Menguak Kisah Foto Kakek Berpeci Hitam yang Selalu Ada di Rumah Makan Padang

10 September 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ungku Saliah yang fotonya kerap terpajang di rumah makan khas Padang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ungku Saliah yang fotonya kerap terpajang di rumah makan khas Padang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketika mengunjungi rumah makan padang, biasanya kamu hanya akan memperhatikan menu makanan, ketersediaan tempat duduk, atau mungkin harganya bila tertera. Namun, ada satu hal lain yang mungkin luput dari penglihatan kamu, yaitu foto seorang kakek berpeci hitam, berjanggut, dan mengenakan sarung kotak-kotak di lehernya.
ADVERTISEMENT
Menariknya, bila kamu mendatangi rumah makan padang di kota asalnya, foto tersebut kemungkinan akan lebih sering terlihat, seakan menyambut kedatangan para pelanggan.
Apakah itu artinya pemilik dari rumah makan padang tersebut adalah sang kakek? Jawabannya adalah tidak, karena foto tersebut kemungkinan besar terpajang di seluruh warung makan padang yang ada di Indonesia.
Lantas, siapa sosok yang terbingkai dalam pigura foto tersebut? Ya, dia adalah Ungku Saliah, seorang ulama yang begitu dihormati masyarakat Sumatera Barat.
Ilustrasi rumah makan padang. Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Ungku Saliah atau bernama lengkap Syech Kiramatulla Ungku Saliah, merupakan seseorang yang dilahirkan di Pariaman, Sumatera Barat, pada tahun 1887-an. Dibesarkan dalam lingkungan dengan agama yang kuat, membuat dirinya mendapatkan gelar Saliah dari sang guru; karena menjadi anak yang rajin belajar dan beribadah. Gelar tersebut dia dapatkan ketika sedang mempelajari ilmu tarekat.
ADVERTISEMENT
Konon, semasa hidupnya, Ungku Saliah memiliki berbagai keistimewaan hingga akhirnya dijuluki sebagai Wali Songo dari Sumatera. Menurut penuturan para pengikutnya, yang dikutip dari berbagai sumber, mengatakan bahwa dia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan cara yang tak biasa.
Ketika akan mengobati seseorang, sang kakek akan mengambil sembarang barang; seperti daun, rumput, batu, dan lainnya untuk diberikan dan dijadikan obat penyembuh penyakit tersebut. Ajaibnya, tidak berlangsung lama orang tersebut akan sembuh.
Selain itu, cerita lainnya juga mengatakan bahwa Ungku Saliah dapat membelah diri dan menghadiri acara di beberapa tempat sekaligus. Tak berhenti sampai di situ, Ungku Saliah yang menganut mazhab Syafi’i ini juga dikatakan pernah menghalau banjir hanya dengan melemparkan batu kecil yang menyebabkan aliran air tersebut berubah arah.
Menu makanan di rumah makan Padang. Foto: Rivi Satrianegara/kumparan
Maka dari itu, Ungku Saliah mempunyai begitu banyak murid dan pengikut semasa hidupnya. Ungku Saliah sendiri wafat pada 3 Agustus 1974 di Sungai Sariak, Pariaman, Padang. Makamnya dibuat gobah atau cungkup yang sampai sekarang tetap ramai dikunjungi oleh para peziarah.
ADVERTISEMENT
Berbagai keistimewaan yang dimiliki oleh Ungku Saliah juga tentunya merupakan berkat atas izin Allah SWT. Oleh karena itu, masyarakat Sumatera Barat begitu menyayangi dan menghormati ulama tersebut.
Hal inilah yang menjadi dasar alasan mengapa foto Ungku Saliah hampir selalu ada di setiap rumah makan padang, khususnya di ranah Minang.
Bahkan, tak cuma di rumah makan padang, tetapi fotonya juga kerap ditemukan diberbagai usaha yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat. Guna menunjukkan bukti rasa kagum yang begitu besar terhadap ulama Syech Kiramatulla Ungku Saliah.
Penulis: Riad Nur Hikmah