Kebiasaan Rebahan Usai Makan, Ini Efek Sampingnya buat Kesehatan Menurut Ahli

17 Agustus 2021 17:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan sambil tiduran Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan sambil tiduran Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rasa kenyang yang menyerang setelah makan, seringkali membuat tubuh serasa ingin berbaring secepatnya. Tentu, kebiasaan satu ini tidak hanya dialami oleh segelintir orang. Aktivitas itu bak rutinitas yang mana tanpa kita sadari dampaknya sangat berisiko bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Memang, saat berbaring, tubuh terasa lebih rileks dan nyaman. Namun, rasa nyaman membuat kita jadi malas gerak dan memilih aktivitas yang monoton tersebut. Akibatnya, makanan yang seharusnya bisa dicerna secara baik, menjadi terhambat karena posisi tubuh yang tidak mendukung.
Mengutip Livestrong, saat bagian perut dalam keadaan telentang pencernaan mudah terganggu. Salah satunya, meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Riset Mayo Clinic menemukan bila refluks asam bereaksi, mampu membuat perut terasa terbakar, mulas, dan membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Terlebih kebiasaan ini akan berkali-kali lipat lebih berisiko bila dilakukan usai makan malam. Memang, sebaiknya makan malam tidak sampai larut sekali. Ini supaya tubuh mendapat jeda waktu yang cukup lama sebelum akhirnya bisa beristirahat.
Ilustrasi rebahan usai makan Foto: Dok. Shutterstock
Sayangnya, kebanyakan orang tak memperhatikan hal tersebut. Kerap kali menu makan malam yang dikonsumsi juga kurang sehat. Misal tinggi karbohidrat, lemak, serta gula. Semua makanan tersebut hanya membuat perut begah, dan setelahnya kita langsung merasa mengantuk.
ADVERTISEMENT
“Aneka makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti burger maupun steak, dapat menurunkan dan memperlambat sistem pencernaan. Sehingga butuh waktu cukup lama untuk mencernanya hal ini berdampak pada jam tidur kita. Sebaiknya, jika mengonsumsi makanan ini jangan langsung berbaring, tunggu beberapa jam agar proses pencernaan tidak terganggu,” jelas Shanna Levine, MD, pendiri Goals Healthcare.
Efek samping merugikan lainnya, yaitu mampu membuat berat badan naik drastis. Kebiasaan makan larut malam saja bisa menjadi penyebab utama naiknya berat badan. Apalagi ditambah aktivitas berbaring ini, membuat badan jadi lebih malas dan berujung bobot tubuh yang tak stabil.

Lama waktu yang tepat untuk bisa rebahan usai makan

Ilustrasi mengatur waktu makan. Foto: Shutterstock
Apabila banyak dari kamu yang masih suka menerapkan kebiasaan ini sebaiknya dikurangi, ya. Biasakan juga setelah makan jangan langsung berbaring. Studi penelitian Gastroenterol Am Journal 2005, menyarankan untuk menunggu minimal tiga jam sebelum berencana tidur.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka waktu tersebut, makanan bisa diproses secara baik, lalu ditransfer ke usus kecil. Mengutip Verywellhealth, saat proses ini terjadi perut tak akan merasa sakit atau mulas. Menunggu tiga jam juga mampu mengurangi risiko terkenanya penyakit maag atau GERD.
Selain itu, dengan perlahan menerapkan kebiasaan tersebut, akan bermanfaat pula pada kualitas tidur yang lebih baik. Seperti yang diketahui, gangguan tidur laiknya insomnia terjadi sebab kualitas tidur yang buruk.
Nah, kalau kamu membiasakan diri untuk memberi jeda waktu makan sebelum tidur, maka cara ini bisa membuat waktu istirahatmu lebih baik dan nyenyak.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya