Kue Kering hingga Spiku, Yuk, Berburu Oleh-oleh di Pasar Atom Surabaya

13 Februari 2020 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manisan dan asinan Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Manisan dan asinan Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Rasanya belum lengkap kalau ke Surabaya tanpa ke Pasar Atom. Ya, enggak? Pusat perbelanjaan yang sudah berdiri sejak tahun 1972 ini jadi salah satu yang terbesar di sana. Pasar Atom juga punya banyak kuliner Surabaya yang bikin kita enggak berhenti makan.
ADVERTISEMENT
kumparan mengunjungi Pasar Atom. Terletak di kawasan Surabaya Utara, pasar ini memiliki lokasi yang dapat diakses dari empat jalan. Enggak heran, ketika pukul 15.00 kami ke sana, masih banyak yang ramai lalu lalang.
Spiku. Foto: Toshiko/kumparan
Kue basah hingga gorengan jadi pemandangan yang begitu indah. Bikin saya lapar! Pasar Atom ini juga jadi tempat seru untuk berburu oleh-oleh; dan itu juga yang jadi tujuan saya waktu itu.
Di sana ada sekelompok penjual makanan ringan kiloan. Ada yang jualan asinan kiloan juga.
Manisan dan asinan Foto: Toshiko/kumparan
Suasana di Pasar Atom. Foto: Toshiko/kumparan
Suasana di Pasar Atom. Foto: Toshiko/kumparan
Saya mampir ke Lanny Snack. Seorang perempuan paruh baya melayani saya, urat di kakinya bermunculan, tanda ia banyak berdiri. Rupanya, itu adalah Cik Lanny, pemilik toko kue kering tersebut.
“Saya sudah jadi ‘pohon’ di sini selama 25 tahun. Setiap hari berdiri dari jam 10.00-17.00 melayani orang yang beli ini itu,” ceritanya kepada saya.
Lanny Snack Foto: Toshiko/kumparan
Cik Lanny berasal dari Surabaya. Dulu, ia rajin main ke Pasar Atom dan melihat banyak yang jualan kue kering di sana. Melihat peluang itu, ia pun turut membuka usaha kue kering. Dulu variasi kuenya tak sebanyak yang sekarang ia jual.
ADVERTISEMENT
“Aku sebelumnya kerja sama orang, terus mikir sampai kapan aku kerja sama orang? Kumpulin modal akhirnya berani buka kecil-kecilan. Mungkin dulu aku cuma 10-15 jenis (kue kering). Tapi makin hari makin banyak yang jual. Di sini, aku yang sudah dagang lumayan lama. Sebelah saya mungkin baru 7 tahun,” jelasnya.
Cik Lanny. Foto: Toshiko/kumparan
Cik Lanny bercerita kalau kini, usus goreng sangat diminati. Satu hari ia bisa menjual 2 bungkus besar. Satu bungkusnya bisa 4-5 kilogram. Uniknya, sebelum membeli, kita bisa icip-icip.
“Karena sistem di sini, sebelum beli bisa coba-coba. Tapi, haru benar-benar dilihatin, makanya saya selalu di sini. Enggak ke mana-mana. Kalau enggak begini, mau makan apa?” kata Cik Lanny sambil membungkus pesanan kacang saya.
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran 8 Mei 1961 ini juga membuka pesanan kue kering dan keripik hingga luar Surabaya. Ia bisa melayani pembelian hingga puluhan kilo.
Lanny Snack. Foto: Toshiko/kumparan
Cik Lanny adalah satu dari puluhan pedagang kue kering dan keripik di Pasar Atom yang bisa kamu kunjungi. Ia sangat ramah. Tak heran, setelah melayani saya, banyak pula yang datang untuk sekadar mengobrol dan belanja di sana.
Selain kue kering, jangan lupa untuk berburu spiku, bakso goreng, siomay, hingga bakcang di Pasar Atom. Tak terasa, selama satu jam berkeliling, dua kantong besar berisi makanan berhasil saya bawa pulang. Sungguh sebuah tempat seru untuk menjajal aneka kuliner Surabaya yang bikin ketagihan.