Makanan yang Harus Dihindari Saat Perut Kembung

28 November 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang perempuan sedang mengalami perut kembung Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang perempuan sedang mengalami perut kembung Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perut kembung memang bikin enggak nyaman, bukan? Rasanya penuh, bergas, bahkan terkadang menyakitkan. Meski kondisi ini wajar terjadi sesekali, perut kembung yang sering atau parah bisa jadi sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam tubuhmu.
ADVERTISEMENT
Perut kembung bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya mungkin dari makanan yang kamu konsumsi. Ya, memang ada beberapa makanan yang dapat memperburuk gejala ini karena menghasilkan gas berlebih di saluran pencernaan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kamu konsumsi agar tidak memperburuk kondisi perut kembung.
Dikutip dari Eating Well, ada enam makanan yang dapat memperburuk kembung. Apa saja?

Minuman Berkarbonasi

Ilustrasi wanita minum soda. Foto: Shutter Stock
Bagi pencinta soda atau sparkling water, ini bisa menjadi kabar buruk. Minuman berkarbonasi seperti soda, sparkling water, atau seltzer dapat menangkap udara di saluran pencernaan yang memicu sendawa dan rasa kembung.
"Baik itu air atau soda, karbonasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan," ujar Amanda Sauceda, pemilik The Mindful Gut, seperti dikutip dari Eating Well, Kamis (28/11).
ADVERTISEMENT
Namun, Menurut Sauceda, kamu tidak perlu sepenuhnya berhenti mengonsumsi minuman bersoda. Ia menyarankan untuk meminumnya secara perlahan dan menghindari penggunaan sedotan agar tidak menelan udara berlebih yang dapat memperburuk kondisi perut kembung.

Inulin

Ilustrasi yogurt yang sudah tidak layak dikonsumsi. Foto: DONOT6_STUDIO/Shutterstock
Inulin, jenis serat prebiotik, sering ditambahkan ke berbagai makanan dan minuman seperti yogurt, sereal, snack bar, soda prebiotik, bahkan es krim rendah kalori. Meski bermanfaat untuk kesehatan usus karena mendukung bakteri baik, inulin dapat menjadi pemicu gas dan kembung karena proses fermentasi yang terjadi di usus.
"Karena serat ini prebiotik, ia memberi makan bakteri usus yang baik, tetapi efek sampingnya bisa berupa gas dan kembung," kata Sauceda.
Jika kamu mengonsumsi makanan yang mengandung inulin, Sauceda merekomendasikan untuk mengurangi porsinya agar saluran pencernaan memiliki waktu untuk menyesuaikan diri.
ADVERTISEMENT

Susu

Ilustrasi pisang dan susu. Foto: Shutter Stock
Bagi sebagian orang, mengonsumsi susu bisa menjadi penyebab utama perut kembung. Hal ini terjadi karena intoleransi laktosa, yaitu kondisi ketika usus halus tidak mampu mencerna atau memecah laktosa, gula alami yang terdapat dalam susu. Kondisi ini dapat memicu gas, kembung, sakit perut, bahkan diare.
“Intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu, tetapi keduanya dapat menyebabkan masalah pencernaan,” ungkap Sauceda.
Jika kamu tidak toleran terhadap laktosa, Sauceda menyarankan untuk memilih susu bebas laktosa sebagai alternatif. Pilihan lain yang juga baik adalah yogurt Yunani. Selain secara alami lebih rendah kandungan laktosa, yogurt Yunani mengandung probiotik yang dapat membantu pencernaan laktosa.

Kacang

Ilustrasi kacang-kacangan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Meski kaya akan nutrisi, kacang-kacangan juga dikenal sebagai salah satu penyebab utama perut kembung. "Kacang-kacangan mengandung banyak serat dan karbohidrat yang terkadang sulit dicerna," ujar Sauceda.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, kacang-kacangan mengandung oligosakarida, yaitu jenis karbohidrat kompleks yang sulit dicerna tubuh. Proses fermentasi oligosakarida di usus dapat menghasilkan gas yang menyebabkan kembung.
Untuk mengurangi efek ini, Sauceda menyarankan untuk memasak kacang-kacangan dan merendamnya terlebih dahulu sebelum dimasak. Selain itu, ia juga merekomendasikan untuk memasaknya dalam panci presto untuk mengurangi waktu memasak.
“Saat kamu merendam kacang-kacangan kering, ini membantu menghilangkan sebagian karbohidrat yang sulit dicerna,” katanya.

Brokoli dan Kembang Kol

Ilustrasi brokoli. Foto: Brent Hofacker/Shutterstock
Brokoli dan kembang kol termasuk dalam salah satu sayuran yang dapat memicu gas dan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula bernama rafinosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Rafinosa akan langsung masuk ke usus besar tanpa melalui proses pencernaan di lambung. Di usus besar, bakteri akan memfermentasi rafinosa, menghasilkan gas yang menyebabkan kembung.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, proses memasak dapat membantu mengurangi kandungan rafinosa dalam sayuran ini. "Kamu mungkin juga ingin mengurangi porsi untuk membantu mengatasi gas dan kembung," kata Sauceda.

Bawang Putih dan Bawang Bombai

Ilustrasi orang makan bawang putih. Foto: Shutterstock
Bawang putih dan bawang bombai sering digunakan untuk memperkaya cita rasa masakan. Namun, keduanya mengandung FODMAP, yaitu kelompok karbohidrat yang sulit dicerna tubuh. Bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS), FODMAP dapat memicu fermentasi di usus sehingga menghasilkan gas dan menyebabkan perut kembung.
"Jika kamu sangat sensitif terhadap bawang putih, gunakan minyak zaitun yang telah dicampur bawang putih untuk menambah rasa pada masakan," saran Sauceda.
Menurut Sauceda, minyak zaitun yang diekstrak dengan bawang putih biasanya lebih mudah ditoleransi oleh mereka yang sensitif terhadap FODMAP.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kamu sering mengalami perut kembung atau jika kondisi ini terasa sangat parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Kesehatan pencernaan yang baik penting untuk kenyamanan tubuh secara keseluruhan.