Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak sedikit dari kita yang kerap membeli keju dalam jumlah banyak untuk stok di rumah. Tapi, terkadang kita juga sering lupa kalau memiliki stok keju banyak dan akan berujung makanan tersebut menjadi berjamur.
Biasanya, saat menemukan keju sudah berjamur, sebagian orang memilih membuangnya. Lantaran, menurut mereka keju berjamur sudah tak layak makan. Tapi apakah benar demikian?
Mengutip Food and Wine, sama seperti bakteri, jamur ada yang baik dan buruk. Biasanya, dalam pembuatan keju membutuhkan jamur baik untuk mematangkannya.
Seorang profesor Ilmu Pangan di Universitas Cornell, Samuel Alcaine mengatakan, "Jamur merupakan bagian penting dari keju, memiliki manfaat dan kebanyakan tidak berbahaya."
Lebih lanjut, beberapa jamur baik yang tumbuh dalam keju, contohnya seperti blue cheese. Tak hanya itu, untuk melindungi keju sejenis brie dan camembert, juga membutuhkan jamur Penicillium candidum yang aman untuk dikonsumsi. Jamur ini justru berfungsi untuk menumbuhkan rasa khas dan aroma bunga pada kedua jenis keju tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kamu melihat jamur tumbuh pada keju di rumah, maka sebaiknya jangan dimakan. Terutama jamur yang berwarna kebiru-biruan, yang umumnya muncul pada keju cheddar dan keju Swiss yang sudah tersimpan terlalu lama.
"Jika keju tersebut berjamur secara sengaja, kamu perlu sedikit pertimbangan. Jamur yang digunakan untuk sebagian besar keju Brie berwarna putih, jadi jika kamu melihat bulu berwarna biru atau hijau, itu berarti jamur yang tidak sengaja tumbuh dan kamu harus membuangnya," tambah Alcaine.
Selanjutnya, meski keju sudah berjamur, kabar baiknya kamu masih tetap bisa makan bagian yang tak terkena jamur. Namun, pastikan kamu sudah memotong dan membuang bagian yang berjamur hingga bersih.
Dr. Francisco Diez-Gonzalez, seorang direktur dan profesor di Pusat Keamanan Pangan Universitas Georgia, mengungkapkan, "Alasan kenapa jenis keju keras seperti cheddar, keju Swiss, manchego, mozzarella, dan parmigiano reggiano yang dapat diselamatkan dengan memotong bagian yang berjamur, lantaran miselium jamur tidak dapat menembus sangat dalam dan racun yang dihasilkan oleh jamur tidak dapat menyebar lebih jauh karena kurangnya kelembapan."
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Diez-Gonzalez juga mengatakan, "Dalam kasus keju lunak, kelembapan memungkinkan miselium jamur tumbuh lebih dalam dan racun akan menyebar luas." Untuk jenis keju lunak yang dimaksud, contohnya seperti ricotta, keju cottage, mascarpone, keju kambing, mozzarella atau feta.
Nah, sedikit tips, jika kamu pengin keju di rumah lebih awet, maka jaga kelembapannya. Kamu bisa membungkus dan menyimpan keju dengan menggunakan kertas perkamen atau kantong keju khusus agar lebih tahan lama. Pastikan juga kamu menyimpan keju dalam kulkas.