news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kopi Campur Lemon Ampuh buat Menurunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli

22 Oktober 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kopi lemon. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kopi lemon. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tips dan trik untuk menurunkan berat badan kian banyak beredar di media sosial. Mulai dari penerapan pola makan teratur hingga olahraga. Tak banyak juga kini yang mencoba mengkombinasikan makanan yang dipercaya ampuh menurunkan berat badan. Seperti halnya mencampurkan kopi dengan jus lemon, lantas apakah cara ini benar ampuh?
ADVERTISEMENT
Mengutip Food NDTV, baru-baru ini terdapat salah satu video yang mengatakan bahwa kopi dan jus lemon dipercaya dapat mempercepat penurunan berat badan terlebih saat dikonsumsi di pagi hari.
Beberapa blogger kebugaran pun berbagi pengalaman mereka setelah mengonsumsi ramuan tersebut. Mereka mengeklaim bahwa kombinasi sederhana itu mampu membakar lemak dan membantu mengurangi kelebihan berat badan. Tak hanya itu, video transformasi pun beredar luas, membuat banyak orang menganggap kalau cara ini benar-benar ampuh.

Lantas, apakah kopi dan jus lemon benar-benar bisa menurunkan berat badan?

Diketahui air atau jus lemon memang memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Seperti mampu meningkatkan metabolisme dan membantu dalam upaya penurunan berat badan. Ahli gizi juga telah merekomendasikan untuk memulai hari dengan air hangat dan perasan lemon sebagai upaya penurunan berat badan.
ADVERTISEMENT
Semantara kopi juga telah dipercaya mampu meningkatkan oksidasi lemak. Namun, para ahli mengatakan bahwa kopi dan jus lemon bukan satu-satunya hal yang diperlukan untuk menurunkan berat badan.
"Tidak ada peluru ajaib atau pil untuk menurunkan berat badan. Tambahkan lemon itu ke kopi kamu, namun, itu bukan satu-satunya," ujar Shilpa Arora, Ahli Nutrisi dan Pelatih Kesehatan Makrobiotik
Ilustrasi kopi lemon. Foto: Shutter Stock
Selain itu, Shalini Arvind selaku Chief Dietician di Fortis Hospitals, Bannerghatta Road juga mengatakan bahwa kombinasi keduanya hanyalah tren dan tidak berdasar pada ilmiah. Jika begitu, maka tentu akan berdampak pada kesehatan.
"Menambahkan jus lemon ke dalam kopi hanyalah tren lain tanpa dasar ilmiah. Diet dan tren ketat hanya mengakibatkan kekurangan gizi dan kehilangan lemak yang tidak sehat, dengan orang-orang mendapatkan dua kali lipat dari apa yang mereka inginkan, telah kehilangan satu kali dari diet," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Jadi, adakah dampak mengonsumsi kopi campur lemon?

Seseorang yang mengonsumsi kopi secara berlebihan dan tidak sesuai dengan batasan kafein sehari-hari, tentu akan menyebabkan masalah kesehatan. Seperti bisa menyebabkan diare serta mengganggu penyerapan kalsium dan zat besi dalam tubuh.
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
"Kopi adalah stimulan yang juga menyebabkan pusing, sakit kepala, dan ketika seseorang berhenti meminumnya secara tiba-tiba dapat menyebabkan adiksi. Orang dapat meningkatkan asupan kopi mereka, dan mengabaikan batasan aman mengonsumsi tidak lebih dari 300 miligram kafein setiap hari. Ini dapat menyebabkan dehidrasi karena kopi bisa menyebabkan diare dan juga bisa mengganggu penyerapan kalsium dan zat besi dalam tubuh." ujar Arvind.
Begitu juga dengan lemon, mengonsumsi terlalu banyak jus buah berwarna kuning cerah ini juga bisa mengganggu kesehatan. “Asupan jus lemon yang berlebihan dapat memperburuk masalah keasaman,” ujar Arvind.
ADVERTISEMENT
Sejatinya lemon saja baik dikonsumsi dalam jumlah yang dibutuhkan karena kandungan vitamin C-nya, namun lain cerita apabila sudah ditambahkan dengan kopi. “Secara umum, menkonsumsi lemon baik jika dalam jumlah yang dibutuhkan karena kaya akan vitamin C dan juga membantu menyerap zat besi, tetapi ketika ditambahkan ke kafein tidak ada manfaat tambahannya, " tegasnya.
Jadi, kopi campur lemon bukan jaminan penurunan berat badan. Aturlah pola makan dan rutin berolahraga, jangan bergantung pada tips dan trik penurunan berat badan di media sosial yang belum tentu benar adanya. Kalau masih bingung, tanyakan pada dokter dan ahli gizi pribadimu, ya!
Reporter: Destihara Suci Milenia