsumsi. Dengan demikian, kita bisa menghindari konsumsi minyak jelantah yang bisa mengganggu daya tahan tubuh.
"Minyak jelantah mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans, sehingga bisa meningkatkan risiko jantung koroner dan menurunkan imun tubuh," jelas Prof. Hardinsyah.

Gorengan juga bisa memicu flu

Ilustrasi gorengan Foto: dok.Shutterstock
Sebuah situs bernama EurekAlert yang menjadi sumber global untuk berita sains telah merilis sebuah eksperimen mengenai makanan yang digoreng. Dalam rilis tersebut, peneliti menduga bahwa makanan yang diproses dan digoreng bisa membuat seseorang rentan terkena flu.
ADVERTISEMENT
Sebab, kedua makanan tersebut mengandung zat aditif bernama tertiary butylhydroquinone (tBHQ) yang bisa meningkatkan gejala flu. tBHQ juga bisa mengurangi efektivitas obat flu.
"Saat ini, hipotesis utama saya adalah tBHQ menyebabkan efek flu dengan meningkatkan beberapa protein yang diketahui menekan sistem kekebalan tubuh," kata Robert Freeborn, kandidat PhD tahun keempat di Michigan State University.
Bakwan Foto: Shutter stock
Freeborn menerangkan, zat tBHQ juga menekan fungsi dua jenis sel T yang terlibat dalam respons daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Sejatinya, memang tak mengapa berbuka puasa dengan gorengan, asalkan konsumsinya tetap diperhatikan.
"Selalu minum terlebih dahulu, sebelum mengonsumsi gorengan. Pastikan juga kalau kita yakin gorengan yang akan disantap sehat dan aman," tutur Prof. Hardinsyah.
ADVERTISEMENT
Supaya ibadah puasa tetap lancar dan tubuh senantiasa sehat, jangan makan gorengan banyak-banyak, ya!