Mangut Kepala Manyung khas Juwana, Pedasnya Bikin Nagih!

14 Oktober 2019 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mangut Kepala Manyung Bu Marni. Foto: Safira Maharani/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mangut Kepala Manyung Bu Marni. Foto: Safira Maharani/ kumparan
ADVERTISEMENT
Berada di pesisir Pantura Jawa, Juwana dikenal akan hasil lautnya yang melimpah. Maka tak heran, kalau aneka kuliner di sini didominasi oleh ikan dan hidangan laut lainnya. Sebagian besar olahan laut tersebut diracik dengan berbagai bumbu dan rempah, menghasilkan sajian bercita rasa gurih, pedas, dan menggugah selera.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, adalah mangut kepala manyung atau mangut ndas manyung. Sejatinya, hidangan ini merupakan semacam gulai bercita rasa pedas. Isiannya cuma satu: kepala ikan manyung berukuran jumbo. Saking besarnya, seporsi mangut kepala manyung ini bahkan bisa disantap oleh dua orang.
Konon, makanan pedas yang satu ini membakar lidah Tapi, sensasi pedas itu yang justru membuat orang ketagihan.
Rumah Makan Mangut Kepala Manyung Bu Marni. Foto: Safira Maharani/ kumparan
Pantas saja, Warung Kepala Manyung Bu Marni yang kumparan kunjungi disesaki oleh pengunjung yang datang silih berganti. Kami punya satu tujuan yang sama; menjajal kenikmatan dari si mangut kepala manyung.
Begitu tersaji, satu buah kepala ikan manyung dengan siraman kuah kuning langsung memenuhi piring. Taburan cabai rawit utuh menghiasi permukaannya. Sungguh menggoda.
Mangut Kepala Manyung Bu Marni. Foto: Safira Maharani/ kumparan
Kuah kuningnya memang tampak ‘jinak’, namun saat diseruput, rasa pedas dari cabai dan merica langsung menampar lidah. Saat sensasi pedas mulai teredam, tercecap gurihnya campuran santan dan rempah lainnya. Tak ketinggalan, aroma khas dari ikan asap yang membuat makan makin lahap.
ADVERTISEMENT
Untuk menyantapnya, kita harus menyisir sela-sela kepala ikan, mencari daging nan lembut yang tersisip dan menunggu ‘tuk disantap.
Huh, hah! Rasa pedas dari kuah mangut kian terasa dan terus meningkat di tiap suapan. Bulir-bulir keringat bercucuran, mengiringi perjuangan kami bertahan dari pedasnya mangut.
Menurut Bu Marni, sang pemilik, resep mangut kepala manyungnya berasal dari sang ibu. Proses memasaknya pun masih tradisional, menggunakan tungku kayu. Sedangkan, ikan manyungnya ia dapatkan dari pasar setempat, yang sudah diasapi dan tinggal diolah.
“Untuk bumbunya, pakai kunyit,kencur, cabai rawit, laos, ketumbar, merica, dan santan,” ungkap Bu Marni kepada kumparan.
Mangut Kepala Manyung Bu Marni. Foto: Safira Maharani/ kumparan
Selain mangut kepala manyung, satu hidangan lain yang tak boleh terlewatkan adalah mrico ikan sembilang. Jenis ikan yang dipakai ialah sembilang, semacam ikan laut yang mirip lele.
ADVERTISEMENT
Bumbu mrico ini hampir mirip seperti mangut kepala manyung. Bedanya, ia tak pakai santan, kunyit, dan ketumbar.
Kuahnya lebih bening, dengan paduan tomat rebus dan acar timun sebagai teman bersantap. Cita rasanya pun tak kalah garang.
Suapan pertama langsung menusuk lidah, dengan cecapan rasa asam nan segar. Nendang pol!
Menu makanan di Rumah Makan Bu Marni. Foto: Safira Maharani/ kumparan
Bila tertarik untuk mencoba hidangan mangut Bu Marni, siap-siap untuk mandi keringat. Meski teriknya cuaca Juwana dan sengatan pedas mangut akan membuat peluh bercucuran, tapi semua itu setimpal dengan rasa puas di lidah.
Mangut Kepala Manyung Bu Marni
Alamat: Jl. Silugonggo, Kauman, Kec. Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah