Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jejak Perjalanan Kari India yang Mendunia
30 Januari 2019 16:45 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Tampaknya tak ada yang lebih identik dan menggaungkan nama 'India' ketimbang kari. Dari semua kuliner khas India yang ada, sepertinya kari-lah yang jadi primadona dan ikon negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Cukup menarik, mengingat kari sejatinya bukanlah hidangan nasional India, meski kepopulerannya sudah sangat tinggi, hingga telah mendunia. Meski tak menjadi ikon kuliner India, tapi bisa dipastikan bila kari mulanya tercipta di daratan Negeri Barata tersebut.
Ah, apa benar demikian? Lalu bagaimana dengan sajian nasi kare dari Jepang yang telah dipatenkan jadi hidangan nasional milik Negeri Sakura? Baik kari khas India, ataupun nasi kare khas Jepang, keduanya sama-sama hidangan tradisional yang populer, sehingga sering membuat bingung.
Jadi begini, kari itu sejatinya adalah 'pelancong' yang telah melanglang buana hingga ke mancanegara. Kalau kita amati, hidangan kari memang ada di mana-mana, tapi dalam bentuk yang tak sama. Ia punya berbagai karakteristik dan ciri khas yang berbeda di tiap-tiap negara.
Contohnya nasi kare yang ada di Jepang, yang punya konsistensi kuah lebih kental dan cenderung berwarna cokelat, ketimbang kari India yang warna sausnya lebih terang. Ada lagi kari Thailand yang justru didominasi dengan penggunaan santan sebagai bahan dasar sausnya, berbeda dengan kuah kari India yang lebih bervariasi, dari yang creamy hingga berbahan dasar tomat.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma di Asia saja, kari bahkan sangat digemari di Eropa, dan tentunya, 'keturunan' kari di benua tersebut juga punya karakteristiknya sendiri. Selain itu, selayaknya negara bekas jajahan lainnya, jejak hidangan kari juga ikut dipengaruhi oleh koloninya.
Tercipta karena adanya campur tangan penjajah
Dalam sebuah buku berjudul Curry: A Global History yang ditulis oleh Colleen Taylor Sen pada tahun 2009, disebutkan bahwa definisi kari India adalah potongan daging, ikan, atau sayuran rebus yang disajikan bersama nasi, roti, dan olahan gandum lainnya. Tentu saja, berbagai rebusan tersebut dimasak bersama campuran rempah-rempah.
Menariknya, orang India sendiri justru tak menamainya sebagai kari. Mereka lebih suka menyebutkan namanya secara spesifik, sesuai dengan jenis karinya. Oh ya, jenis kari di India memang banyak sekali, bisa dibilang tiap wilayah punya sajian kari khasnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebutan kata kari bahkan sempat dianggap merendahkan kenikmatan dari kuliner India. Nah, karenanya, mereka lebih suka menyebut jenis karinya langsung--misal korma, roganjosh, molee, atau vindaloo.
Kalau mereka tak menyukai nama kari, lantas mengapa hidangan itu dikenal dengan nama kari?
Ternyata, nama kari tersebut diberikan oleh bangsa Inggris saat menduduki wilayah India pada abad ke-17. Julukan kari disematkan untuk mengidentifikasi berbagai hidangan India yang berkuah. Lambat laun, penggunaan nama kari semakin populer di akhir abad ke-18.
Kata kari diadaptasi dari 'caril' atau 'caree' yang digunakan oleh bangsa Portugis--koloni India sebelumnya--merujuk pada saus yang terbuat dari mentega, kacang giling, rempah-rempah, dan buah yang disiram di atas nasi. Dalam bahasa India Selatan, 'karil' atau 'kari' juga berarti bumbu rempah-rempah atau sayuran dan daging tumis.
"Kari bukan hanya menjadi istilah yang digunakan bangsa Inggris untuk mendeskripsikan hidangan rebusan atau ragout khas India yang tak diketahui namanya, tapi juga sebuah hidangan baru yang diciptakan untuk orang Inggris di India," tulis Elizabeth Collingham dalam bukunya Imperial Bodies: The Physical Experience of the Raj yang dikutip dari New York Times.
ADVERTISEMENT
Selain pemberian nama, cita rasa dari kari India lagi-lagi juga dipengaruhi oleh koloni sebelumnya, yakni Portugis. Sebelum adanya kedatangan bangsa Portugis, kuliner India justru tak ada yang bercita rasa pedas. Setelah diperkenalkan dengan cabai oleh Portugis di abad ke-15, barulah mereka mulai berkreasi dengan hidangan kari bercita rasa pedas, seperti yang telah kita kenal sekarang ini.
Penyebarannya justru dilakukan oleh para koloni
Bagaimana sebuah hidangan bisa dikenal dan diadaptasi di beberapa negara pada masa lalu? Kalau bukan karena perdagangan, ya karena adanya pendudukan oleh para koloni--penjajah.
Begitupun dengan jejak kari India yang telah singgah dan 'menetap' di beberapa negara, justru sebagian besar penyebarannya dilakukan oleh bekas koloninya, yakni bangsa Inggris. Dilansir The Takeout, setelah mereka meninggalkan daratan India, orang-orang Inggris senang memamerkan bukti penjajahannya dengan menyajikan kari India bagi para tamunya.
Jelang pertengahan abad ke-19, hampir semua buku resep di Inggris berisi tentang cara membuat kari, dan berbagai toko ahli kimia dipenuhi dengan produk kari bubuk. Mereka telah tergila-gila dengan kelezatan kari.
ADVERTISEMENT
Semenjak saat itu, bubuk kari seakan menjadi permata bagi bangsa Inggris. Di mana pun mereka pergi menjelajah, bubuk berharga tersebut tak pernah ketinggalan. Saat melakukan perdagangan antar negara, masakan kari jadi hal yang wajib, hingga akhirnya 'virus' kari merebak hingga ke negara-negara di Asia Tenggara.
Sama halnya seperti yang terjadi di Jepang, yang bahkan telah menjadikannya sebagai hidangan nasional. Kuliner kaya rempah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh tentara Inggris di pertengahan abad ke-19, saat pelabuhan Jepang membuka diri terhadap orang asing.
Modifikasi dari kari pun disesuaikan dengan kebiasaan makan dari negara yang mengadaptasinya, menciptakan sebuah kreasi hidangan baru. Misalnya, sajian currywurst khas Jerman; yakni sosis babi yang dimasak bersama saus tomat dan disajikan bersama kentang goreng, ternyata merupakan 'keturunan' dari kari yang diperkenalkan oleh tentara Inggris yang ada di Berlin.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan besar, hidangan tersebut juga diperkenalkan oleh tentara Inggris di Berlin pada akhir Perang Dunia II," tulis Colleen Taylor Sen dalam bukunya.
Meski telah bertransformasi dalam berbagai bentuk, nama, maupun berbagai rasa, namun yang pasti, kari telah berhasil membawa secuil India dan memperkenalkannya ke mata dunia.