Mengenal Duo Cabai Super Pedas Asli Indonesia, Gendot dan Katokkon

21 Oktober 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
makananIlustrasi cabai katokkon, salah satu cabai terpedas asli Indonesia Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
makananIlustrasi cabai katokkon, salah satu cabai terpedas asli Indonesia Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cabai memang sepatutnya memunculkan rasa pedas. Namun pedas dalam cabai rupanya memiliki tingkatan masing-masing, yang terhitung dalam satuan SHU (Scoville Heat Unit). Dari tingkat tersebut cabai bisa dinilai sebagai yang terpedas.
ADVERTISEMENT
Beberapa cabai terpedas di dunia, ada lho di Indonesia. Sebut saja, gendot dan katokkon. Cabai gendot berasal dari Jawa Barat yang memiliki tingkat kepedasan mencapai 350.000 SHU. Sedangkan katokkon asal Toraja, memiliki tingkat kepedasan lebih tinggi yakni 400.000-600.000 SHU. Sebagai perbandingan, cabai rawit biasa hanya memiliki tingkat kepedasan 100.000 SHU.
"Tingkat kepedasan cabai berbeda-beda bisa karena genetik, atau sekarang itu bisa rekayasa teknologi pangan. Aneka cabai juga tergantung tanahnya. Tanah yang kering akan membuat rasa cabai lebih pedas daripada tanah basah, justru akan membuat pedasnya pudar," kata William Wongso dalam talk show yang disiarkan langsung di Instagram bersama Culinary Story Teller, Ade Putri Paramadita, pada Kamis (15/10).
Ilustrasi cabai katokkon asal Toraja Foto: Dok.Shutterstock
Dalam Live IG tersebut, pakar kuliner itu juga mengatakan sejauh ini katokkon merupakan cabai terpedas yang pernah ia coba. "Katokkon aku masih bisa makan kalau dalam masakan, kalau dirawit enggak bisa. Katokkon random pedasnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, lahir di keluarga keturunan Jawa Barat, Ade Putri mengungkapkan bahwa ia pernah mengonsumsi tumisan cabai gendot. Menurutnya, masyarakat Jawa Barat memiliki makanan khas berupa tumisan cabai gendot yang dioseng laiknya kacang panjang.
Cabai gendot asal Dieng tak kalah pedas. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
"Di daerah Jawa Barat kadang dijadikan sambal saja atau diiris ditumis sampai cabainya agak layu terus dibuat lauk, dimakan sama nasi gitu saja. Kaya numis kacang panjang, dioseng makan sama nasi putih. Kalau mau tinggal masuki protein. Enggak pedas menurut aku, tapi ada langu dan segar," tuturnya.
Sementara, salah satu penonton dalam live IG tersebut ada yang menambahkan komentar bahwa cabai gendot juga biasa dijadikan sayur godok. Makanan tradisional itu bernama ase cabe gendot. Makan tersebut berupa sayur lodeh namun berbahan cabai gendot, cabai hijau, tahu atau tempe.
Ilustrasi ase gendot atau tumisan cabai gendot khas Jawa Barat Foto: Dok.Shutterstock
Om Will menambahkan bahwa pengaruh budaya makanan pedas atau makan cabai di Indonesia, merupakan hasil akulturasi dari bangsa Meksiko. Dan, Sumatera menurutnya menjadi penghasil cabai terbaik di Indonesia; bukan hanya karena pedas melainkan memiliki aroma cabai yang enak.
ADVERTISEMENT
Sementara, menurut laki-laki berusia 74 tahun itu, Lombok menjadi daerah tepat bila kamu pengin berburu makanan pedas. Sesuai nama pulaunya 'Lombok' yang berarti cabai, seluruh wilayah pulau tersebut menyajikan makanan pedas.
Nah, bagaimana dengan kamu, sudah pernah coba kedua cabai super pedas asli Indonesia ini belum?