Mengenal Fufu, Makanan Khas Afrika yang Ramai Jadi Tantangan di TikTok

2 Desember 2022 17:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fufu, makanan khas Afrika Barat terbuat dari singkong yang sedang viral di TikTok. Foto: Ivan Bruno de M/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fufu, makanan khas Afrika Barat terbuat dari singkong yang sedang viral di TikTok. Foto: Ivan Bruno de M/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Fufu, menjadi makanan khas Afrika yang belakangan ramai di TikTok terlebih dengan melambungnya #FufuChallenge. Makanan tradisional ini berhasil mencuri perhatian warganet karena bentuknya yang tidak biasa, dan cara makan yang unik.
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang penasaran tentang fufu. Berikut ini tim kumparanFOOD telah merangkum segala hal tentang fufu dari berbagai sumber khusus untuk kamu. Penasaran apa saja? Yuk, simak di bawah ini!

Kisah di balik makanan khas Afrika, fufu

Ilustrasi fufu, makanan khas Afrika Barat terbuat dari singkong yang sedang viral di TikTok. Foto: Red Confidential/Shutterstock
Mengutip KCRW, fufu merupakan sebuah hidangan menyerupai adonan yang ada di seluruh budaya kuliner Afrika Barat. Biasanya kehadiran makanan khas ini kental dengan kehidupan serta kisah keluarga. Makanan ini biasa disantap dengan sup sayuran, seperti egusi, okra, dan lainnya.
Seorang chef berdarah Afrika bernama Kavachi Ukegbu membagikan kisah makanan yang sedang viral ini serta menulis buku tentang The Art of Fufu. Menurut Kavachi, karena sebagian besar masyarakat berbasis suku. Biasanya fufu disajikan dengan sup yang berbeda-beda tergantung dengan asalnya.
ADVERTISEMENT
“Saat kamu makan fufu dan sup, kamu melangkah ke dalam sejarah serta mengalami warisan budaya yang kaya,” kata Kavachi.

Etika dan cara memakan fufu: Jangan dikunyah!

Kavachi menjelaskan bahwa menyantap fufu pun ada etikanya. Bagi masyarakat Afrika, sangat aneh saat melihat seseorang makan fufu dengan menggunakan peralatan makan seperti sendok atau garpu.
Untuk menikmati hidangan ini kamu harus menggunakan tangan langsung. Sebelum makan, biasanya kamu akan disediakan baskom berisi air dan sabun untuk mencuci tangan. Serta serbet untuk mengelap sisa air dari basuhan tangan tersebut.
Kavichi juga menjelaskan cara memakan hidangan ini, adalah menggulungnya dengan satu tangan. Lalu dimakan dengan sup. Cara makannya pun kamu disarankan untuk tidak mengunyah makanan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut tradisi di Afrika, fufu dimakan langsung tanpa dikunyah. Jika kamu belum terbiasa, maka bisa membuatnya menjadi bulat kecil untuk memudahkan saat melahap makanan unik tersebut. Sementara, kalau sup pendampingnya tetap harus dikunyah.

Variasi bahan fufu

Ilustrasi singkong Foto: Shutter Stock
Fufu ternyata memiliki banyak jenis bahan dalam mengolahnya. Mengutip Okay Africa, fufu memiliki banyak jenis yang berasal dari setiap daerah di Afrika. Nah, buat kamu yang penasaran ada apa saja jenis fufu, berikut selengkapnya:
ADVERTISEMENT
Selain bahan-bahan di atas, ada juga varian bahan lainnya untuk mengolah fufu; seperti tepung jagung, gandum, pisang, oatmeal, hingga beras.

Manfaat fufu bagi kesehatan

Mengutip Today, kuliner tradisional ini memiliki ragam nutrisi yang baik bagi tubuh. Fufu terkenal akan rendah kolesterol serta kaya akan serat potasium, dan pati resisten. Kandungan ini dipercaya baik untuk menjaga kesehatan usus dan pencernaan. Selain itu, fufu juga mengandung karbohidrat yang dapat membuat kamu kenyang.

Cara memasak fufu

Ilustrasi cara memasak fufu, makanan khas Afrika Barat terbuat dari singkong yang sedang viral di TikTok. Foto: Ivan Bruno de M/Shutterstock
Di zaman seperti sekarang, fufu sudah tidak dimasak lagi secara tradisional. Peneliti dari Universitas Ghana berhasil menciptakan alat untuk membuat fufu dengan waktu yang lebih cepat.
Namun, secara tradisional fufu dibuat dengan menggunakan lesung dan alu. Bahan-bahan dimasukkan ke lesung kemudian ditumbuk hingga halus. Sesekali adonan fufu perlu tambahan sedikit air untuk mendapatkan tekstur kenyal yang diinginkan dari makanan tradisional ini.
ADVERTISEMENT
Penulis: Monika Febriana