Makan Salad Setiap Hari, Ini 5 Efeknya Pada Tubuh

17 Februari 2021 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengaduk salad Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengaduk salad Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salad kerap menjadi pilihan makanan wajib bagi mereka yang sedang menjalankan diet. Banyaknya komposisi sayuran hingga buah-buahan yang kaya serat, dipercaya bisa membuat rasa kenyang lebih tahan lama. Bukan cuma itu, salad juga makanan rendah kalori.
ADVERTISEMENT
Tak heran, bukan? Kalau mereka yang sedang menjalankan diet, hampir menjadikan salad sebagai menu makanan siang-malam. Tapi, apakah makan salad setiap hari akan membawa efek yang sama pada tubuh?
Mengutip Eat This, pakar nutrisi Lauren Hoover, RD dan Toby Amidor MS, RD, CDN, FAND mengungkapkan 5 efek samping yang bisa tubuhmu rasakan saat makan salad setiap hari. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Makan salad meningkatkan asupan serat

salad beet Foto: Shuttestock
Komposisi sayuran dan buah-buahan melimpah dalam salad, sudah tak bisa dipungkiri akan meningkatkan asupan serat. Mengonsumsi makanan kaya serat, bukan hanya melancarkan sistem pencernaan, melainkan juga membantu mencegah obesitas hingga diabetes tipe 2.
Menurut Hoover, serat sayuran yang kita temukan dalam salad juga dapat membantu mengontrol kolesterol darah. Maka itu, lanjutnya, kamu perlu membuat strategi khusus dalam menyiapkan salad yang hendak dimakan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Beberapa pilihan sayuran kaya serat yang bisa kamu tambahkan dalam salad; adalah tomat, wortel, atau mentimun.
ADVERTISEMENT

2. Pilihan makanan sehat kaya nutrisi

Ilustrasi salad Foto: Shutter Stock
Jika kamu merasa asupan nutrisi harian belum tercukupi, maka sayuran dalam salad bisa membantu. "Sayuran memberikan banyak nutrisi penting, termasuk vitamin antioksidan A dan C, potasium, dan berbagai fitonutrien yang merupakan senyawa tumbuhan alami yang dapat membantu mencegah dan melawan penyakit," kata Amidor.
Bahkan, penelitian dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, menemukan mereka yang rutin makan salad memiliki jumlah asupan vitamin A, B-6, C, E, K, folat, kolin, magnesium, dan kalium yang lebih tinggi.

3. Kamu mungkin mengonsumsi lebih banyak kalori dan lemak

salad mayonnaise Foto: Shutterstock
Salad memang makanan diet rendah kalori dan lemak; tapi menjadi sebaliknya ketika kamu terlalu banyak mencampurkan saus hingga topping dalam makanan sehat ini.
ADVERTISEMENT
Masih dari hasil penelitian jurnal yang sama, konsumen salad reguler juga menunjukkan jumlah asupan natrium, lemak, gula, dan biji-bijian olahan yang lebih tinggi.
"Salad (bisa) dibuat dengan berbagai bahan berkalori tinggi; seperti keju, banyak kacang-kacangan dan biji-bijian, keripik tortilla, alpukat, dan saus krim yang dapat membuat kalori dalam salad melonjak hingga 800 atau lebih," ungkap Amidor.
Maka itu, pakar nutrisi yang juga merupakan penulis Wall Street Jurnal tersebut, menyarankan kamu untuk memperhatikan kembali komposisi bahan dalam salad.
"Penting untuk membuat salad dengan sayuran berdaun hijau, termasuk sayuran berwarna, dengan protein tanpa lemak, lemak sehat, dan menggunakan saus rendah gula, untuk mendapatkan manfaatnya," saran Hoover.

4. Masih merasa lapar dan tidak puas

Ilustrasi makan Foto: dok.Shutterstock
Efek samping satu ini mungkin yang paling sering kamu rasakan. Ini karena, salad biasanya kurang akan kandungan protein. Menurut penelitian Journal of Nutrition, laki-laki yang kekurangan protein merasa lapar dan kurang puas terhadap makanan yang mereka santap.
ADVERTISEMENT
Jadi, tidak ada salahnya menambahkan beberapa potong keju atau daging dada ayam panggang untuk memperkaya protein dalam hidangan saladmu.

5. Kamu bisa merasa kembung

Ilustrasi seorang perempuan sedang mengalami perut kembung Foto: Shutterstock
Tahukah kamu? Terlalu banyak mengonsumsi sayuran mentah bisa melukai usus yang ditandai dengan gejala kembung. "Makan salad setiap hari dapat menyebabkan beberapa orang merasa kembung karena terlalu banyak sayuran mentah dan serat yang sulit dicerna," tutur Hoover.
Penemuan ini semakin diperjelas dalam studi gastroenterologi baru, yang menyimpulkan bahwa selada ternyata dapat menyebabkan kembung; baik yang berkaitan dengan peningkatan gas melalui fermentasi di usus, maupun kontraksi dinding perut.
Nah, jika kamu sudah merasakan efek satu ini, maka sebaiknya langsung periksa atau konsultasikan dengan dokter, ya.