Kisah Dua Telur Paskah Tertua yang Terpajang di York Castle Museum

11 April 2020 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur Paskah Terry, dibuat pada tahun1920-an. Foto: Twitter / @YorkCastle
zoom-in-whitePerbesar
Telur Paskah Terry, dibuat pada tahun1920-an. Foto: Twitter / @YorkCastle
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak tertulis dalam Alkitab, tradisi makan telur Paskah telah ada sejak berabad-abad. Telur rebus disiapkan di rumah untuk dibungkus dan didekorasi saat perayaan Paskah.
ADVERTISEMENT
Dekorasi telur Paskah ini berasal dari tradisi Pagan. Dilansir Times of India, telur merupakan simbol kesuburan dan pembaruan. Selama berabad-abad, umat gereja Kristen menahan diri dari konsumsi telur, daging, anggur, keju dan susu selama masa Prapaskah.
Dalam masa Prapaskah ada periode puasa, penebusan dosa, pertobatan dosa dan penyangkalan diri. Durasinya kira-kira enam minggu, tepat hingga sebelum Paskah. Sementara tidak ada yang bisa makan telur, mereka menghiasnya dan mengecatnya untuk dimakan setelah Paskah.
Rupanya ada yang unik di Paskah kali ini. Ada dua telur Paskah paling tua --yang belum dimakan-- dan dipamerkan di York Castle Museum di Yorkshire, Inggris. Telur-telur Paskah ini sudah 90 tahun terbungkus dan keduanya terbuat dari cokelat.
ADVERTISEMENT
Fasilitator Koleksi di York Museums, Faye Prior memajang chocolate egg Terry dan sebuah telur Rowntree selama masa Paskah tahun 2020 ini.
Tak hanya soal umurnya, tapi ada kisah pilu dari masing-masing telur ini. Telur cokelat Terry disumbangkan ke museum setelah anak laki-laki itu meninggal para tahun 1920, sebelum Paskah.
"Pada usia lebih dari 90 tahun, telur-telur ini sangat langka." Mereka juga dalam kondisi luar biasa, dengan cokelat yang luar biasa tidak tersentuh selama beberapa dekade," ungkap Katie Brown, Asisten Kurator di York Castle Museum.
Ia juga menjelaskan kepada BBC bahwa telur Terry memiliki kisah yang sangat menyedihkan.
“Telur Terry memiliki kisah yang sangat menyedihkan tentang bagaimana hal itu terjadi dalam koleksi kami– catatan singkat yang menyertainya hanya mengatakan bocah yang memiliki telur itu telah meninggal. Sayangnya kami tidak dapat mengatakan siapa dia dan di mana dia tinggal dan informasi ini mungkin hilang selamanya," jelas Katie.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, telur Rowntree yang dipajang dibeli seorang anak laki-laki berusia 14 tahun untuk ibunya. Telur itu dibeli pada tahun 1926. Ia menyimpannya sebagai kenang-kenangan. Telur itu diberikan oleh Jacqueline Harvey, dari Amersham, Buckinghamshire.
Menuru Jacqueline telur Paskah itu diberikan oleh ayahnya, Geoff Walker kepada ibunya sebagai hadiah. Saat itu, mereka tinggal di Holloway, London.
“Saya tidak tahu mengapa nenek saya tidak memakannya saat itu tetapi saya sangat senang ia tidak melakukannya! Saya berencana untuk datang ke York dan saya ingin melihat telur dipajang," kata Jacqueline.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT