Memadukan Rempah Indonesia dengan Keju Prancis di Acara Europe Full of Character

28 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye 'Europe Full of Character: Savor Cheeses of France' tahun ini kembali digelar dengan tema memadukan keju Prancis dan rempah-rempah Indonesia. Foto: Dok. CNIEL
zoom-in-whitePerbesar
Kampanye 'Europe Full of Character: Savor Cheeses of France' tahun ini kembali digelar dengan tema memadukan keju Prancis dan rempah-rempah Indonesia. Foto: Dok. CNIEL
ADVERTISEMENT
Kampanye "Europe Full of Character: Savor Cheeses of France" tahun ini kembali digelar. Namun menjadi pembeda, karena tema yang diangkat kali ini adalah memadukan keju Prancis dan rempah-rempah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kampanye yang dilakukan oleh Centre National Interprofessionnel de l'Economie Laitière (CNIEL) dengan dukungan dari Uni Eropa ini, mengundang pencinta makanan, pengusaha restoran, dan mahasiswa kuliner di dua kota besar, yakni Jakarta dan Bali.
Melalui berbagai acara, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang industri susu dan keju Prancis. Seperti pada sesi "Terroir dan Tradisi", dijelaskan bahwa setiap wilayah di Prancis memiliki warisan pembuatan keju yang telah berkembang selama berabad-abad, menghasilkan rasa dan tekstur yang khas.
Tradisi panjang dalam pembuatan keju ini dipadukan dengan faktor alam, seperti iklim dan tanah (terroir), menghasilkan cita rasa dan karakter keju Prancis yang unik. Dari keju lembut khas Normandia hingga keju khas dari Pegunungan Alpen, setiap keju mencerminkan kekayaan terroir dan tradisi Prancis.
Kampanye 'Europe Full of Character: Savor Cheeses of France' tahun ini kembali digelar dengan tema memadukan keju Prancis dan rempah-rempah Indonesia. Foto: Dok. CNIEL
Sementara, pada sesi "Keanekaragaman Rasa", memperkenalkan keju brie yang lembut dan creamy dengan sentuhan kacang hingga comté yang kuat.
ADVERTISEMENT
Cheesemonger terkenal François Robin, yang datang langsung dari Prancis untuk acara ini, memandu berbagai kegiatan yang membahas berbagai teknik pembuatan keju Prancis serta potensinya dalam masakan Indonesia dan Asia secara umum.
Para tamu dalam acara ini juga diajak untuk mencicipi kenikmatan perpaduan keju Prancis seperti mimolette, comté, dan brie dengan rempah lokal seperti kunyit, bunga lawang, dan lada hitam.
Selain itu, lebih dari 150 mahasiswa kuliner di Academy of Pastry and Culinary Arts (APCA) di Jakarta dan Bali Culinary Pastry School (BCPS) mengikuti lokakarya eksklusif "French Cheese 101". Inisiatif ini bertujuan untuk menumbuhkan bakat kuliner anak muda Indonesia yang memiliki passion untuk menciptakan makanan berkualitas serta mendorong mereka menjadi pencinta keju Prancis.
Kampanye 'Europe Full of Character: Savor Cheeses of France' tahun ini kembali digelar dengan tema memadukan keju Prancis dan rempah-rempah Indonesia. Foto: Dok. CNIEL
Cheesemonger turut mengajarkan savoir-faire, yakni keahlian berabad-abad dalam pembuatan keju Prancis, guna mempelajari rahasia aroma keju dan seni kuliner dalam kreasi hidangan.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi ini, mereka juga belajar membuat gougères, kue kecil berbahan dasar adonan choux keju dengan rempah lokal, menjadikannya momen yang menyenangkan bagi banyak peserta.
“Saya melihat bahwa tren penggunaan produk gourmet, seperti keju Prancis, dalam resep tradisional Indonesia semakin meningkat,” kata Agung, seorang chef dari Jakarta, seperti dikutip dari siaran resminya, Senin (28/10).
Vesya, seorang mahasiswa dari BCPS juga menambahkan, “Konsumen lokal semakin berani mencoba berbagai hidangan, tidak hanya karena banyaknya wisatawan di Bali, tetapi juga karena keju Prancis, terutama blue cheese, semakin digemari sebagai bahan dalam hidangan fusion.”
Rupanya, melalui acara ini kita dapat melihat dan mempelajari bagaimana keunikan keju Prancis berasal dari industri susu yang terikat pada kekhasan wilayah penghasil keju dan variasi periode pematangan. Keju Prancis bukan hanya menawarkan pengalaman rasa, tetapi juga sejarah dan gaya hidup Prancis, yang ditandai oleh kesukaan yang mendalam akan keragaman kuliner.
ADVERTISEMENT