Mengapa Cokelat Terasa Begitu Enak? Begini Penjelasannya Menurut Penelitian

2 Februari 2023 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makan cokelat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan cokelat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tekstur lembut dengan rasa yang manis membuat banyak orang begitu menyukai cokelat. Namun, baru-baru ini para peneliti telah berhasil menjelaskan mengapa kudapan tersebut terasa begitu enak.
ADVERTISEMENT
Mengutip Independent, para ilmuwan berhasil memecahkan kode proses fisik yang terjadi di mulut ketika sepotong cokelat dimakan, alias perubahan dari suguhan padat menjadi emulsi yang halus. Adapun, penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ACS Applied Materials and Interfaces.
Dengan menganalisis setiap langkah, para peneliti di University of Leeds berharap temuan mereka dapat membantu pengembangan cokelat dengan rasa dan tekstur yang sama, tetapi dengan kesehatan yang lebih terjamin.
Ketika cokelat bersentuhan dengan lidah, suguhan tersebut melepaskan lapisan lemak yang melapisi lidah dan permukaan lain dalam mulut. Oleh karena itu, kamu akan merasakan sensasi halus di mulut ketika mengunyah camilan manis ini.
Ilustrasi cokelat cair yang tampak lapisan lemak. Foto: Shutterstock
“Kami menunjukkan bahwa lapisan lemak harus berada di lapisan luar cokelat, ini yang paling penting, diikuti oleh pelapisan efektif partikel kakao oleh lemak, ini membantu membuat cokelat terasa sangat enak,” ujar Anwesha Sarkar, salah satu penulis studi dari Universitas Leeds.
ADVERTISEMENT
Lapisan lemak dalam makanan tersebut memiliki peran kunci ketika bersentuhan dengan lidah dan air liur dalam mulut. Kemudian, partikel kakao atau bahan lain dalam cokelat akan tercampur dan menghasilkan rasa cokelat yang kamu kenal.
Di sisi lain, Dr. Siavash Soltanahmadi, penulis lain studi tersebut, menyarankan agar para produsen cokelat lebih berfokus terhadap lapisan lemak di paling luar sebuah cokelat. Ini karena, bagian dalam cokelat dinilai tidak terlalu efektif dalam memberikan rasa di dalam mulut.
Ilustrasi cokelat. Foto: Shulevskyy Volodymyr/Shutterstock
“Penelitian kami membuka kemungkinan bahwa produsen dapat dengan cerdas merancang cokelat hitam untuk mengurangi kandungan lemak secara keseluruhan (tetapi hanya di lapisan atasnya),” ujar Dr. Siavash.
Dr. Siavash menambahkan bahwa dengan adanya penelitian dan pemahaman terkait lapisan lemak pada cokelat, memungkinkan munculnya varian-varian baru dari suguhan tersebut dengan rasa dan sensasi yang sama, tetapi dengan tingkat kesehatan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya bahwa generasi cokelat berikutnya dapat dikembangkan, yang menawarkan nuansa dan sensasi cokelat tinggi lemak namun merupakan pilihan yang lebih sehat,” pungkas Dr. Siavash.
Penulis: Riad Nur Hikmah