Kenapa Kita Merasa Lebih Sering Lapar saat Mau Menstruasi?

22 Juni 2020 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menstruasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menstruasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiap menstruasi mau datang, rasanya nafsu makan jadi tak terkendali. Lapar melulu, dan sering ngidam makanan yang manis-manis.
ADVERTISEMENT
Meski perut baru saja diisi, namun rasanya masih saja ingin makan. Padahal, di hari-hari biasa, nafsu makan kita tak setinggi ini. Kondisi ini terus terjadi, tiap bulan di saat kita mau menstruasi.
Saat sedang menstruasi pun, rasanya kita cuma ingin menghabiskan sebatang cokelat, atau semangkuk es krim sambil rebahan.
Kenapa bisa begitu, ya?
Dikutip dari Refinery29, S. Zev Williams, MD, PhD, associate professor of obstetrics and gynecology dan chief of reproductive endocrinology and infertility di Columbia University Medical Center menjelaskan, selama siklus menstruasi berlangsung, hormon seperti estrogen dan progesteron berubah-ubah.
Ilustrasi makan berlebihan Foto: Shutter Stock
Sepanjang ovulasi, estrogen terus meningkat dan progesteron tetap rendah. Kondisi ini membuat nafsu makan cenderung stabil atau menurun.
Kemudian, tepat sebelum menstruasi dimulai, segalanya berubah; kadar estrogen turun dan terjadi lonjakan progesteron, memicu meningkatnya nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan hanya hormon yang jadi penyebab tingginya keinginan untuk makan. Kebutuhan metabolisme juga ikut berubah ketika siklus menstruasi terjadi.
Dr. Williams menjelaskan, seminggu sebelum menstruasi, tubuh kita membutuhkan tambahan kalori sebesar 250-350 kalori. Alasannya, tentu saja, karena tubuh membutuhkan energi ekstra untuk meluruhkan lapisan rahim.
Lalu, kenapa kita cenderung pengin makan yang manis-manis saat sedang menstruasi?
Dilansir Huffington Post, hal ini diduga karena tubuh cenderung lebih responsif terhadap insulin, saat berada pada fase pre-menstruasi. Akibatnya, terjadi perubahan ringan pada gula darah, dan membuat kita menginginkan makanan yang manis.
Bukan itu saja, perubahan suasana hati yang membuat kita jadi uring-uringan dan sensitif juga memicu konsumsi makanan manis. Sebab, jenis makanan manis seperti cokelat dianggap dapat meningkatkan serotonin dan dopamin, yang bisa memperbaiki mood.
Ilustrasi makan cokelat Foto: Shutter Stock
Nutrisionis dari Health Clinic Australia, Pip Reed menerangkan, rasa ingin mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dan makanan yang tinggi gula muncul karena kita ingin meredam gejala pra-menstruasi.
ADVERTISEMENT
"Saat kadar estrogen meningkat, gejala pra-menstrual syndrome (PMS) juga ikut naik, termasuk rasa sensitif, stres, dan kecemasan. Sehingga, kita cenderung mencari makanan yang bisa menambah energi dengan cepat," ungkap Reed.
Supaya tubuh tetap sehat dan suasana hati juga stabil saat mulai memasuki periode menstruasi, direkomendasikan untuk menyantap makanan yang kaya akan zat besi. Apalagi, kalau kita sering mengalami gejala PMS yang cukup berat.
Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi akan membantu menjaga jumlah darah tetap normal, dan mencegah timbulnya anemia, yang bisa menyebabkan kantuk.
Jadi, jangan heran kalau kita mendadak makan secara membabi buta saat mau menstruasi, ya. Kondisi ini sangat normal terjadi, kok!