Kentang Goreng, Santapan Favorit Masyarakat Belgia

6 April 2018 8:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu porsi french fries mengandung 270 mg sodium. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Satu porsi french fries mengandung 270 mg sodium. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Apakah kamu penggemar kentang goreng?
Teskturnya yang renyah dan rasanya yang gurih membuat kentang goreng digilai oleh banyak orang. Bahkan, kudapan renyah ini kerap menjadi menu pelengkap berbagai sajian fast food atau steak.
ADVERTISEMENT
Kentang goreng juga kerap disebut sebagai french fries. Kendati memiliki unsur nama 'french' yang berarti Prancis, banyak perdebatan yang muncul bahwa kentang goreng pertama kali dibuat di Belgia.
Rumor menyebutkan bahwa nama french fries muncul saat Perang Dunia I, ketika tentara Amerika yang datang ke Belgia mencoba sajian tersebut. Namun, karena bahasa yang digunakan di Belgia adalah bahasa Prancis, para tentara kemudian menjuluki sajian kentang goreng tersebut sebagai french fries.
Selain itu, beberapa rumor lain juga menyebutkan bahwa french fries merupakan terjemahan dari bahasa Irlandia, 'to french' memiliki arti 'to cut' atau untuk memotong.
French fries mengandung  tinggi sodium dan lemak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
French fries mengandung tinggi sodium dan lemak. (Foto: Thinkstock)
Terlepas dari berbagai rumor dan perdebatan yang ada, kentang goreng sendiri telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Belgia. Ya, kentang goreng tak hanya menjadi menu pelengkap maupun camilan saja, namun merupakan budaya dan ikon yang melekat pada masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Di Belgia sendiri, kentang goreng lebih sering disebut sebagai frites dan sangat mudah untuk dijumpai di seluruh penjuru wilayah. Frites biasanya disajikan di atas kertas yang telah dibentuk menyerupai cone es krim bersama dengan aneka varian saus. Mulai dari saus tomat, mustard, mayonnaise, hingga kreasi jenis saus lainnya.
Keistimewaan kentang goreng Belgia terletak pada ukurannya yang lebih tebal dan teksturnya yang lebih renyah. Kualitas kentangnya pun benar-benar terjaga dan masih segar, tidak boleh terlalu lembek atau dibekukan terlebih dahulu. Bahkan, ukuran kentangnya tidak boleh lebih dari satu sentimeter agar hasilnya sempurna.
Kentang Goreng (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kentang Goreng (Foto: thinkstock)
Penggorengan kentang pun dilakukan dua kali, sehingga memiliki tekstur yang renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Biasanya, kentang yang akan digoreng juga diolesi dengan lemak hewan terlebih dahulu untuk menambah cita rasa gurih.
ADVERTISEMENT
Kecintaan masyarakat Belgia akan sajian kentang goreng ini bahkan dibuktikan dengan didirikannya museum dengan nama The Frietmuseum, yang menyediakan berbagai informasi mengenai sejarah kentang goreng dan berbagai varian resep lezat kudapan tersebut. Bahkan, masyarakat Belgia sempat mendaftarkan frites untuk masuk ke dalam daftar warisan UNESCO pada tahun 2014.