Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kata Ahli Kesehatan Dunia Soal Minum Susu yang Dipercaya Bisa Lawan Virus Corona
6 Juli 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
ADVERTISEMENT
Panic buying akan susu sapi dengan brand tertentu sedang marak. Bahkan, lantaran kejadian viral tersebut, hampir semua persediaan produk susu itu menipis pada sejumlah supermarket maupun toko kelontong.
ADVERTISEMENT
Ini memang bukan kasus pertama, terkait manfaat susu yang dipercaya bisa menangkal virus corona. Pada awal-awal pandemi, tepatnya 31 Maret 2021, Reuters melansir adanya informasi salah yang disebarkan pemilik akun @thebullvine. Informasi ini berisi klaim bahwa minum susu bisa melawan COVID-19 karena mengandung laktoferin. Pesan di Facebook ini pun disebar hingga 1.500 kali
Fenomena ini kemudian memunculkan anggapan bahwa susu bisa menjadi obat antivirus. Tetapi, sebenarnya para ahli kesehatan dunia telah menjelaskan kalau penemuan ini tidak sepenuhnya benar. Meski memang susu mengandung laktoferin, tetapi tidak serta-merta tubuh akan terhindar dari serangan virus.
Mengutip Reuters, mengonsumsi susu sebagai penangkal virus adalah sebuah pengetahuan sesat. Meski memang, susu juga mengandung vitamin C dan zat besi atau seng yang menguatkan imun tubuh. Kendati, ini bukanlah faktor utama membuat tubuh kebal dari berbagai penyakit.
British Nutrition Foundation mengungkapkan, bahwa tidak ada satu jenis makanan atau suplemen yang seutuhnya diklaim sebagai obat antivirus. Supaya kesehatan tubuh tetap terjaga. Sebenarnya tidak hanya mengandalkan satu jenis asupan saja. Pola makan bernutrisi dan sehatlah yang seharusnya diperbanyak. Penerapan pola makan seperti itu sejatinya mendukung imunitas, dan membantu tubuh melawan serangan penyakit.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Departemen Pertanian AS (USDA), soal kandungan vitamin C dan seng pada susu, sebenarnya jumlah kedua asupan tersebut tidak signifikan. Dalam arti lain, tidak semua susu sapi memiliki takaran vitamin dan seng dalam jumlah yang sama.
“Perlu diketahui, susu sapi bukanlah satu-satunya sumber vitamin C maupun seng yang baik bagi tubuh,” ungkap salah seorang perwakilan Dewan Susu Nasional NDC. Justru daripada kedua kandungannya, susu memiliki banyak vitamin A dan D yang lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Penelitian serupa ikut dikaji oleh The Innovation Center for US Dairy. Mereka menyebut kalau vitamin C maupun seng tidak tergolong sebagai nutrisi utuh yang bisa didapatkan hanya dengan mengonsumsi segelas susu. Bahkan, dibanding susu fermentasi laiknya yoghurt, NDC mengkonfirmasi kalau produk turunan susu ini lebih layak dinilai sebagai sumber seng.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, efek kandungan laktoferin dianggap tidak begitu berpengaruh pula. NDC menyebutkan, kalau uji coba efektivitas laktoferin kian menghasilkan hasil akhir yang beragam. Maka dari itu, tetap tidak bisa bergantung pada konsumsi susu sebagai asupan untuk mencegah paparan virus.
Dr. Mark Pochapin ikut menerangkan, tidak ada efek atau manfaat kesehatan yang seutuhnya bisa diambil dari laktoferin. Ahli gastroenterologi di Universitas New York itu, menyarankan untuk lebih baik membiasakan diri dengan menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari, yang justru menjadi kunci mencegah paparan virus corona .
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya