Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Makan Bajamba, Tradisi Pesta Makan Khas Masyarakat Minangkabau
23 September 2018 13:25 WIB
Diperbarui 19 September 2019 0:32 WIB
ADVERTISEMENT
Ragam kuliner Indonesia sudah tak perlu diragukan lagi. Bukan hanya itu, tradisi saat menikmati kulinernya pun bermacam-macam. Salah satunya adalah tradisi makan bajamba atau yang juga dikenal dengan sebutan makan barapak. Makan bajamba sendiri diartikan sebagai pesta makan yang dilakukan oleh puluhan hingga ribuan orang.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini umumnya diadakan saat hari-hari besar umat Islam dan upacara adat masyarakat Minangkabau. Awalnya tradisi makan bersama tersebut dilakukan oleh masyarakat Minangkabau asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang diperkirakan muncul sekitar abad ke-7.
Menurut pakar kuliner Arie Parikesit saat dihubungi kumparanFOOD Selasa (18/9), dalam tradisi makan bajamba biasanya disediakan tampah-tampah berisi nasi dan lauk-pauk seperti daging, ikan, sayuran, sambal dan makanan berkuah. Umumnya, satu tampah makanan akan dinikmati sekitar empat orang atau lebih.
Saat bersantap pun, ada tata cara khusus yang harus dilakukan sesuai dengan adat-istiadat. "Biasanya yang paling muda bertugas menjadi pelayan bagi anggota lain. Tugasnya memberikan lauk-pauk yang diinginkan oleh anggota lainnya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum bersantap, lanjut Arie, para sesepuh atau penghulu akan memberikan petatah-petitih atau nasihat kepada semua peserta makan bajamba yang hadir. "Dalam tradisi makan bajamba, peserta laki-laki dan perempuan juga duduk secara terpisah. Ini sesuai dengan syariat Islam," jelas Arie.
Uniknya lagi, ketika makan, nasi diambil dengan tangan kanan dan ditambah lauk-pauk. Setelah diambil, nasi dimasukkan ke dalam mulut dengan cara dilempar dalam jarak dekat, bukan disuapkan langsung ke dalam mulut.
Sementara tangan kanan menyuap, tangan kiri digunakan sebagai penadah jika ada makanan yang terjatuh. Cara ini dilakukan, agar makanan yang jatuh tidak langsung masuk ke dalam tampah sehingga peserta makan bajamba yang lain tidak merasa jijik.
Cara duduk saat makan bajamba pun harus selalu tegap dan tidak membungkuk. Posisi duduk untuk perempuan adalah dengan basimpuah atau bersimpuh dan laki-laki baselo atau bersila ini bermakna bahwa para peserta menghormati makanan yang akan disantap. Makan bajamba harus dilanjutkan hingga semua makanan habis sehingga tidak ada makanan yang tersisa.
ADVERTISEMENT