Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kiat Sukses Membangun Bisnis Kuliner dari Para Pelaku Usaha Inspiratif
1 November 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Rio Saputra CEO Pisang Madu Pasti, Helga Angelina Founder Burgreens dan Green Rebel, serta Arga Pratama CEO Urban Wagyu, membagikan kiat suksesnya dalam membangun bisnis kuliner di acara Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024 with BRI yang diselenggarakan oleh Idepreneurs Club, beberapa waktu lalu (26/10).
ADVERTISEMENT
Di era persaingan bisnis yang kian ketat, keberhasilan pelaku usaha sering kali ditentukan oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi, berinovasi, dan menghadapi tantangan.
Sehingga, "mencuri" ilmu dari para pelaku usaha yang sudah sukses bisa menjadi salah satu pembelajaran dan masukkan penting untuk pelaku usaha. Misalnya dengan mengikuti forum-forum pelaku bisnis kuliner yang ada.
"Forum ini kami buat untuk mendorong para pelaku usaha kuliner agar bisa belajar langsung dari praktisi yang sudah berpengalaman. Kami berharap peserta bisa memahami strategi-strategi jitu untuk memperkuat fondasi bisnis mereka agar siap untuk scale-up," ujar Johannes Leonardo, Ketua Panitia Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024, seperti dikutip dari siaran resmi yang kumparan terima, Kamis (31/10).
Melalui forum inilah yang menghadirkan para pelaku usaha bisnis kuliner yang tengah sukses, membagikan kiat-kiat mereka.
ADVERTISEMENT
Dari Gerobak Jadi 40 Outlet: Perjalanan Sukses Rio Saputra Membawa Pisang Madu Pasti Naik Kelas
Di tengah-tengah maraknya bisnis kuliner di Indonesia, Pisang Madu Pasti hadir sebagai contoh inspiratif dari bisnis sederhana yang tumbuh pesat dan membawa brand lokal ke level yang lebih tinggi.
Rio Saputra, CEO dan pendiri Pisang Madu Pasti, telah membuktikan kerja keras, branding yang tepat, dan inovasi tanpa henti adalah kunci utama untuk naik kelas. Dalam forum tersebut, Rio membagikan ketekunan dalam melakukan riset dan eksperimen adalah kunci menemukan formula yang pas untuk produknya.
Hingga kini, Pisang Madu Pasti berhasil tumbuh menjadi 40 outlet di Jabodetabek. Tanpa perlu membuka franchise, Rio lebih bisa menjaga kualitas produk dan kontrol penuh terhadap operasional.
ADVERTISEMENT
Kisah Rio menjadi bukti bahwa kesuksesan bukan hanya soal kecepatan ekspansi, melainkan bagaimana membangun fondasi yang kuat agar bisnis bisa naik kelas.
Helga Angelina: Mengubah Pola Hidup Sehat Menjadi Bisnis Berbasis Plant-Based
Berbeda dengan Rio, Helga Angelina membangun Burgreens dan Green Rebel dengan visi mengubah pola hidup sehat menjadi bisnis yang berkelanjutan. Setelah merasakan manfaat dari pola makan berbasis tanaman, Helga tergerak untuk mendirikan Burgreens bersama suaminya.
Dengan modal terbatas, mereka membuka gerai pertama di Rempoa, yang kemudian mendapat sambutan positif dari komunitas hidup sehat. Helga membagikan titik balik dalam pengembangan Burgreens terjadi ketika mereka mendapatkan dukungan dari seorang investor, yang memungkinkan ekspansi ke mal-mal besar.
Selain itu, pandemi juga mendorong mereka meluncurkan Green Rebel, brand FMCG yang menyediakan protein berbasis tanaman. “Kami ingin berkontribusi dengan menjadi supplier protein berbasis tanaman untuk membantu restoran-restoran lain berinovasi dengan menu sehat,” ungkap Helga.
ADVERTISEMENT
Urban Wagyu: Dari Bisnis Fashion hingga Menjadi Restoran Premium
Kisah Arga Pratama dengan Urban Wagyu bermula dari kondisi finansial yang sulit setelah bisnis fashion-nya gagal. Tak menyerah, Arga beralih ke bisnis kuliner dan memulai daging wagyu premium, Urban Wagyu sebagai bisnis steak wagyu berbasis online.
"Kami melihat ada peluang untuk menawarkan pengalaman bersantap eksklusif dengan menu wagyu yang berbeda," ungkap Arga.
Dengan konsep pre-order dan strategi pemasaran di Instagram, ia berhasil menarik minat pelanggan, bahkan saat belum memiliki toko fisik.
Setelah sukses dengan penjualan online, Arga akhirnya membuka gerai Urban Wagyu pertama. Arga membagikan tantangan mengelola operasional restoran premium, terutama dalam mempertahankan kualitas dan konsistensi rasa.
Tak hanya ketiga pembicara di atas, dalam forum ini juga hadir pelaku bisnis kuliner lainnya, yakni Mario Dalimartha yang merupakan CEO Seporsi Mie Kari dan Kembang Bawang, serta CEO Suwe Ora Jamu, Nova Dewi.
ADVERTISEMENT
Mario mengembangkan Seporsi Mie Kari berawal dari kenangan sederhana akan mi kari buatan ibunya, dan produk tersebut makin digemari generasi muda. Baginya, makanan bukan sekadar rasa, melainkan kenangan.
Adapun Nova menghadapi tantangan yang berbeda dalam memperkenalkan jamu kepada generasi muda. Jamu yang identik dengan "rasa pahit" dan "orang tua" berhasil ia kemas ulang melalui Suwe Ora Jamu, dengan konsep yang lebih interaktif dan menarik.
Keduanya sepakat kesuksesan bukan hanya datang dari cita rasa dan kualitas, namun juga dari kemampuan menyesuaikan produk dengan perubahan preferensi pasar dan membangun cerita yang melekat di hati pelanggan.