Kebutuhan Camilan Orang Indonesia Meningkat 60 Persen Selama Pandemi

12 Januari 2021 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajanan Pasar. Foto: Retno Wulandhari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jajanan Pasar. Foto: Retno Wulandhari/kumparan
ADVERTISEMENT
Camilan sudah menjadi bagian dari kebiasaan makan orang Indonesia sejak lama. Enggak heran, kalau banyak ragam sajian camilan tradisional, semisal gorengan. Maka itu, sudah sewajarnya bagi masyarakat kita untuk menikmati camilan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Uniknya, berdasarkan hasil survei tahunan Mondelez International terkait kebiasaan ngemil, rupanya ada beberapa perubahan yang terjadi selama pandemi ini. Dari hasil survei bertajuk "The State Of Snacking 2020" itu mengungkapkan 60 persen orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Prashant Peres, President Director Mondelez Indonesia menjabarkan kebiasaan ngemil juga meningkat di 11 negara lainnya. "Secara global konsumsi makanan ringan harian meningkat 14 persen dibandingkan sebelumnya. Namun, kebutuhan camilan orang Indonesia lebih tinggi di atas rata-rata global. Masyarakat Indonesia rata-rata mengonsumsi makanan ringan 3 kali sehari," terangnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (12/1).
Ilustrasi ngemil sambil bekerja Foto: Shutter Stock
Dari hasil tersebut Prashant juga mengungkapkan 71 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan ringan untuk mencari kenyamanan di tengah stres pandemi. Dibandingkan data tahun 2019 yang hanya 64 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada beberapa alasan lain yang mendasari meningkatnya kebiasaan ngemil selama pandemi 2020. Mulai dari 84 persen menyatakan ngemil sebagai cara memanjakan diri, 81 persen menjadikan camilan agar tetap bersemangat, 77 persen melakukan ngemil untuk membantu melalui masa-masa sulit, dan 76 persen ngemil sebagai upaya memberi asupan tubuh sekaligus pikiran.

Masyarakat lebih bijak dalam memilih camilan

Ilustrasi ngemil Foto: Thinkstock
Meskipun jumlah rata-rata kebiasaan ngemil meningkat selama 2020, namun lantaran hidup di tengah pandemi membuat masyarakat juga lebih bijak dalam memilih asupan. Termasuk dalam hal ini memilih camilan berkualitas.
Hasil survei ini menyatakan masyarakat merasa lebih sadar dan fokus pada camilan yang mereka makan. Terutama saat mereka menikmatinya sendiri di rumah; sebab 67 persen responden mengatakan lebih sering menikmati camilan saat sendirian.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, praktik mindful snaking pun meningkat. Di mana mereka menghabiskan camilan tersebut dalam keadaan sadar. Bahkan lebih memahami camilan yang hendak dikonsumsi, mulai dari aroma, tekstur, dan rasanya.
Ilustrasi mindful eating Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, survei tersebut juga mengungkap bahwa golongan perempuan dan orang tualah yang paling sering mengadakan waktu ngemil. Mereka mengaku, dengan mengunyah camilan mendatangkan kedamaian hingga membuat harmonis keluarga.
Rupanya, manfaat ngemil sebagai 'lem' pengikat keharmonisan keluarga ini sudah diteliti sejak lama. Devie Rahmawati, Praktisi Komunikasi, Peneliti, dan Pengamat Sosial mengatakan hal yang sama.
"Secara sosial, makanan itu memang menjadi perekat atau jembatan atau lem dalam hubungan. Makan atau ngemil bersama bisa meningkatkan keharmonisan dan menurunkan ketegangan. Dan melihat hasil survei ini bisa menjadi catatan baru dari peran camilan dalam kehidupan sosial," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Devie menerangkan bahwa ada sebuah survei yang menyatakan manusia modern merupakan generasi dengan tingkat stres tertinggi sepanjang masa. Dengan mengemil, bisa menjadi salah satu cara menghilangkan stres tersebut.
Nah, kalau kamu, juga jadi sering ngemil kah selama pandemi ini?