Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa cabai terpedas di dunia, ada lho di Indonesia. Sebut saja, gendot dan katokkon. Cabai gendot berasal dari Jawa Barat yang memiliki tingkat kepedasan mencapai 350.000 SHU. Sedangkan katokkon asal Toraja, memiliki tingkat kepedasan lebih tinggi yakni 400.000-600.000 SHU. Sebagai perbandingan, cabai rawit biasa hanya memiliki tingkat kepedasan 100.000 SHU.
"Tingkat kepedasan cabai berbeda-beda bisa karena genetik, atau sekarang itu bisa rekayasa teknologi pangan. Aneka cabai juga tergantung tanahnya. Tanah yang kering akan membuat rasa cabai lebih pedas daripada tanah basah, justru akan membuat pedasnya pudar," kata William Wongso dalam talk show yang disiarkan langsung di Instagram bersama Culinary Story Teller, Ade Putri Paramadita, pada Kamis (15/10).
Dalam Live IG tersebut, pakar kuliner itu juga mengatakan sejauh ini katokkon merupakan cabai terpedas yang pernah ia coba. "Katokkon aku masih bisa makan kalau dalam masakan, kalau dirawit enggak bisa. Katokkon random pedasnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, lahir di keluarga keturunan Jawa Barat, Ade Putri mengungkapkan bahwa ia pernah mengonsumsi tumisan cabai gendot. Menurutnya, masyarakat Jawa Barat memiliki makanan khas berupa tumisan cabai gendot yang dioseng laiknya kacang panjang.
"Di daerah Jawa Barat kadang dijadikan sambal saja atau diiris ditumis sampai cabainya agak layu terus dibuat lauk, dimakan sama nasi gitu saja. Kaya numis kacang panjang, dioseng makan sama nasi putih. Kalau mau tinggal masuki protein. Enggak pedas menurut aku, tapi ada langu dan segar," tuturnya.
Sementara, salah satu penonton dalam live IG tersebut ada yang menambahkan komentar bahwa cabai gendot juga biasa dijadikan sayur godok. Makanan tradisional itu bernama ase cabe gendot. Makan tersebut berupa sayur lodeh namun berbahan cabai gendot, cabai hijau, tahu atau tempe.
Om Will menambahkan bahwa pengaruh budaya makanan pedas atau makan cabai di Indonesia, merupakan hasil akulturasi dari bangsa Meksiko. Dan, Sumatera menurutnya menjadi penghasil cabai terbaik di Indonesia; bukan hanya karena pedas melainkan memiliki aroma cabai yang enak.
ADVERTISEMENT
Sementara, menurut laki-laki berusia 74 tahun itu, Lombok menjadi daerah tepat bila kamu pengin berburu makanan pedas. Sesuai nama pulaunya 'Lombok' yang berarti cabai, seluruh wilayah pulau tersebut menyajikan makanan pedas .
Nah, bagaimana dengan kamu, sudah pernah coba kedua cabai super pedas asli Indonesia ini belum?