Mengapa Kita Ingin Buang Air Besar Setelah Minum Kopi?

15 Maret 2020 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menu kopi di _Oeang Resto, Bar, and Roastery Foto: Safira Maharani/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menu kopi di _Oeang Resto, Bar, and Roastery Foto: Safira Maharani/ kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, memulai hari dengan secangkir kopi atau teh adalah hal yang sangat penting. Mereka mendambakan aroma kopi untuk membangun mood. Bisa jadi, mood satu hari mereka ditentukan oleh apakah segelas kopi pertama itu enak atau tidak.
ADVERTISEMENT
Namun, ada satu hal yang suka bikin bete. Kadang, minum kopi bikin kita pengin buang air besar. Enggak heran, soalnya kafein memang memicu keinginan untu buang air besar. Bagaimana ceritanya, ya?
Ada yang bilang kalau minuman berbasis kafein merangsang gerakan usus sehingga mendorong hasrat ingin BAB. Tapi ternyata, sebuah penelitian menampiknya. Penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch di Galveston, mengamati dua kelompok tikus; yang diberi kafein dan tanpa kafein selama tiga hari.
Memang, pemberian kafein menyebabkan peningkatan kontraksi otot pada tikus. Pada akhir penelitian, terlihat bahwa tikus yang mengonsumsi kafein sering buang air besar setelah kafein itu dicerna.
Sayangnya, ketika dicoba ke manusia; minuman energi, soda, atau berkafein tidak membuat peningkatan aktivitas usus yang sama. Jadi, peneliti agak sulit memutuskan, apakah kafein pada manusia bisa memicu pergerakan usus atau tidak.
ADVERTISEMENT
Studi lainnya mengaitkan kafein yang kita konsumsi dengan peningkatan asam lambung seperti asam klorogenat dan N-alkanoyl-5-hydroxytryptamides. Komponen-komponen ini hadir dalam kopi dan memengaruhi asam lambung alami, yang menyebabkan buang air besar.
Sesuai dengan Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, minum kopi mengarah pada pergerakan gastrointestinal dan proses ini disebut peristaltik. Proses ini yang menyebabkan kontraksi otot.
Proses ini juga yang menyebabkan pergerakan makanan dari satu tempat ke tempat lain di dalam saluran usus. Peran kafein yang membantu mempercepat pengeluaran makanan yang dicerna. Jadi, jika kamu minum teh atau kopi, maka kamu cenderung ingin biang air besar.

Bukan cuma kopi yang salah

Ilustrasi espresso dan croissant Foto: Pexels
Sayangnya pergerakan usus bukan hanya karena kafein dalam kopi. Adanya susu juga yang jadi pemicunya.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian, hampir 65 persen dari populasi tidak toleran laktosa atau paling tidak sensitif terhadap susu. Salah satu ciri-cirinya adalah perut yang membuncit karena minuman berkafein tinggi yang dibuat dengan susu.
Walau sering bikin keringat dingin karena perasaan ingin BAB, kita patut mensyukuri manfaat minum kopi yang satu ini. Efek pencahar dari kopi --plus susu-- ini bikin kita lancar buang air besar. Lagipula efek antioksidannya bikin kita lebih berkonsentrasi untuk menghadapi hari.