Kamus Ringkas Istilah Kopi Kekinian

23 Juni 2018 18:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedai kopi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kedai kopi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kedai-kedai kopi kekinian menjamur di berbagai kota. Ia menjelma gaya hidup kaum urban, sekaligus menaruh perhatian tinggi pada petani-petani kopi lokal. Kopi-kopi nusantara merajai etalase di kedai-kedai modern. Ia kembali berjaya di negeri sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun bagi peminum kopi pemula, mungkin ada momen saat kita merasa gentar memasuki coffee shop lantaran berbagai istilahnya terdengar aneh dan tak akrab di telinga. Satu hal itu saja, belum-belum, sudah membuat ciut nyali.
“Mau pesan apa?” tanya pramusaji. Dan kita cuma terpana dungu menatap lembar menu, melihat judul-judul minuman kopi yang mungkin sulit diucapkan oleh lidah Indonesia apalagi Jawa medok.
Espresso, ristretto, lungo (lungo nang endi?), doppio, americano, cafe macchiato, cappucino, cafe latte, caffe affogato (alpukat? advokat?), caffe mocha, flat white, what else--you name it!
Belum lagi saat rekan bisnis keren bertanya, “Mau coba manual brew gak? Recommended, loh. Lebih suka single origin or blend?”
Waduh, ‘makhluk’ jenis apa manual brew dan single origin itu? Mau bertanya tapi kok sungkan, soalnya istilah itu sebetulnya sudah sering kita dengar, saking belum pernah cari tahu apa artinya.
ADVERTISEMENT
Jangankan itu, beda arabika dan robusta saja sering lupa.
Biji kopi di etalase toko. (Foto: Instagram @kopikina)
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi di etalase toko. (Foto: Instagram @kopikina)
Anyway, daripada kita mati gaya macam itu, atau acara gaul di coffee shop berakhir memalukan, simak yuk tafsir istilah kopi kekinian berikut sebagai panduan untuk pemula, seperti dirangkum dari Otten Coffee, Tanamera Coffee, Coffeeland, Kopi Dewa, dan Kopi Kini.
Arabika Biji kopi cenderung lonjong. Beraroma wangi. Bertekstur halus. Punya karakter rasa yang kaya--lembut, manis, tajam, kuat. Cukup manis untuk diminum tanpa gula karena memiliki kandungan gula dan lipid (zat lemak) lebih tinggi dari robusta. Menyimpan kandungan kafein 0,8 persen sampai 1,4 persen.
Berasal dari Etiopia di Afrika Timur dan Brasil di Amerika Selatan. Tumbuh di dataran tinggi dengan suhu 16-20 derajat Celcius seperti pegunungan berhawa sejuk. Butuh lahan relatif besar. Perawatan cukup sulit. Perlu beberapa tahun untuk matang dan dipanen.
ADVERTISEMENT
Tingkat produksi rendah. Harga tinggi. Digunakan untuk fine coffee. Menguasai sekitar 70 persen pasar dunia.
Biji kopi. (Foto: Instagram @jakartacoffeehouse)
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi. (Foto: Instagram @jakartacoffeehouse)
Robusta Keturunan dari beberapa jenis spesies kopi. Biji kopi cenderung bulat. Beraroma kacang-kacangan. Bertekstur kasar dengan warna bervariasi. Punya rasa menyerupai cokelat. Pahit di lidah karena memiliki kadar kafein dua kali lipat dari arabika.
Banyak ditemukan di Kolombia di Amerika Selatan, dan Indonesia serta Filipina di Asia Tenggara. Tumbuh di dataran rendah bersuhu hangat. Hanya butuh 10 bulan untuk berbuah. Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih banyak dari arabika.
Tingkat produksi tinggi. Kualitas lebih rendah. Harga rendah. Digunakan untuk kopi instan. Dikonsumsi 30 persen masyarakat dunia.
Peta Kopi Nusantara (Foto: Faisal Nu'man/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Peta Kopi Nusantara (Foto: Faisal Nu'man/kumparan )
Liberika Biji kopi besar-besar, bisa dua kali lipat arabika. Bertekstur kasar. Memiliki rasa kuat. Berasal dari Liberia, Afrika Barat. Dapat tumbuh di dataran rendah dan tahan kering. Ketinggian tanaman bisa mencapai 9 meter. Perlu 4-5 tahun untuk berbuah.
ADVERTISEMENT
Daun mengandung lebih banyak kafein dari biji kopi. Harga lebih tinggi dari robusta.
Single origin Wilayah asal suatu kopi.
Blend Kombinasi dua atau lebih biji kopi dari sejumlah daerah untuk memperoleh cita rasa sesuai selera.
Biji kopi di etalase toko. (Foto: Instagram @kopikina)
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi di etalase toko. (Foto: Instagram @kopikina)
Specialty coffee Mencantumkan informasi spesifik seperti daerah atau perkebunan asal, ketinggian tanaman, hingga proses pengolahan. Tidak diproduksi dalam jumlah banyak sehingga belum tentu ada sepanjang tahun.
Kopi komersial Hanya menyertakan keterangan terbatas terkait kopi tersebut, semisal asal negara. Diproduksi sepanjang tahun dalam jumlah besar untuk kebutuhan massal.
Espresso Kopi pekat, alias ekstrak atau sari pati kopi. Kental karena memiliki kepadatan dan kadar kafein tinggi sehingga disajikan dalam volume kecil. Kombinasi kopi dan air 1:5. Rasa tak terlalu pahit, seimbang. Diolah cepat--tak lebih dari 1 menit--dengan mesin espresso lewat semburan air panas bersuhu tinggi.
Proses penyajian kopi. (Foto: Instagram @trafiquecoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Proses penyajian kopi. (Foto: Instagram @trafiquecoffee)
Espresso murni Ekstrak kopi yang hanya dicampur air. Proses ekstraksi 30 detik. Disajikan dengan takaran standar 30 mililter.
ADVERTISEMENT
Ristretto Kombinasi kopi dan air 1:3 sehingga seharusnya memiliki rasa lebih kuat dan lebih manis. Namun karena umumnya hanya disajikan 15 mililiter, maka tak terasa setajam espresso. Proses ekstraksi sekitar 15 detik.
Lungo Kopi dan air 1:8 sehingga tidak terasa terlalu kuat alias encer, namun lebih pahit dari espresso. Disajikan dengan takaran standar 130-170 mililiter. Proses ekstraksi sekitar 1 menit atau 60 detik.
Doppio Kopi dengan takaran dua kali espresso (double shot). Memiliki takaran 45-60 mililiter.
Shot Satuan takaran espresso. Takaran satu shot sekitar 25-35 mililiter.
Espresso campuran Kombinasi espresso dan susu. Simak infografik berikut untuk mengenal jenis-jenis espresso campuran.
Mengenal 10 Jenis Espresso (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mengenal 10 Jenis Espresso (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Americano Kopi hitam asal Amerika.
Long black Kopi hitam asal Australia dan Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Hand grinder Penggiling biji kopi manual.
Manual brewing Teknik seduh manual. Kopi dibuat dengan seduhan tangan manusia, menggunakan alat seduh tertentu seperti French Press, Vietnam Drip, Moka Pot, Aeropress, dan lain-lain.
Penyeduhan kopi. (Foto: Instagram @trafiquecoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Penyeduhan kopi. (Foto: Instagram @trafiquecoffee)
Coffee cupping Observasi rasa dengan mengendus dan menyesap, sebelum kopi disuguhkan.
Kalibrasi Analisis karakteristik rasa kopi.
Acidity Tingkat keasaman pada kopi.
Proses penyajian kopi. (Foto: Instagram @saysomethingcoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Proses penyajian kopi. (Foto: Instagram @saysomethingcoffee)
Fragrance Aroma bubuk kopi sebelum diseduh air panas.
Body Tekstur kekentalan kopi.
Aftertaste Rasa yang tertinggal di mulut setelah meminum kopi.
Coffee roastery Tempat pengolahan kopi, bukan sekadar coffee shop atau kedai kopi.
Pemrosesan biji kopi. (Foto: Instagram @tanameracoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Pemrosesan biji kopi. (Foto: Instagram @tanameracoffee)
Apakah panduan di atas cukup membantu? Kalau belum tapi masih penasaran, mari ikut ragam kelas pengenalan kopi yang bertebar di berbagai coffee house ;)
ADVERTISEMENT
=================
Yuk singgah ke kedai kumparanFOOD untuk menikmati sajian kisah lengkap Candu Kopi.