Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Makan Enak di Bintaro: Lembutnya Ayam Bakar Pak Atok, Legendaris Sejak 1987
3 Juni 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sudah berencana makan enak apa hari ini? Kalau masih bingung, buat kamu warga Tangerang Selatan atau yang sedang berada di kawasan Bintaro, mungkin bisa mampir ke sini. Rumah makan Ayam Bakar Pak Atok yang sudah ada sejak 1987.
ADVERTISEMENT
Saat kumparan berbincang dengan petugas kasir, ia menceritakan bahwa awalnya, rumah makan ini ada di Bogor. Konsep tempat makan ala rumah makan khas Sunda.
Suasana restorannya juga sangat tradisional. Kental dengan unsur kayu khas rumah tradisional Jawa. Suasana sejuk dan asri juga langsung terasa. Homey banget. Cocok untuk dikunjungi bersama keluarga atau rekan kerja.
Nah, sesuai namanya, restoran tradisional ini punya menu ayam bakar spesial. Menjadi spesial karena mereka menggunakan ayam kampung asli. Terlihat memang, dari porsi satu ekor ayamnya yang tak terlalu besar. Kamu bisa memesan satuan atau seekor utuh. Kami memesan ayam bakar satu ekor yang dibanderol Rp 125 ribu.
Lengkap dengan menu pendamping; seperti karedok, toge cah asin jambal, tahu, dan tempe goreng. Tak ketinggalan lalapan dan sambal dadak mentah.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, makanan pun terhidang satu per satu. Tampak terbentang seekor ayam bakar kecokelatan yang tersaji di atas selembar daun pisang. Hmm, harumnya gurih dan manis.
ADVERTISEMENT
Tanpa menunggu lagi, saya pun langsung mengambil bagian paha pentung. Krek! Tulangnya langsung terlepas. Wah, ayamnya sungguh empuk. Hmm, ketika dimakan pun tekstur daging ayamnya begitu lembut.
Rasa bumbu manis dan gurih yang kaya rempah langsung menyelimuti lidah. Tercecap pula harum khas ketumbar. Bumbu cokelat yang melapisi ayamnya pun terasa legit. Sehingga, ketika dipegang, tekstur kulitnya terasa sedikit lengket.
Rupanya, ayam bakar ini akan semakin nikmat saat disantap bersama sambal dadak mentah (Rp 10 ribu). Sambal terasi mentah yang disajikan dengan cobek mini ini punya rasa pedas cukup nendang. Tercecap pula sedikit gurih, manis, dan asam tomat. Menambah kesan menyegarkan, yang juga bikin saya pengin nambah terus.
Sementara karedoknya (Rp 26 ribu), punya rasa kencur yang cukup kuat. Bumbu kacangnya cenderung gurih, dan tak terlalu manis. Pedasnya juga cukup. Campuran sayuran seperti mentimun, taoge, kemangi, kacang panjang, serta kol dicacah kasar dan masih kriuk-kriuk.
ADVERTISEMENT
Kalau mau sayuran pendamping yang lebih istimewa, maka pesanlah taoge cah asin jambal (Rp 36 ribu). Sayuran ini disajikan dalam hot plate. Sehingga taogenya hangat, namun tetap renyah. Dilengkapi pula potongan daging ikan jambal yang asin-gurih.
Perpaduan aneka lauk dengan nuansa kuliner tradisional ini tak terasa membuat saya makan dengan begitu lahapnya. Nasi putih dalam bakul pun hampir habis. Sedap betul pengalaman makan kali ini.
Kalau kamu juga tertarik mencoba ayam bakar khas Pak Atok, dengan daging ayam kampung asli nan lembut, cobalah mampir sejenak. Hati-hati kamu bisa ketagihan.
Ayam Bakar Pak Atok (Bintaro)
Alamat: Jl. HR. Rasuna Said kav. B7/A5-07, Sektor 7, CBD Bintaro, Pd. Jaya, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15220.
ADVERTISEMENT
Jam buka: 10.00-21.00 WIB (kecuali Jumat 13.00-21.00 WIB).