Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jenis-jenis Minyak Sehat yang Cocok untuk Diet
20 Januari 2019 15:17 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Menjalani pola hidup sehat bisa dilakukan dengan berbagai cara; misalnya rajin berolahraga, mengurangi makanan berlemak, hingga diet ekstrem. Hal ini dilakukan guna memiliki tubuh yang lebih sehat, tidak mudah terserang penyakit, dan tentunya bentuk tubuh menjadi proporsional. Tentu kamu juga ingin memilikinya, bukan?
ADVERTISEMENT
Jadi, tak ada salahnya jika memulai pola hidup sehat. Tak perlu ekstrem, bertahap demi tahap bisa kamu lakukan secara perlahan, kok. Salah satu caranya adalah dengan mulai mengurangi makanan berminyak terutama yang mengandung lemak jenuh. Ya, lemak terdiri dari tiga jenis yakni lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal, seperti dikutip dari WebMD.
Dari ketiga jenis lemak yang sepatutnya kamu hindari adalah lemak jenuh. Lemak jenuh dapat menyumbat arteri yang kemudian meningkatkan kadar kolesterol serta bisa memunculkan risiko penyakit jantung. Biasanya lemak jenuh terdapat pada beberapa jenis minyak seperti minyak kelapa sawit, mentega, dan lemak daging.
Nah, jika kamu ingin diet sebaiknya carilah minyak yang mengandung lemak tak jenuh ganda atau akan lebih baik lagi jika lemaknya tak jenuh tunggal. Lalu, apa saja jenis-jenis minyak sehat yang mengandung lemak tak jenuh tersebut? Simak ulasannya berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Minyak zaitun
Olive oil adalah jenis minyak yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, sehingga sangat cocok untuk kamu yang sedang menjalani diet. Namun, minyak zaitun sendiri terdiri dari beberapa jenis. Jika kamu sedang menjalani diet maka virgin olive oil adalah pilihan yang tepat karena benar-benar mengandung ekstrak zaitun murni tanpa campuran apapun, sehingga ketika dilihat warna minyaknya akan lebih hijau dan kental.
Menurut ahli gizi Amelia Achmadi yang ditemui kumparanFOOD beberapa waktu lalu, minyak zaitun memiliki banyak manfaat salah satunya mencegah jantung koroner. Selain itu, minyak ini menjadi komponen utama bagi mereka yang menjalani diet mediterania yang disebut-sebut sebagai diet paling sehat di seluruh dunia.
2. Minyak kacang
ADVERTISEMENT
Minyak kacang mengandung lemak tak jenuh tunggal sebanyak 48 persen dan lemak tak jenuh ganda 34 persen. Minyak ini bisa digunakan untuk memasak daging panggang atau jenis masakan lain dengan titik panas yang tinggi. Minyak kacang mengandung phythosterol yang sehat untuk jantung. Selain itu, lemak nabati di dalamnya juga mampu menurunkan kolesterol dan menghambat pertumbuhan kanker.
3. Minyak kedelai
Jenis minyak sehat selanjutnya adalah minyak kedelai. Minyak nabati ini mengandung lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda sehingga masih tergolong minyak sehat. Minyak kedelai memiliki beberapa manfaat seperti mengendalikan kadar kolesterol, menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan tulang, dan dapat melawan penyakit Alzheimer.
3. Minyak kacang walnut
Minyak walnut merupakan hasil ekstraksi dari kacang walnut yang termasuk dalam salah satu jenis kacang sehat. Kacang ini kaya akan asam lemak, omega-3, vitamin, dan antioksidan.
ADVERTISEMENT
Minyak walnut bermanfaat menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan fungsi pembuluh darah, dan mengatur kadar gula darah. Minyak ini juga memiliki kemampuan menurunkan berat badan terutama lemak di perut sehingga membantu kamu mendapatkan bentuk yang ideal.
4. Minyak biji anggur
Minyak sehat terakhir yang bisa kamu konsumsi saat diet adalah minyak biji anggur. Minyak ini mengandung 73 persen lemak tak jenuh ganda dan juga memproduksi jumlah senyawa aldehida yang lebih rendah dari mentega atau lemak daging.
Minyak yang juga dikenal dengan sebutan grapeseed oil ini juga mengandung asam lemak jenuh yang membuatnya stabil jika dipanaskan. Eits, tapi kamu tak perlu khawatir, asam lemak jenuh dalam minyak ini tidak akan membuatnya mengalami oksidasi sama sekali, kok. Jadi, masih aman jika kamu konsumsi sebagai pilihan minyak sehat sehari-hari.
ADVERTISEMENT