Kapitan Lim: Tempat Ngopi di Pasar Tanah Abang Bergaya Tionghoa Kuno

31 Januari 2020 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Lantai Satu Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Lantai Satu Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, di tengah keramaian dan padatnya Pasar Tanah Abang, ada sebuah tempat ngopi yang instagrammable. Tepat di samping kompleks Pasar Tanah Abang Blok B, tampak sebuah bangunan bergaya Tionghoa yang menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
Dindingnya berwarna putih dan tampak kokoh, dengan jendela besar dan atap lancip berwarna merah. Rupanya, bangunan yang dikenal dengan nama 'Rumah Merah' ini merupakan bekas vihara yang dipugar menjadi tempat makan.
Kapitan Lim, namanya. Restoran merangkap coffee shop ini baru buka, pada bulan Desember 2019 lalu. Terdiri dari dua lantai, ruangannya sangatlah luas. Lantai atasnya merupakan area bebas merokok.
Suasana Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Bukan cuma bagian luarnya saja yang terlihat apik, suasana di dalam restoran juga tak kalah atraktif. Lampion-lampion dari rotan memenuhi atap seluruh ruangan.
Meja marmer dipasangkan dengan bangku kayu vintage. Di tiap sudut jendela, terdapat tanaman-tanaman bambu yang menyejukkan suasana.
Berbagai poster ala pop art pun ditempelkan pada dinding-dindingnya. Menciptakan kombinasi atmosfer yang unik --klasik kontemporer. Apalagi, arsitektur bangunan memang masih dipertahankan keasliannya.
ADVERTISEMENT
Dekorasi di lantai duanya lebih heboh. Payung-payung merah menutupi langit-langit ruangan. Temboknya pun tak dibiarkan polos, tapi dihias dengan kipas raksasa dan poster pop art.
Suasana Lantai Dua Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Suasana Lantai Dua Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Meski begitu banyak hiasan yang digunakan, namun tidak menjadikannya terlalu ramai dan sakit mata. Malah membuat bertanya-tanya, apakah benar, saya sedang ada di kawasan pasar?
Meski menawarkan nuansa dan dekorasi yang kental dengan unsur Tionghoa, pilihan menu di Kapitan Lim justru didominasi dengan makanan Indonesia. Tapi, ada juga beberapa kuliner Peranakan dan chinese food.
Kapitan Lim menawarkan menu prasmanan yang terdiri dari tiga paket dengan harga berbeda, sesuai dengan jumlah lauk dan sayurannya. Ada paket kapitan 1 seharga Rp 40 ribu, paket kapitan 2 Rp 45 ribu, dan paket kapitan 3 Rp 60 ribu.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada 10 pilihan menu yang diganti setiap harinya. Mulai dari fuyunghai, capcay, dan masih banyak lagi.
Menu Makanan Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Nah, kalau untuk menu ala carte, Kapitan Lim punya roti bakar, pisang bakar atau rebus, aneka jus, kopi, teh, boba, sampai makanan berat racikan sang head chef.
Salah satu hidangan andalan dari Kapitan Lim, adalah mie udang penang (Rp 40 ribu). Disajikan dalam mangkuk besar, porsinya terbilang cukup banyak. Helaian mi kuning tebal 'berendam' dalam kuah oranye pekat, dengan topping udang dan fishcake yang melimpah.
Menu Mie Udang Penang Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Sekilas, tampilannya mirip seperti laksa. Begitu kuahnya diseruput, rasa pedas langsung mendominasi. Disusul dengan sentuhan asam menyegarkan, plus cecapan rempah yang kaya.
Minya tebal, namun tetap empuk dan lembut. Udangnya terasa segar, begitu pun fishcakenya; tak amis, empuk, dan gurih.
ADVERTISEMENT
Meski peluh bercucuran karena pedas dari kuah, tapi sulit rasanya untuk berhenti menyantapnya.
Selain mie udang penang, saya juga memesan menu roti bakar tradisional kaya (Rp 25 ribu). Roti bakar ini dihidangkan dengan olesan mentega dan selai kaya.
Menu Roti Bakar dan Kopi Tarik Restoran Kapitan Lim di Tanah Abang Foto: Safira Maharani/ kumparan
Sayang sekali, cita rasanya tak terlalu istimewa. Olesan selainya sangat tipis, sampai tak tercecap sama sekali. Cuma gurih dari mentega yang terasa.
Tak lupa, secangkir kopi tarik dingin (Rp 15 ribu) untuk menyejukkan diri. Kopi dipadukan dengan kental manis, lalu dituang dengan cara ditarik ke atas berulang kali sampai berbusa.
Rasa kopinya nendang. Manisnya kental manis mampu meredam pahitnya kopi, menyeimbangkan cita rasanya.
Menurut Ara, salah satu pegawainya, mereka menggunakan kopi dari daerah Kawisari, Malang, sebagai bahan bakunya. Ciri khasnya, terdapat notes cokelat di akhir tegukan.
ADVERTISEMENT
Kalau sedang mencari tempat ngopi setelah letih mengelilingi Pasar Tanah Abang, atau sekadar ingin nongkrong sambil foto-foto, Kapitan Lim bisa jadi pilihan yang tak akan mengecewakan.
Kapitan Lim
Alamat: Jl. Fachrudin No.82A, Kp. Bali, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat
Jam buka: Setiap hari, (pukul 06.00 - 18.00 WIB)