Jarang Mencuci Botol Minum, Apa Bahayanya?

10 Juni 2020 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumbler Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tumbler Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang yang memanfaatkan botol air minum sebagai cara untuk memenuhi asupan cairan sehari-hari. Terkadang, meski hanya berada di rumah, atau di kantor saja, botol minum menjadi pengganti gelas. Sebab, ukurannya yang cenderung lebih besar bikin kita tak perlu terlalu sering bolak-balik untuk mengisinya kembali.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa orang ada yang jarang mencucinya, dan cenderung langsung menggunakannya berulang kali. Toh, isinya cuma air putih dan hanya kita saja yang memakainya, jadi seharusnya paparan bakterinya tak terlalu buruk, kan?
Ternyata, anggapan tersebut salah besar. Kalau kamu tak mencuci botol minum sesering mungkin, akan terjadi penumpukan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan.
"Jamur cenderung tumbuh di genangan air, dan karena botol minum tak pernah steril, bakteri juga bisa tumbuh di sana," ungkap Maria Vila, DO, spesialis medis keluarga di Morristown, New Jersey, seperti dikutip dari Livestrong.
Sebagai tambahan, botol minum juga bisa mengambil bakteri dari tangan kita, serta berbagai permukaan benda yang disentuh botol. Selain itu, partikel makanan yang berasal dari mulut bisa berpindah ke botol minum, dan menciptakan lingkungan yang memicu pertumbuhan jamur.
Ilustrasi minum setelah olahraga Foto: Shutter Stock
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Enviromental Science and Health pada tahun 2014 mengonfirmasinya. Bakteri dan jamur tumbuh di lingkungan yang lembab, dan botol minum yang kita gunakan bisa mengandung jamur, bakteri, bahkan ragi karena tak steril.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan jadi lebih buruk kalau kita menambahkan pemanis, atau minuman berenergi ke dalam botol minum.
Sebab, gula dalam minuman tersebut akan mempercepat pertumbuhan organisme yang bisa membuatmu sakit kalau didiamkan terlalu lama, atau tak dibersihkan dengan benar sebelum digunakan.
Beberapa risiko gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat jarang mencuci botol minum meliputi mual, sakit perut, sakit kepala, hingga gejala alergi seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat.
Sederet gejala tersebut bisa memburuk, bahkan memicu gejala gangguan pencernaan atau gejala alergi yang membandel.
Seberapa sering botol minum harus dicuci?
Ilustrasi botol minum Foto: Shutter Stock
Setidaknya, botol minum perlu dicuci sekali seminggu --namun akan lebih baik bila dicuci setiap hari, atau tiap selesai pemakaian. Bila memiliki gangguan imun (termasuk untuk ibu hamil), cuci botol setiap hari untuk meminimalisasi risiko terkena infeksi bakteri dan jamur.
ADVERTISEMENT
Cuci botol menggunakan sikat, supaya bagian dalamnya bisa benar-benar bersih. Kamu bisa menggunakan campuran sabun dan air untuk mencucinya, atau bisa juga menerapkan metode deep-clean.
Caranya, isi botol dengan campuran setengah cuka dan setengah air, lalu diamkan semalaman. Esoknya, bilas dan cuci hingga bersih.
Cuka bisa menjadi disinfektan alami yang membantu membunuh bakteri serta jamur yang tumbuh di dalam botol.
Ilustrasi botol minum Foto: Shutter Stock
Pertimbangkan juga untuk lebih sering mencuci botol, tergantung dengan situasi. Misalnya, kalau kamu memiliki botol minum berbahan stainless steel dan membiarkannya di dalam mobil atau tas olahraga selama beberapa hari.
Sebaiknya, rendam dengan campuran baking soda dan air hangat, lalu tuang air mendidih ke dalam botol untuk proses pembersihan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Hindari pula untuk membawa botol minum ke tempat yang tinggi bakteri; seperti kamar mandi, atau tas olahraga. Sebab, tempat-tempat tersebut bisa menciptakan lebih banyak kelembaban.
Jadi, meskipun terkesan bersih, jangan sampai abai untuk mencuci dan membersihkan botol minum kamu, ya!