Kedai Ini Jual Laksa Setengah Harga Usai Terima Sumbangan dari Seorang Pelanggan

21 Juni 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Laksa Singapura. Foto: hiroamano/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Laksa Singapura. Foto: hiroamano/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pedagang kaki lima di Chinatown, Singapura, berhasil mencuri perhatian publik karena memberikan potongan setengah harga untuk semangkuk laksa yang dijualnya. Dengan potongan harga ini, kedai The Asian Makanstall milik Bobby Lee mungkin menjadi warung laksa termurah di Singapura.
ADVERTISEMENT
Laksa yang biasanya dijual seharga 4SGD, kini hanya dihargai 2SGD, atau sekitar Rp 24 ribu. Laksa yang dijual oleh Lee ini berisi tofu puff, fish cake, dan bahan-bahan yong tau foo lainnya, yang membuatnya menjadi pilihan yang lezat dan bergizi.
“Ini mungkin laksa termurah di Singapura. Semangkuk hanya berharga 2SGD," kata Lee kepada Shin Min Daily News seperti dikutip dari Mustsharenews, Jumat (21/6).
Lee pun berbagi cerita di balik penurunan harga tersebut. Tepatnya tiga minggu lalu, di mana seorang pengunjung datang ke kedainya dan memesan semangkuk laksa.
Pengunjung tersebut kemudian memberikan sejumlah uang kepada Lee dan meminta agar ia menjual laksa dengan harga yang terjangkau, sehingga banyak orang bisa menikmati makanan tersebut, terutama para lansia atau mereka yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Meski tidak mengungkapkan identitas sang donatur, Lee menyebut bahwa pelanggan tersebut adalah orang yang baik hati dan sering menyumbang ke kuil serta panti jompo.
Berkat potongan harga ini, Lee berhasil menjual 60 mangkuk laksa hanya dalam waktu satu jam. Penjualan di kedainya juga meningkat dua kali lipat.
Meskipun promosi ini menarik lebih banyak pelanggan, margin keuntungan Lee tidak meningkat. Sebab, harga bahan-bahan seperti udang dan santan juga meningkat secara signifikan.
"Harga bahan-bahan meningkat, namun kami ragu untuk menaikkan harga karena khawatir pelanggan tidak akan menerimanya," jelas Lee.
Sumbangan besar ini telah membantu mengimbangi sebagian biaya bahan-bahan untuk kedai Lee, sebagian besar dana tersebut juga telah digunakan. Sisa dana diperkirakan akan habis dalam satu atau dua minggu ke depan. Jika tidak ada sumbangan kedua setelah itu, Lee akan kembali menjual laksa dengan harga normal.
ADVERTISEMENT

Bisnis Lee Pernah Terpuruk di Tahun 2023

Istri Lee bercerita bahwa tahun lalu, bisnis mereka mengalami kesulitan yang signifikan. Dalam beberapa hari, penjualannya hanya berkisar nol hingga SGD10 saja.
Ia sempat mencoba membujuk suaminya untuk menutup warungnya, namun suaminya menolak karena kegemarannya memasak. Lee sendiri telah menjalankan bisnisnya selama delapan tahun setelah menyelesaikan kursus memasak selama tiga tahun di Project Dignity.