news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenali 7 Tipe Garam dan Kegunaanya

16 Februari 2019 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenis-jenis garam. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Jenis-jenis garam. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Garam menjadi salah satu bumbu dapur yang wajib ada di setiap masakan. Bagaimana tidak? Dengan bumbu dapur ini masakan yang tadinya hambar akan menjadi lezat. Meski begitu, tak sedikit dari kita yang tahu bahwa garam memiliki berbagai macam tipe dan jenis. Tipe-tipe garam tersebut ternyata dibedakan berdasarkan bentuk, warna, kandungan, hingga manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu tujuh tipe garam? Berikut kumparanFOOD rangkum seperti dikutip dari Wide Open Eats.
1.Garam meja
Garam meja. Foto: Thinkstock
Garam yang satu ini paling sering kita temui dan pakai sehari-hari. Umumnya, dihasilkan dari endapan garam yang berada di bawah tanah.
Sedangkan dari segi tekstur, garam ini memiliki bentuk yang sangat halus karena sudah melewati banyak pengolahan. Tak hanya itu, sebagian besar garam meja yang dijual di pasaran telah diperkaya dengan yodium.
2. Garam laut
Sesuai namanya, garam ini berasal dari air laut yang diuapkan. Tak jauh berbeda dengan garam meja, garam laut juga mengandung banyak natrium klorida namun mengandung sedikit mineral. Selain itu, garam laut juga mengandung beberapa mineral penting, seperti; zinc, kalium, dan zat besi sehingga rasanya lebih kompleks. Sedangkan dari segi cita rasa, garam laut cenderung lebih kuat ketimbang garam meja.
ADVERTISEMENT
3. Garam kosher
Garam Kosher. Foto: Thinkstock
Dibanding garam meja, garam ini memiliki tekstur yang lebih besar dan kasar. Meskipun ukurannya besar, rasa asin pada garam ini cepat menyebar dan mudah larut pada makanan.
Biasanya garam kosher ada yang tidak mengandung agen anti-caking dan yodium, jadi sebelum membeli garam ini pastikan dulu kandungan yodiumnya tertulis di label ya!
4. Garam himalaya
Apakah di antara kamu ada yang pernah memakai garam ini? Meski namanya garam himalaya, ternyata garam ini bukan berasal dari pegunungan Himalaya, lho, melainkan dari tambang garam terbesar kedua di dunia bernama Khewra Salt Mine di Pakistan.
Garam himalaya sendiri memiliki warna merah mudah yang berasal dari kandungan zat besi dalam garam tersebut. Berbeda dengan garam meja, garam himalaya mengandung mineral natrium yang lebih rendah. Meski begitu garam ini mengandung kurang lebih 84 mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti; kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium. Karena kandungan tersebut, garam himalaya dipercaya bisa membantu mengurangi kram otot, menjaga kesehatan gula darah, dan menjaga kesehatan asam-basa dalam sel.
ADVERTISEMENT
5. Garam celtic
Garam celtic. Foto: Thinkstock
Berbeda dengan garam himalaya, garam celtic memiliki ciri khas warna abu-abu dan cocok digunakan untuk memasak ikan dan daging.
Dari segi kandungan, garam celtic mengandung sejumlah mineral namun memiliki kandungan natrium yang lebih rendah dari garam meja. Sama seperti garam himalaya, garam celtic juga memiliki sifat basa dan bisa dimanfaatkan untuk mencegah kram otot.
6. Kala namak
Kala namak atau yang akrab disebut black salt memiliki warna hitam kemerah-merahan. Garam ini didapat dari pegunungan dan biasa digunakan di dapur India atau negara Asia Selatan lainnya.
Warna hitam kemerah-merahan pada garam ini ternyata disebabkan oleh tingginya kadar sulfur yang ada dalam garam. Sulfur ini justru memberikan aroma belerang yang kuat pada masakan. Karena itulah, garam ini biasanya digunakan untuk masakan berempah, seperti kari dan chutney.
ADVERTISEMENT
7. Crystalline sea salt
Garam Foto: Pixabay
Terakhir adalah crystalline sea salt. Garam ini berasal dari pesisir Portugal dan California dan biasanya memiliki tekstur yang berbeda-beda, ada yang halus dan juga kasar. Garam ini sangat cocok ditaburkan pada salad dan fillet ikan salmon.