Kata Ilmuwan, Lidah Orang China Lebih Peka Terhadap Pahit daripada Orang Denmark

11 Januari 2021 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aneka kuliner yang ada di street food di Wuhan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Aneka kuliner yang ada di street food di Wuhan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari University of Copenhagen menemukan bahwa orang Denmark tidak sebaik orang China dalam mendeteksi rasa pahit. Sebelumnya, beberapa tahun lalu, telah ada penelitian lain yang menyatakan bahwa perempuan, pada umumnya, lebih baik dalam mencicipi rasa pahit daripada laki-laki. Namun penelitian kali ini lebih spesifik.
ADVERTISEMENT
"Studi kami menunjukkan bahwa sebagian besar subjek tes orang China lebih sensitif terhadap rasa pahit daripada subjek orang Denmark. Kami juga melihat hubungan antara keunggulan rasa pahit dan jumlah benjolan kecil, yang dikenal sebagai papila, di lidah seseorang,” kata Wender Bredie, profesor di University of Copenhagen departemen Ilmu Pangan (UCPH FOOD), seperti dikutip dari Science Daily.
Penelitian menunjukkan bahwa orang Denmark dan China mendeteksi rasa dasar pahit secara berbeda. Hal ini tampaknya terkait dengan perbedaan lidah —lebih tepatnya anatomi permukaan lidah kedua kelompok etnis.
Seorang wanita duduk di mobilnya sebagai bagian dari rapat umum May Day Drive-in untuk menghormati jarak sosial selama penyebaran penyakit virus corona. Foto: Ritzau Scanpix / Ernst van Norde via REUTERS
Studi ini diikuti oleh 152 peserta sehat bukan perokok, berusia antara 18-55 tahun —dengan 75 orang berasal dari Denmark dan 77 dari China. Para peneliti menguji sensitivitas mereka terhadap rasa pahit, diperiksa dengan membiarkan subjek merasakan zat pahit 6-n-propylthiouracil (PROP) —zat yang digunakan sebagai penanda untuk meneliti perbedaan persepsi rasa.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, para peneliti dari UCPH FOOD, bekerja sama dengan Chenhao Wang dan Jon Sporring dari Departemen Ilmu Komputer, menggunakan metode kecerdasan buatan untuk menganalisis jumlah papila fungiformis berbentuk jamur di lidah 152 peserta uji. Papila jamur, yang terletak di ujung lidah, berperan besar sebagai pengecap kita dan menentukan pengalaman makanan serta rasa.
Metode hitung ini sangat membantu peneliti karena pekerjaan perhitungan biasanya dilakukan secara manual —dan lidah memiliki ratusan papila fungiformis kecil. Hasilnya, analisis tersebut menunjukkan bahwa orang China umumnya memiliki lebih banyak papila ini daripada orang Denmark. Sehingga, orang China lebih baik dalam mencicipi rasa pahit.
Lidah Manusia Foto: Pixabay/1045373
Namun, Profesor Bredie menekankan bahwa lebih banyak orang yang perlu diteliti kembali sebelum para peneliti bisa menarik kesimpulan —tentang apakah perbedaan jumlah fenotip antara orang Denmark dan China ini berlaku pada tingkat populasi umum.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, pengetahuan tentang perbedaan kesan rasa seperti penemuan ini masih bisa bermanfaat untuk industri pengembangan makanan.
“Adalah relevan bagi produsen makanan Denmark yang mengekspor ke Asia untuk mengetahui bahwa konsumen Asia dan Denmark mungkin mengalami rasa dari produk yang sama secara berbeda. Ini harus diperhitungkan saat mengembangkan produk,” tambah profesor Bredie.
Reporter: Natashia Loi