Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Tiga Jenis Tepung Terigu dan Kegunaannya
11 Juni 2018 11:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Tepung terigu merupakan salah satu bahan pembuat makanan yang umum ditemukan di Indonesia. Terbuat dari sari pati umbi atau biji-bijian, tepung terigu sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan roti, mi, hingga aneka kudapan goreng.
ADVERTISEMENT
Meski termasuk bahan yang umum ditemukan di berbagai pasar, ternyata belum banyak yang tahu bahwa tepung terigu terbagi menjadi beberapa jenis menurut fungsinya. Bahkan banyak yang mengira bahwa berbagai jenis tepung terigu memiliki fungsi dan kegunaan yang sama.
Tepung berwarna putih susu ini dikenal memiliki tiga jenis, yakni tepung terigu berprotein tinggi, sedang, dan protein rendah. Sesuai penyebutannya, jenis ini dibedakan dari kadar protein di dalam tepung yang nantinya akan berpengaruh pada hasil akhir serta tekstur makanan.
Tepung terigu berprotein tinggi memiliki kadar protein gluten sebanyak 14-16%. Protein berupa gluten yang ada di dalam tepung terigu inilah yang akan memengaruhi tingkat elastisitas dan kekenyalan kudapan yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Karena tingginya kandungan gluten pada tepung terigu berprotein tinggi, tepung terigu jenis ini sangat cocok digunakan untuk kue atau kudapan yang bertekstur lembut, kenyal, dan elastis. Biasanya tepung berprotein tinggi digunakan untuk membuat roti, donat, pasta, atau bahan utama pembuatan mi.
Sedangkan tepung terigu berprotein sedang memiliki kadar protein yang lebih rendah, yakni hanya mencapai 10-12% saja. Dikenal juga dengan nama all-purpose flour atau tepung serba guna, jenis tepung ini sangat fleksibel sehingga dapat digunakan untuk bahan utama pembuatan berbagai makanan mulai dari kue hingga gorengan.
Tepung terigu berprotein sedang akan menghasilkan tekstur makanan yang lembut dan agak mengembang sehingga cocok diolah menjadi cake, pancake, hingga martabak. Tak hanya itu, karena sifatnya yang fleksibel, tepung ini juga dapat digunakan sebagai bahan utama pembuatan kue kering dengan menambahkan sedikit tepung maizena agar hasil jadinya lebih renyah dan krispi.
Dan yang terakhir adalah tepung berprotein rendah yang memiliki kadar gluten paling sedikit, yakni sekitar 7-9% saja. Karena kadar glutennya sangat minim, tekstur yang dihasilkan pun lebih garing, rapuh, dan mudah patah. Karenanya, tepung ini sering diolah menjadi aneka sajian yang renyah dan tidak memerlukan tekstur elastis seperti kue kering, biskuit, dan aneka gorengan atau camilan bertekstur garing.
ADVERTISEMENT
Selain menghasilkan tekstur makanan yang garing, kelebihan tepung terigu berprotein rendah adalah daya simpannya yang lebih tahan lama. Biasanya makanan yang diolah menggunakan tepung jenis ini memiliki karakteristik kokoh dan tidak mudah berjamur.