Kue Peler Bedebu, Jajan Pasar Khas Kepulauan Seribu yang Lembek dan Berserabut

Ilustrasi kue peler bedebu. Foto: Shutterstock

Meski terdengar ambigu, nyatanya kue ini merupakan makanan khas asal Kepulauan Seribu. Makanan tradisional ini pada dasarnya terbuat dari campuran ubi sehingga teksturnya lembut. Siapa sangka? Kue unik ini menjadi kudapan manis favorit masyarakat di sana.

Mengutip berbagai sumber, kue peler bedebu sudah ada sejak tahun 1970. Kue ini juga telah diakui sebagai jajanan pasar khas Kepulauan Seribu.

Konon, masyarakat Kepulauan Seribu menamakan kue dengan ‘peler bedebu’ lantaran bentuknya yang dianggap aneh. Bulat utuh dan teksturnya lembek, sehingga banyak yang beranggapan sekilas bentuk kue tersebut mirip kelamin laki-laki.

Dalam pembuatannya, kuliner tradisional ini menggunakan bahan baku utama ubi jalar. Sebelum dibentuk, ubi tersebut ditumbuk dan dicampur tepung sagu. Setelah tercampur rata, barulah kemudian diisi dengan gula merah dan dibentuk bulat.

Untuk mematangkannya, kue ini perlu dikukus terlebih dahulu. Ketika sudah matang barulah kue tersebut diselimuti parutan kelapa. Benar-benar seperti klepon, bukan?

Fakta menarik lainnya, bahan dasar kue tersebut rupanya kini sulit cukup ditemukan, lho. Hal ini karena ubi, tepung sagu, serta kelapa parut cukup sulit ditemukan di Kepulauan Seribu. Sehingga masyarakat setempat tak dapat membuatnya sebagai kudapan sehari-hari.

Ilustrasi klepon yang punya bentuk mirip kue peler bedebu. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Maka dari itu, kebanyakan orang yang pengin membuat kue peler bedebu, harus rela menyeberang ke Jakarta Utara dahulu untuk membeli bahan-bahan tersebut. Memang, untuk menikmati makanan tradisional ini mereka membutuhkan perjuangan yang cukup menguras tenaga, ya.

Tak cuma kue peler bedebu, rupanya masyarakat Kepulauan Seribu memang terbiasa menamakan makanan khas mereka dengan nama-nama unik; seperti kue janda mengadang, kue selingkuh, kue bom atom, sampai kue uler bulu.

Wah, kalau kamu sudah pernah mencoba kue unik dari Kepulauan Seribu ini belum?

Reporter: Balqis Tsabita Azkiya