Kata Ahli soal Konsumsi Telur Setengah Matang yang Sering Jadi Menu Sarapan

31 Agustus 2022 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
telur rebus setengah matang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
telur rebus setengah matang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Telur merupakan makanan yang selalu nikmat, mulai dari dimakan begitu saja ataupun menjadi berbagai menu masakan. Salah satu cara mengolah telur favorit, adalah dengan memasaknya setengah matang. Namun, ternyata menurut ahli ada beberapa risiko yang bisa ditimbulkan dari mengonsumsi telur setengah matang.
ADVERTISEMENT
Siapa yang bisa menolak kelezatan telur setengah matang yang meleleh? Telur setengah matang di bagian tengahnya ini semakin menggoda terutama ketika dibelah dua dan tampak lumer.
Apalagi, jika dipadukan dengan semangkuk mi kuah yang hangat. Wah, pasti sangat sedap! Beberapa orang juga menjadikan telur setengah matang sebagai menu sarapan wajib, lho.
Namun, di balik kelezatannya, muncul kekhawatiran apakah olahan telur setengah matang ini berbahaya atau tidak untuk kesehatan. Para ahli akhirnya memberikan jawaban atas pertanyaan tentang mengonsumsi telur setengah matang tersebut.
Ilustrasi kuning telur setengah matang Foto: Dok.Shutterstock
Mengutip Huffpost, salah satu risiko makan telur setengah matang yang masih encer, adalah bisa terjangkit bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat masuk ke makanan atau air yang menyebabkan berbagai macam penyakit; seperti diare, demam, dan penyakit yang lebih parah lainnya.
ADVERTISEMENT
Salmonella secara signifikan berkembang dalam makanan mentah, atau yang masih setengah matang; daripada makanan yang dimasak sempurna. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan bahwa makanan apa pun yang berasal dari hewan memiliki kemungkinan terkontaminasi Salmonella.
“Mereka menyimpulkan bahwa tidak aman untuk memakan salah satu produk ini jika masih mentah atau kurang matang,” tutur Amanda Holtzer selaku ahli diet. Amanda juga memberitahukan bahwa setidaknya membutuhkan waktu selama dua hingga tiga menit untuk menggoreng telur.
Pastikan telur dimasak dengan suhu 144-158 derajat fahrenheit atau setara dengan 62-70 derajat celsius. Memasak dengan suhu yang tepat dapat membantu mencegah dari penyebaran bakteri yang ada di telur.
Adapun hal yang bisa kamu perhatikan lainnya untuk menjaga telur dari bakteri, adalah cara penyimpanan. Amanda menyarankan agar menyimpan telur di lemari es. Hal itu dapat mengurangi risiko terinfeksi bakteri. Saat suhu telur naik, akan memiliki kemungkinan meningkatnya bakteri yang berkembang biak.
Ilustrasi bakteri salmonella Foto: dok.Shutterstock
Jika kamu penggemar berat telur setengah matang yang masih encer, maka Amanda menyarankan agar membeli bahan yang sudah dipasteurisasi. Artinya adalah, sebelum dikemas, telur dipanaskan sehingga membunuh bakteri berbahaya di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Sangat penting juga memperhatikan cangkang telur. Jangan beli telur dengan cangkang yang retak atau pecah. Pastikan setelah kamu membeli telur, langsung mencucinya hingga bersih. Terakhir, kamu juga harus mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang telur. Supaya mencegah potensi penyebaran bakteri.
Kendati demikian, bagi orang sehat tidak perlu khawatir dalam mengonsumsi kuning telur setengah matang yang masih encer. “Meskipun tentu saja berisiko lebih besar untuk penyakit bawaan makanan, kuning telur yang berair biasanya aman untuk dimakan,” kata ahli gizi terdaftar Kylene Bogden.
Adapun kelompok orang yang harus berhati-hati atau lebih baik tidak mengonsumsi kuning telur setengah matang, adalah anak-anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana