Konsumsi Menu Ini Selama 20 Tahun, Pria di Jepang Berhasil Nabung Rp 14 Miliar

10 Agustus 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menu sederhana yang disantap oleh pria Jepang. Foto: X/ @@MaqwgNaJKDOnxGb
zoom-in-whitePerbesar
Menu sederhana yang disantap oleh pria Jepang. Foto: X/ @@MaqwgNaJKDOnxGb
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mencapai kebebasan finansial di usia muda adalah impian banyak orang. Namun, jalan menuju impian tersebut tentunya membutuhkan pengorbanan besar.
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal Jepang (45) berhasil membuktikan bahwa gaya hidup hemat yang ekstrem dapat menjadi kunci untuk mencapai pensiun dini. Dengan tekadnya yang kuat dan disiplin tinggi, ia berhasil menjalani hidup hemat selama lebih dari dua dekade dengan hanya makan makanan sederhana.
Dikutip dari South China Morning Post, pria tersebut memulai perjalanan hematnya pada awal tahun 2000-an, setelah mendapatkan pekerjaan tetapnya. Namun, perusahan tempat dia bekerja mengharuskan karyawannya untuk bekerja lembur dan terus-menerus menekankan bahwa "Hanya dengan bekerja keras dan melakukan lembur, Anda bisa mencapai kebahagiaan di masa depan."
Dalam upayanya menjalani gaya hidup FIRE (financial independence, retire early), pria yang memperoleh gaji tahunan sekitar lima juta yen atau sekitar Rp 543.719.410 itu pun menyusun rencananya untuk menabung 100 juta yen secepat mungkin
ADVERTISEMENT
Dengan tujuan menabung 100 juta yen atau setara Rp 10.874.388.210 untuk pensiun dini, ia pun dengan tegas menekan pengeluarannya sehari-hari, termasuk budget untuk makanan. Pria tersebut memilih menu makan-makanan yang sederhana.
Untuk mengurangi biaya lainnya, pria tersebut juga tinggal di asrama perusahaan dengan hanya membayar sewa 30 ribu yen atau sekitar Rp 3.262.316 per bulannya dan memilih untuk menggunakan perabotan bekas.
Menu makan hematnya biasanya terdiri dari plum asam, beberapa sayuran asin, dan semangkuk nasi. Terkadang makan malamnya ia hanya minum minuman berenergi, yang dia dapatkan menggunakan poin gratis dari toko swalayan.
Dia juga makan cola dan biskuit sebagai makanan malamnya sambil menonton film bertema penjara dan bercanda bahwa hidupnya di perusahaan ini tidak berbeda dengan menjalani hukuman penjara selama 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Setelah microwave-nya rusak, dia beralih makan ubi jalar dari musim dingin hingga musim panas. Ia bahkan menggunakan panas musim untuk memasaknya di kaca depan mobil rekannya.
Selain itu, dia tidak pernah menggunakan AC atau pemanas, melainkan memilih untuk mendinginkan diri di musim panas dengan kaos basah dan menghangatkan diri di musim dingin dengan melakukan squat.
Usahanya terbayar pada awal tahun ini ketika dia mengumumkan di media sosial bahwa dia akhirnya berhasil menabung 135 juta yen atau sekitar Rp 14.680.424.083 setelah 20 tahun 10 bulan bekerja untuk perusahaan tersebut.
Selain itu, gaya hidup hematnya menginspirasi dia untuk menulis buku tentang tips menghemat uang, yang menjadi sumber penghasilan tambahan. Setelah mencapai kebebasan finansial, hidupnya sedikit membaik.
ADVERTISEMENT
Dia sekarang menyajikan empat telur rebus untuk sarapan dan telah membeli microwave sehingga dia bisa menikmati makanan panas. Namun, kegembiraannya tidak berlangsung lama, karena baru-baru ini dia mengungkapkan bahwa tabungannya telah menyusut drastis akibat depresiasi yen sejak awal tahun ini.
"Jika yen terus terdepresiasi, saya tidak akan pernah mencapai kebebasan finansial. Apa gunanya saya bekerja selama 21 tahun ini? Semuanya sia-sia, sangat tragis," katanya seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (10/8).