Laki-laki Ini Temukan Mutiara Langka dalam Makanan, Ditaksir hingga Rp 240 Juta

26 Oktober 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mutiara dalam kerang. Foto: Atsushi Hirao/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mutiara dalam kerang. Foto: Atsushi Hirao/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Laki-laki asal Amerika ini bukanlah semata-mata mendapatkan potongan harga dari makanan yang dia pesan di sebuah restoran. Melainkan, dia menemukan sebuah mutiara ungu langka dari dalam kerang yang hendak dimakanannya.
ADVERTISEMENT
Ya, mengutip Today, laki-laki bernama Scott Overland, kala itu tengah makan bersama istri dan kedua anaknya di sebuah restoran seafood, bernama Salt Air. Saat itu, Scott memutuskan untuk memesan hidangan berupa kerang. Namun, ketika makanan tersebut akan habis, Scott menyadari sebuah kejanggalan.
“Aku adalah orang yang kebanyakan makan kerang dan menjelang akhir hidangan, aku mengunyah sesuatu yang terasa agak sulit (dimakan). Kupikir itu cangkang atau semacamnya, tapi kemudian terlihat dan itu adalah sebuah benda ungu kecil (mutiara),” ungkap Scott.
Lebih lanjut, Scott mengira benda itu adalah sesuatu yang secara tidak sengaja dijatuhkan oleh seorang koki di makanannya. Terlebih, ayah dua anak tersebut tidak terpikirkan bahwa benda itu adalah mutiara. Hal ini cukup wajar, mengingat tidak banyak orang mengetahui bahwa kerang juga bisa menghasilkan mutiara, bukan hanya tiram saja.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah Scott dan istrinya membersihkan kerang tersebut, tampak sedikit lekukan pada kulitnya yang terlihat seperti tempat mutiara tumbuh. Mereka pun menyadari bahwa benda itu tidak berasal dari sang koki di restoran, melainkan dari dalam kerang tersebut atau lebih tepatnya mutiara.
Menyadari temuannya, Scott mengatakan ia dan istrinya mengeluarkan ponsel untuk mencari segala hal tentang mutiara pada kerang. Hasilnya, benar-benar membuat Scott terkejut.
“Kami menemukan bahwa ini sebenarnya adalah sesuatu yang langka dan istimewa, dengan rentang harga, dari 600 dolar AS (atau sekitar Rp 9 juta) hingga bahkan 16.000 dolar AS (atau sekitar Rp 240 juta).”
Sementara itu, surat kabar lokal Delaware Online mencoba memastikan kebenaran dari cerita Scott tersebut. Hasilnya, pihak restoran mengkonfirmasi bahwa kerang yang menghasilkan mutiara tersebut adalah jenis quahog utara.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, menurut International Gem Society (IGS), mengatakan bahwa mutiara yang ditemukan secara alami dalam kerang, khususnya jenis quahog sangat langka. Terlebih, bila mutiara tersebut memiliki warna dasar non-putih; seperti yang ditemukan Scott berwarna ungu.
Ilustrasi mutiara dalam kerang. Foto: Andrea Izzotti/Shutterstock.
Lebih lanjut, karena kerang jenis quahog pada dasarnya dijadikan hidangan untuk dikonsumsi manusia. Maka, kemungkinan besar setiap mutiara yang terkandung dalam quahog akan hancur setelah melewati berbagai proses, hingga tersaji di meja makan. Hal ini juga yang menjadi alasan mutiara quahog menjadi semakin langka.
Bahkan, ketika terdapat pelanggan beruntung yang menemukan mutiara tersebut dalam makanannya. Sebagian besar telah hancur atau berkualitas buruk. Namun, sekali lagi, Scott benar-benar beruntung bisa mendapatkan mutiara ungu yang langka; dengan perbandingan hanya ada satu mutiara dalam 5.000 kerang.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Scott hanya perlu membayar hidangan yang dia makan di restoran Salt Air seharga 14 dolar AS atau sekitar Rp 200 ribu. Namun, meskipun Scott menyadari mutiara tersebut memiliki nilai yang fantastis. Akan tetapi, dia berpikiran untuk menyimpan dan memberikannya pada anak atau sang istri tercinta.
“Jika itu dinilai pada harga tertentu, mungkin sulit untuk membenarkan mempertahankannya, tetapi aku memiliki seorang putri berusia enam tahun, yang aku yakin pasti akan senang bila memilikinya,” pungkas Scott.
Penulis: Riad Nur Hikmah