Jangan Panaskan Makanan di Microwave Pakai Wadah Plastik, Ini Bahayanya

27 Agustus 2024 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan dalam wadah plastik yang dipanasakan di microwave Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan dalam wadah plastik yang dipanasakan di microwave Foto: Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Kita mungkin terbiasa memanaskan makanan di microwave menggunakan wadah plastik. Terlebih pada bagian bawah wadah tersebut melabelkan bahwa kemasan tersebut aman untuk dipanaskan dalam microwave. Tapi nyatanya tidak begitu, menurut para ahli berikut ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Food & Wine, seorang profesor di Departemen Farmakologi dan Toksikologi di Universitas Rutgers, Phoebe Stapleton, Ph.D. , mengatakan memanaskan makanan di microwave berarti juga akan memanaskan wadah plastik bersamaan.
"Peningkatan suhu ini memungkinkan zat kimia dalam wadah plastik terlepas ke dalam makanan yang dipanaskan ulang," ujarnya.
Hal itu bahkan berlaku untuk plastik yang bertanda "aman untuk microwave," kata Kelly Johnson-Arbor, MD ., seorang ahli toksikologi di MedStar Health.
Rupanya, label "aman untuk microwave" sebenarnya adalah berarti menunjukkan bahwa wadah plastik itu "tidak mudah rusak saat dipanaskan meski beberapa kali". Nah, itu berarti wadah plastik hanya aman atau kuat bila dipanaskan berulang kali. Dan, bukan berarti aman dari segi kesehatan.
Ilustsrasi memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave. Foto: Andrey_Popov/Shutterstock
"Meskipun struktur kimia produk plastik stabil, bahan kimia dapat larut dari plastik dalam kondisi tertentu, termasuk paparan suhu tinggi seperti yang dialami selama pemanasan dengan microwave," lanjut Johnson-Arbor.
ADVERTISEMENT
"Memasak dengan microwave juga dapat meningkatkan pelepasan partikel plastik kecil yang disebut mikroplastik ke dalam makanan dan minuman," tambahnya.
Sementara zat kimia yang dimaksudkan berbahaya seperti bisphenol-A (BPA) dan ftalat, yang dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh dan dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan; seperti memicu kanker, gangguan endokrin dan masalah kesuburan, serta penyakit metabolik dan neurologis, menurut Stapleton.
"Wadah yang diberi label bebas BPA mungkin masih mengandung bahan kimia bisphenol yang berpotensi berbahaya lainnya," kata Johnson-Arbor. "Hanya karena suatu wadah di-iklankan bebas BPA tidak berarti wadah tersebut sepenuhnya aman."
Ilustrasi tempat menyimpan makanan Foto: dok.shutterstock
Jadi menurut Jordan Kuiper, Ph.D. epidemiolog dan asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Milken Institute, Universitas George Washington menyimpulkan, "Orang-orang harus menghindari memanaskan semua produk plastik dalam microwave, apa pun jenis plastik yang digunakan untuk membuatnya."
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut hasil penelitian New England Journal of Medicine menemukan adanya risiko serangan jantung, stroke, atau kematian 4,5 kali lebih tinggi pada orang yang terdeteksi nanoplastik dalam sistem kardiovaskular mereka.
Kuiper mengatakan bahwa para ilmuwan baru mulai memahami dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan nanoplastik terhadap manusia. "Studi terbaru telah menemukan partikel plastik ini di jaringan manusia yang jelas-jelas bukan tempatnya, termasuk otak, jantung, plasenta, dan testis," ungkapnya.
Nah, jadi alih-alih menyembuhkan penyakit akibat kebiasaan memanaskan makanan menggunakan wadah plastik, lebih baik kamu mencegahnya dari sekarang, ya.