Mengenal Kokoda, Salad Berlumur Santan dari Fiji

17 November 2018 17:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kokoda-Salaf Fiji (Foto: ChameleonsEye/Shutterstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kokoda-Salaf Fiji (Foto: ChameleonsEye/Shutterstock )
ADVERTISEMENT
Selama ini banyak orang lebih mengenal Fiji sebagai negara kepulauan dengan pantainya yang indah di Samudera Pasifik. Namun di balik destinasi lautnya yang ciamik, negara yang memiliki ratusan pulau ini juga memiliki sajian yang tak kalah menarik untuk dicicipi.
ADVERTISEMENT
Sama seperti negara kepulauan lainnya, kuliner khas Fiji didominasi oleh hidangan serba ikan yang segar. Menariknya, menurut celebrity chef, Steby Rafael, beberapa sajian ikan ala Fiji dibuat tanpa proses pemasakan sama sekali dan hanya dicampur dengan bumbu alami.
“Di Fiji ini cara pengolahan makanannya pun beda dari Indonesia, jadi banyak yang sama tapi pengolahannya berbeda. Mereka lebih menekankan clean eating yaitu memakan makanan yang tidak diproses," ujar Chef Steby kepada kumparanFOOD di Lippo Mall Kemang, Jumat (16/11).
Salah satu makanannya adalah kokoda yang sangat populer dan mudah dijumpai di berbagai tempat makan yang ada di Fiji. Terlihat seperti potongan daging yang disiram saus putih kental, sebenarnya kokoda merupakan sejenis salad lokal yang terbuat dari bahan-bahan segar.
ADVERTISEMENT
Ada tiga bahan yang wajib ada untuk membuat kokoda khas Fiji yang autentik yakni santan kental, potongan ikan mahi mahi, dan jeruk nipis. Tiga bahan tersebut memang sangat umum digunakan sebagai bahan untuk membuat suatu hidangan. Namun ada juga kokoda yang dikombinasikan bersama jenis ikan putih lain dan beragam sayur seperti tomat, paprika, cilantro, hingga cabai.
Seperti halnya hidangan khas Fiji lainnya, kokoda disajikan tanpa melewati proses memasak. Seluruh komponennya terbuat dari bahan-bahan segar, tak terkecuali campuran santannya.
Ikannya pun dimatangkan dengan cara merendamnya dengan cairan asam selama beberapa jam, tergantung ukuran ikan yang akan digunakan. Sekilas, proses ini persis seperti cara pembuatan ceviche khas Amerika Latin yang terbuat dari ikan mentah dan perasan lemon.
ADVERTISEMENT
"Prosesnya ikan akan di-fillet lalu dipotong kotak 1x1 cm supaya tidak hancur. Satu kilo ikan biasanya menggunakan asam kurang lebih 200 ml yang diaduk merata lalu didiamkan minimal 8 jam," tambahnya.
Keistimewaan kokoda terletak pada cita rasanya yang lembut dengan memanfaatkan rasa manis alami yang keluar dari daging ikan. Ditambah santan kental dan jeruk nipis, perpaduan rasa manis, asam, dan tekstur lembut sangat cocok disantap sebelum makan besar.
Selain rasa yang unik, kokoda juga menyehatkan karena absennya proses pemanasan membuat kandungan nutrisi makanan tetap terjaga. Tak heran, sajian ini begitu populer dan sering diburu turis mancanegara yang sedang berlibur ke kepulauan Fiji.
Biasanya kokoda disajikan sebagai appetizer atau menu pembuka untuk mengawali santap makan. Namun kini dengan munculnya banyak variasi kokoda yang menggunakan seafood atau daging jenis lainnya, sajian segar nan menyehatkan ini juga bisa disajikan sebagai hidangan utama.
ADVERTISEMENT