Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Festival Jajanan Bango (FJB) kembali digelar untuk memanjakan pecinta kuliner nusantara di ibu kota. Berlokasi di area parkir squash Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, FJB diadakan selama dua hari, tepatnya pada 16-17 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema 'Kelezatan Asli, Lintas Generasi', festival yang pertama kali digelar pada tahun 2005 ini menghadirkan puluhan penjaja kuliner Indonesia yang autentik. Sesuai temanya, sebagian besar makanan yang ada di FJB memang hidangan tradisional menggunakan resep turun-menurun.
"Kadang-kadang kita tahu banyak makanan autentik, tapi setelah penjualnya tidak ada, maka tidak ada yang meneruskan. Jadi kita ingin anak-anak kita juga mencintai makanan Indonesia, terutama kelezatan asli yang diturunkan penjaja tua ke penjaja muda," ujar Food Director PT Unilever Indonesia Tbk, Hernie Raharja, saat pembukaan FJB 2019(16/3).
Kami pun tak ingin melewatkan kesempatan untuk ikut berkeliling area FJB yang bisa diakses melalui pintu 11 Gelora Bung Karno ini. Dari luar saja, aroma bahan makanan dan rempah-rempah akan membuat perut keroncongan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Sebanyak lebih dari 80 penjaja makanan khas Indonesia bisa pengunjung jumpai di sepanjang area FJB. Seluruh stand penjual dibagi menjadi tiga distrik, yaitu distrik F, distrik J, dan distrik B yang terletak di ujung area.
Dari 80 penjaja kuliner yang dihadirkan, sedikitnya ada 10 kuliner yang telah dijajakan hingga lintas generasi. Bahkan, 10 kuliner pilihan FJB ini bisa dibilang legendaris di daerahnya.
Sebut saja Sate & Tongseng Pak H. Budi Jakarta, Kwetiau Sapi Antasari 72 Pontianak, Nasi Liwet Wongso Lemu Solo, iga bakar ala Putri Daeng Tata, dan masih banyak lainnya. Kesepuluh kuliner legendaris yang telah diwariskan secara turun-temurun ini bisa dijumpai di sepanjang jalur distrik J.
ADVERTISEMENT
Selain itu, FJB juga menghadirkan tiga jenis makanan spesial yang terbilang langka, lho. Ketiga makanan tradisional itu adalah bubur ase khas Betawi racikan Bubur Ase Bu Neh, Sate Kuah Pak H. Diding, serta Cungkring Pak Jumat yang berasal dari Bogor.
Sesuai tema yang diusung, ketiga makanan tersebut bisa dibilang sebagai highlight dari FJB di tahun ke-14 ini. Tak hanya rasanya yang nikmat, pedagangnya pun sangat ramah dan tak segan untuk membagi kisahnya selama berjualan hidangan langka tersebut. Nah, tiga makanan unik ini bisa kamu cicipi bila berkunjung ke distrik B di tengah area.
Dengan tema yang menarik, tak mengherankan bahwa pada hari pertama pembukaannya, FJB langsung disesaki oleh banyaknya pengunjung. Saking banyaknya orang yang penasaran dengan FJB, pengunjung harus ekstra bersabar, sebab hampir seluruh stand dipenuhi oleh pengunjung lain yang mengantre.
ADVERTISEMENT
Sesaknya area tak menyurutkan antusiasme pengunjung untuk mencicipi aneka hidangan tradisional di sini. Bahkan semakin siang, pengunjung FJB justru makin berjubel di area parkir lapangan squash ini. Bahkan, kumparan pun kebingungan mencari tempat yang nyaman untuk menyantap makanan yang telah kami pesan.
Selain dibagi menjadi tiga distrik, ada satu panggung di tengah area yang diisi dengan aneka hiburan tradisional. Ada juga area bermain bagi pengunjung yang membawa serta anak kecil ke FJB.
Tertarik mengunjunginya? Tak perlu khawatir, FJB masih masih bisa dikunjungi hingga tanggal 17 Maret 2019. Tapi sebelum datang, kamu bisa mendaftarkan diri di website resmi Festival Jajanan Bango untuk mendapatkan tiketnya secara gratis.