Kacang Edamame Cocok Jadi Pengganti Protein Hewani bagi Para Vegan Kata Ahli

10 Oktober 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Edamame. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Edamame. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ke restoran Jepang mungkin kita tidak asing dengan jenis kacang satu ini. Ya, edamame termasuk dalam keluarga kedelai yang biasa dikonsumsi sebagai camilan. Tak hanya memiliki rasa yang enak, edamame ini ternyata sumber protein yang baik untuk tubuh, lho.
ADVERTISEMENT
Edamame merupakan kacang kedelai yang dipanen saat masih muda dan hijau. Tanaman yang memiliki nama latin Glycine mas ini sering dikonsumsi sebagai camilan. Cara umum penyajiannya adalah dikukus ataupun direbus lalu disajikan dengan taburan sedikit garam. Memiliki rasa yang manis dan tekstur yang tidak terlalu renyah dibandingkan dengan kacang kedelai; kacang ini nikmat menjadi camilan sehat.
Edamame merupakan makanan pokok populer di Tiongkok sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu; lebih dari sekadar camilan asin, edamame juga dinilai jauh lebih sehat. Lantaran masih termasuk dalam keluarga kedelai, manfaat kesehatan edamame juga serupa dengan produk kedelai lainnya.
Misalnya, edamame dan kedelai telah dikenal membantu menurunkan kolesterol, menyediakan banyak vitamin dan nutrisi, serta bahkan berpotensi mengurangi risiko kanker tertentu.
Ilustrasi Edamame. Foto: Shutter Stock
Menjadikan edamame sebagai camilan dinilai sebagai pilihan yang tepat, karena edamame merupakan sumber protein yang baik. Mengutip Eat This, menurut ahli diet Amy Goodson, MS, RD, CSSD, penulis LD The Sports Nutrition Playbook, salah satu efek dari makan edamame adalah sebagai sumber protein nabati yang baik; yang sangat bagus untuk semua vegetarian dan vegan yang kurang mendapatkan protein produk hewani.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, bahwa protein itu sangat diperlukan semua orang. Menurut Scientific Reports, tidak mendapatkan cukup protein harian akan menyebabkan makan berlebihan, penambahan berat badan, dan peningkatan lemak tubuh.
Tak hanya itu, kekurangan protein juga telah terbukti dapat menyebabkan melemahnya kekebalan, kehilangan massa otot, dan risiko penyakit parah yang lebih besar.
Namun tidak semua protein itu diciptakan sama, bisa juga disajikan dengan lemak ataupun gula yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. The Dietary Guidelines USDA memperingatkan bahwa hanya karena sesuatu dikemas dengan protein tidak berarti itu "sehat," karena mungkin disajikan dengan lemak atau ditambahkan gula. Inilah sebabnya mengapa makanan seperti edamame menjadi camilan kaya protein yang enak.
Ilustrasi Vegan Foto: Shutter Stock
Tanaman yang memiliki nama mao dou dalam bahasa China itu memang tidak memiliki protein yang tinggi bila dibandingkan dengan produk hewani. Tetapi edamame masih tergolong memiliki kadar yang tinggi untuk makanan nabati; sekitar 18 gram per cangkir. Serta memiliki lebih banyak protein daripada produk kedelai atau kacang-kacangan lainnya; seperti kedelai, kacang polong, kacang hijau, bahkan tahu.
ADVERTISEMENT
"Protein dalam edamame tidak dianggap 'berkualitas tinggi' seperti protein hewani, tetapi mereka masih merupakan protein 'utuh', yang berarti mereka memberi kamu sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh," tutup Goodson.
Reporter: Destihara Suci Milenia