Mengandung Etanol, Apakah Tteokbokki Instan Halal dan Aman Dikonsumsi?

14 Oktober 2022 14:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tteokbokki bermandikan Gochujang. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tteokbokki bermandikan Gochujang. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
ADVERTISEMENT
Topokki atau tteokbokki adalah makanan khas yang sering muncul dalam drama Korea atau drakor. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Indonesia yang penasaran dengan rasa dari makanan yang juga disebut kue beras itu. Sampai akhirnya, muncullah tteokbokki instan yang bisa dibuat di rumah dan bahkan sudah lengkap dengan bumbunya.
ADVERTISEMENT
Namun, dikarenakan perbedaan budaya kuliner, membuat banyak orang mempertanyakan; apakah makanan khas Korea ini halal dan aman untuk dikonsumsi? Bahkan, meskipun sudah memiliki sertifikat halal MUI, tapi beberapa merek tteokbokki instan diketahui justru mengandung etanol dalam komposisinya.

Penjelasan LPPOM MUI soal tteokbokki instan yang mengandung etanol

Ilustrasi tteokbokki atau topokki, makanan khas Korea. Foto: Shutter Stock
Mengutip laman resmi LPPOM MUI, menurut Muti Arintawati, selaku Direktur Utama LPPOM MUI, mengatakan bahwa etanol atau alkohol masih bisa digunakan dalam proses produksi makanan halal. Akan tetapi, terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu dikatakan halal bila etanol bukan berasal dari hasil industri fermentasi khamr atau diproduksi secara sintetik.
Hal ini pun tertuang dalam Fatwa MUI No. 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang mengandung alkohol atau etanol; menyebutkan bahwa hanya etanol yang berasal dari khamr yang tidak bisa digunakan untuk produk halal, karena bersifat haram dan najis.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa tteokbokki instan mencantumkan atau membutuhkan etanol dalam komposisi pembuatannya? Ternyata, bahan kuliner tradisional Korea ini termasuk makanan yang memiliki kadar air tinggi dan water activity (aw) lebih dari 0,85 sehingga berpotensi terkontaminasi jamur, coliform dan berbagai bakteri; seperti E. Coli, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan Clostridium perfringens.
Oleh karena itu, tteokbokki atau kue beras membutuhkan etanol untuk mencegah pertumbuhan berbagai mikroba jahat di dalam tubuh. Biasanya, etanol akan digunakan dengan cara disemprot pada kue beras yang telah terbentuk. Selain itu, kadar etanol yang digunakan sebagai bahan untuk membantu mengawetkan dan menjauhkan mikroba pun hanya 0,5 persen.
Ilustrasi produk halal. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, pencantuman etanol dengan kadarnya dalam daftar bahan tteokbokki instan sudah sesuai dengan peraturan BPOM; meskipun fungsi alkohol tersebut hanyalah sebagai bahan penolong proses. Adapun, peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan tersebut berisi tentang aturan; seperti pencantuman bahan baku, tambahan, penolong proses dan juga mengatur mengenai kewajiban untuk mencantumkan kadar alkohol yang digunakan sebagai bahan penolong.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, bukan hanya penggunaan etanol yang menjadi titik kritis kehalalan tteobokki instan. Melainkan, menurut Muti, terdapat juga bahan seperti glycerin fatty acid ester yang dihasilkan dari gliserol dan asam lemak nabati ataupun hewani.
Bahkan, bukan hanya dalam pembuatan tteokbokki saja, tetapi saus yang digunakan untuk melengkapi kelezatan kue beras ini pun perlu dicermati, yaitu gochujang. Hal ini karena gochujang terbuat dari cabai fermentasi dengan tambahan MSG dan berbagai rempah yang ternyata memiliki titik kritis soal kehahalan.
Oleh karena itu, sebagai penutup, Muti menyarankan agar kamu selalu memperhatikan merek dan label tteokbokki instan dan kehadiran logo halal MUI pada produk yang akan dibeli. Dengan begitu, kamu tidak perlu risau lagi mengenai berbagai bahan yang memiliki titik kritis kehalalan dari tteokbokki; mulai dari etanol hingga saus pelengkapnya, gochujang.
ADVERTISEMENT
Penulis: Riad Nur Hikmah