Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejatinya, roti adalah salah satu sumber karbohidrat yang disukai banyak orang. Terlebih, mengkreasikan roti menjadi aneka sajian nikmat begitu mudah. Dimakan langsung atau diberi selai cokelat saja sudah menggugah selera.
Tak banyak juga orang yang kerap memanggang atau membakar terlebih dahulu. Bukan tanpa alasan, hal ini banyak dilakukan untuk menambah sensasi serta aroma pada roti. Kendati demikian, banyak orang yang mengeklaim bahwa roti yang dibakar dapat meningkatkan risiko kanker, lho.
Roti yang dibakar mengandung akrilamida
Mengutip Healthline, roti bakar mengandung akrilamida; adalah senyawa yang terbentuk dalam makanan bertepung selama metode memasak dengan panas tinggi, seperti memanggang. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia antara protein dan gula. Sehingga, memberikan warna gelap dan rasa yang khas pada makanan.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal The Annals of Applied Biology, akrilamida makanan ditemukan dalam berbagai bahan; termasuk makanan yang digoreng atau dipanggang, semisal roti bakar. Senyawa ini akan cenderung menumpuk ketika makanan dimasak pada suhu yang lebih tinggi, atau untuk jangka waktu lebih lama. Dengan begitu, semakin lama roti dibakar, semakin banyak pula kandungan akrilamida di dalamnya.
Lantas, apakah kandungan akrilamida dapat menyebabkan kanker?
Sejatinya, akrilamida makanan memang telah dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk kanker. Hal ini telah terbukti bahwa pada tahun 1994 oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, mengklasifikasikan akrilamida sebagai kemungkinan karsinogen; senyawa penyebab kanker pada manusia.
Namun, penelitian tentang efek akrilamida pada perkembangan kanker di tubuh manusia telah menghasilkan penemuan yang beragam. Seperti halnya pada jurnal International Journal of Cancer, satu ulasan dari 32 penelitian itu menyimpulkan bahwa diet akrilamida tidak berkaitan dengan risiko lebih tinggi dari jenis kanker yang paling umum.
ADVERTISEMENT
Serta, tinjauan besar lainnya pada jurnal Nutrition and Cancer.yang juga mengamati temuan serupa; mencatat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara akrilamida makanan dan kanker .
Di sisi lain, sebuah penelitian pada Journal of Cancer Research and Clinical Oncology yang dilakukan pada 4.000 orang dewasa yang lebih tua, menemukan peningkatan asupan makanan akrilamida dikaitkan dengan risiko kematian akibat kanker yang lebih tinggi.
Namun, menjadi penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Uji klinis jangka panjang pada manusia diperlukan untuk mencari tahu, apakah mengonsumsi makanan yang mengandung akrilamida dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.
Lalu, haruskah kita berhenti makan roti bakar?
Untuk saat ini, memang belum jelas apakah akrilamida dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan kanker pada manusia. Lantaran diperlukannya penelitian lebih lanjut. Kendati begitu, akan lebih baik bila mengonsumsi roti bakar dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet sehat dan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Jadi, kamu tidak perlu menghindari roti bakar sebagai pilihan menu makanan harian. Akan tetapi, jika kamu ingin mengurangi asupan akrilamida, maka bisa mencoba untuk memanggang roti dalam waktu yang lebih singkat. Atau, bisa juga dengan menyisihkan bagian gosong pada roti sehingga mengurangi asupan karsinogen dalam tubuh.
Reporter: Destihara Suci Milenia